|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata. (Amsal 12:19)
|
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Lydia N. Haryanto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Jadilah Berkat |
|
Jadilah Berkat |
|
Sabtu, 05 Juli 2014 | Tema: The Testament Community |
|
|
|
|
|
Jadilah Berkat |
|
Yakobus 3:5-12 |
|
|
|
|
|
|
Lidah itu kecil, tetapi pengaruhnya sangat besar! Tak jarang kita mendengar, membaca berita tentang pertengkaran yang kadang sampai berujung pada pembunuhan hanya berawal dari “bersilat lidah“. Sebaliknya lidah yang mengeluarkan perkataan lemah lembut membuat hati sejuk dan dapat meredakan kemarahan yang meledak-ledak.
Dalam suratnya, Yakobus mengatakan bahwa lidah memang suatu anggota kecil dari tubuh kita, tetapi dapat memegahkan perkara-perkara besar sama seperti dahsyatnya api. Walaupun nyalanya semula kecil, jika didiamkan bisa membakar hutan yang besar (ayat 5).
Ya, Yakobus menyamakan lidah dengan api yang jika lepas kendali dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan manusia sedang dirinya sendiri akan dibakar oleh api neraka (ayat 6).
Api itu panas, demikian juga lidah. Api bisa merusak dan menghancurkan. Gosip dan fitnah bisa merusakkan hubungan dengan orang lain. Kata-kata kasar akan terasa panas di telinga bagaikan api. Gosip akan menjalar de...selengkapnya » |
Lidah itu kecil, tetapi pengaruhnya sangat besar! Tak jarang kita mendengar, membaca berita tentang pertengkaran yang kadang sampai berujung pada pembunuhan hanya berawal dari “bersilat lidah“. Sebaliknya lidah yang mengeluarkan perkataan lemah lembut membuat hati sejuk dan dapat meredakan kemarahan yang meledak-ledak.
Dalam suratnya, Yakobus mengatakan bahwa lidah memang suatu anggota kecil dari tubuh kita, tetapi dapat memegahkan perkara-perkara besar sama seperti dahsyatnya api. Walaupun nyalanya semula kecil, jika didiamkan bisa membakar hutan yang besar (ayat 5).
Ya, Yakobus menyamakan lidah dengan api yang jika lepas kendali dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan manusia sedang dirinya sendiri akan dibakar oleh api neraka (ayat 6).
Api itu panas, demikian juga lidah. Api bisa merusak dan menghancurkan. Gosip dan fitnah bisa merusakkan hubungan dengan orang lain. Kata-kata kasar akan terasa panas di telinga bagaikan api. Gosip akan menjalar dengan cepat bagaikan api yang menghanguskan. Pergunakan lidahmu untuk memuliakan Allah. Kuasai hatimu dan berkata-katalah yang memberikan berkat bagi orang lain (ayat 9a).
Kita juga harus konsisten dalam menggunakan lidah, sama seperti sebuah pohon tidak mungkin mengeluarkan dua jenis buah, dan sebuah mata air tidak mungkin mengeluarkan air tawar dan air asin. Kita tidak boleh sebentar menggunakan lidah kita untuk Tuhan, tetapi kemudian mengeluarkan kata-kata kutuk dan caci maki (ayat 12).
Bagaimana dengan lidah kita? Dengan kekuatan dan urapan Roh Kudus yang senantiasa menyala dalam diri kita, kita dimampukan untuk dapat mengendalikan lidah kita agar perkataan yang keluar bisa menjadi berkat bagi banyak orang. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|