|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tuhan Yesus berkata: �Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.� [Matius 5:9]. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Jadilah Pembawa Damai |
|
Jadilah Pembawa Damai |
|
Minggu, 24 April 2016 | Tema: Imamat Yang Rajani |
|
|
|
|
|
Jadilah Pembawa Damai |
|
Ulangan 21:5 |
|
|
|
|
|
|
Ulangan 21:5
Imam-imam bani Lewi haruslah tampil ke depan, sebab merekalah yang dipilih TUHAN, Allahmu, untuk melayani Dia dan untuk memberi berkat demi nama TUHAN; menurut putusan merekalah setiap perkara dan setiap hal luka-melukai harus diselesaikan.
Seorang mahasiswi bercerita tentang dua orang teman dekatnya, sebut saja nama kedua teman itu Helen dan Magda. Dia hampir setiap hari bertemu dengan kedua teman itu, karena mereka suka mampir di tempat kosnya. Dia melihat ada pengaruh yang berbeda dari kedua temannya itu.
Demikian ceritanya: �Jika Helen masuk ke kamarku dia selalu membawa �suasana panas.� Helen selalu datang dengan membawa berita-berita yang akan membuat telinga dan hati menjadi panas. Topik ceritanya berkisar kelemahan dan kejelekan orang lain. Helen juga tidak akan pernah lupa menyampaikan perkataan-perkataan negatif orang lain terhadapku, yang kalau ditanggapi pasti menimbulkan pertengkaran dan perselisihan. Setiap kali aku memberikan reaksi n...selengkapnya » |
Ulangan 21:5
Imam-imam bani Lewi haruslah tampil ke depan, sebab merekalah yang dipilih TUHAN, Allahmu, untuk melayani Dia dan untuk memberi berkat demi nama TUHAN; menurut putusan merekalah setiap perkara dan setiap hal luka-melukai harus diselesaikan.
Seorang mahasiswi bercerita tentang dua orang teman dekatnya, sebut saja nama kedua teman itu Helen dan Magda. Dia hampir setiap hari bertemu dengan kedua teman itu, karena mereka suka mampir di tempat kosnya. Dia melihat ada pengaruh yang berbeda dari kedua temannya itu.
Demikian ceritanya: �Jika Helen masuk ke kamarku dia selalu membawa �suasana panas.� Helen selalu datang dengan membawa berita-berita yang akan membuat telinga dan hati menjadi panas. Topik ceritanya berkisar kelemahan dan kejelekan orang lain. Helen juga tidak akan pernah lupa menyampaikan perkataan-perkataan negatif orang lain terhadapku, yang kalau ditanggapi pasti menimbulkan pertengkaran dan perselisihan. Setiap kali aku memberikan reaksi negatif seperti marah, Helen kelihatan senang.�
�Lain halnya dengan Magda, dia mempunyai kebiasaan yang jauh berbeda dengan Helen. Kata-kata Magda seperti aliran air yang menyejukkan, ia selalu berusaha menciptakan suasana yang penuh damai dengan perkataan-perkataan nya, �Ya, sudahlah ..... jangan dimasukkan hati,� atau �Buat apa melibatkan perasaan untuk hal yang tidak jelas.� Mendengar kata-kata yang demikian, mau tidak mau aku merasa lebih tenang.�
Tugas dari imam bukan saja melakukan ibadah-ibadah seperti mempersembahkan korban, berdoa dan memberi berkat buat umat Tuhan. Tugas imam juga menyangkut kehidupan sehari-hari umat Tuhan. Jika ada di antara umat Tuhan yang berselisih maka imam bertugas untuk menjadi juru damai di antara mereka. Imam harus membantu orang-orang yang berselisih itu agar menemukan jalan keluar dan mendapatkan penyelesaian yang adil. Dengan cara itu kehidupan umat Tuhan dapat terjaga dalam damai sejahtera.
Tugas kita di tengah lingkungan kita adalah menjadi pembawa damai. Pembawa damai artinya adalah orang yang menghadirkan suasana damai di tengah lingkungan kita. Jangan sebaliknya, seperti dalam cerita di atas, suka membuat orang jadi panas hati dan ingin marah [menjadi provokator bagi terjadinya suatu perselisihan]. Tetapi, jadilah pembawa damai. Tuhan Yesus berkata: �Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.� [Matius 5:9]. Amin.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|