|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Bagaimana dengan Anda? Jadilah seorang Climber seperti halnya Tuhan Yesus, Sang Guru Agung kita. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Jadilah Seorang Climber |
|
Jadilah Seorang Climber |
|
Senin, 01 Juni 2015 | Tema: Umat Yang Cemerlang |
|
|
|
|
|
Jadilah Seorang Climber |
|
Ibrani 12:3 |
|
|
|
|
|
|
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Paul G. Stoltz, ditemukan fakta bahwa orang hebat dan sukses adalah mereka yang tahan terhadap penderitaan, berani menghadapi tantangan, dan resiko dalam perjalanan hidupnya. Dalam bukunya Adversity Quotient, dia menjelaskan bahwa dalam perjalanan kehidupan, manusia dapat dibagi atas tiga kategori, yaitu: Quitter [putus asa dan menyerah], Camper [cepat puas dan berhenti di tengah jalan], dan Climber [berani menghadapi resiko dan menuntaskan pekerjaannya]. Kesuksesan, menurut Stoltz, ibarat puncak gunung tertinggi yang mampu didaki oleh manusia. Orang sukses adalah mereka yang mau dan mampu mendaki hingga ke puncak gunung. Inilah tipe kategori Climber [pendaki].
Penulis surat Ibrani menasihati orang-orang percaya untuk meneladani Yesus dengan selalu mengingat bagaimana sengsaranya Tuhan Yesus menghadapi orang-orang berdosa yang melawan dan mengancam-Nya dengan begitu hebat. Tujuannya adalah supaya mereka tidak berkecil hati, putus asa, dan menyerah menghadapi tantangan kehidupan. Tuhan Yesus dengan tekun menanggung bantahan terhadap diri-Nya. Dia tidak ciut nyali sedikitpun. Dia tidak gentar dan mundur selangkahpun. Dia tidak menjadi lemah dan putus asa yang membuat menyerah. Tetapi justru dengan kegigihan menghadapi s...selengkapnya » |
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Paul G. Stoltz, ditemukan fakta bahwa orang hebat dan sukses adalah mereka yang tahan terhadap penderitaan, berani menghadapi tantangan, dan resiko dalam perjalanan hidupnya. Dalam bukunya Adversity Quotient, dia menjelaskan bahwa dalam perjalanan kehidupan, manusia dapat dibagi atas tiga kategori, yaitu: Quitter [putus asa dan menyerah], Camper [cepat puas dan berhenti di tengah jalan], dan Climber [berani menghadapi resiko dan menuntaskan pekerjaannya]. Kesuksesan, menurut Stoltz, ibarat puncak gunung tertinggi yang mampu didaki oleh manusia. Orang sukses adalah mereka yang mau dan mampu mendaki hingga ke puncak gunung. Inilah tipe kategori Climber [pendaki].
Penulis surat Ibrani menasihati orang-orang percaya untuk meneladani Yesus dengan selalu mengingat bagaimana sengsaranya Tuhan Yesus menghadapi orang-orang berdosa yang melawan dan mengancam-Nya dengan begitu hebat. Tujuannya adalah supaya mereka tidak berkecil hati, putus asa, dan menyerah menghadapi tantangan kehidupan. Tuhan Yesus dengan tekun menanggung bantahan terhadap diri-Nya. Dia tidak ciut nyali sedikitpun. Dia tidak gentar dan mundur selangkahpun. Dia tidak menjadi lemah dan putus asa yang membuat menyerah. Tetapi justru dengan kegigihan menghadapi segala ancaman dari orang yang membenci-Nya. Dengan ketegaran hati menghadapi dan menjalani penderitaan yang memang menjadi kehendak Bapa-Nya. Sehingga Dia sampai tuntas menjalankan amanat Sang Bapa. Tuhan Yesus adalah tipe seorang Climber, sehingga Dia dikenang sebagai History Maker.
Dalam kehidupan, kita pasti akan menghadapi penderitaan, kesukaran, tantangan dan sejenisnya. Ya, semua itu memang bisa menjadi halangan dan rintangan bagi kita dalam mencapai kesuksesan. Tetapi sebenarnya, yang justru membuat kita jauh dari kesuksesan adalah sikap kita sendiri terhadap halangan dan rintangan tersebut. Jika kita bersikap seperti Quitter ataupun Camper, maka hasilnya adalah kegagalan dan ketidakmaksimalan. Tetapi jika kita bersikap layaknya Climber, maka halangan dan rintangan sebesar atau seberat apapun tidak akan mampu menghalangi keberhasilan kita. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|