|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Percayakanlah seluruh hidupmu kepada-Nya, maka Dia akan memberi kelegaan kepadamu. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Jalan-Nya Tak Terselami |
|
Jalan-Nya Tak Terselami |
|
Selasa, 10 Oktober 2017 |
|
|
|
|
|
Jalan-Nya Tak Terselami |
|
Yesaya 43:14-21 |
|
|
|
|
|
|
Seorang pengerja gereja menceritakan pengalamannya sepulang dari menengok orangtua. Ketika membuka pintu rumah, dia begitu kaget melihat lantai ruang utama rumahnya penuh dengan asbes. Ternyata plafon rumahnya hancur karena kayu penyangganya ombrol karena di makan rayap. Ia kebingungan karena harus segara mengganti atap rumah, sedangkan ia belum memiliki dana. Kemudian ia dan keluarga berdoa memohon Tuhan buka jalan.
Sungguh luar biasa pertolongan Tuhan. Seminggu setalah berdoa, tiba-tiba datang seorang teman gerejanya. Temannya yang adalah seorang pemborong langsung menawarkan jasa setelah melihat kondisi rumahnya. Namun karena belum memiliki dana yang cukup, aktifis itu tidak berani menjawab. Kemudian temannya mengatakan bahwa rumahnya akan direnovasi dengan dana yang dimiliki dan kekurangannya akan dibantu oleh teman tersebut. Akhirnya rumahnya bisa direnovasi dengan baik, semua karena Tuhan membuka jalan melalui bantuan temannya.
Menjadi orang percaya bukan berati bebas dari masalah, karena masalah adalah seperti “makanan” yang wajib dinikmati oleh semua orang. Masalah datang tidak pernah pandang bulu, si...selengkapnya » |
Seorang pengerja gereja menceritakan pengalamannya sepulang dari menengok orangtua. Ketika membuka pintu rumah, dia begitu kaget melihat lantai ruang utama rumahnya penuh dengan asbes. Ternyata plafon rumahnya hancur karena kayu penyangganya ombrol karena di makan rayap. Ia kebingungan karena harus segara mengganti atap rumah, sedangkan ia belum memiliki dana. Kemudian ia dan keluarga berdoa memohon Tuhan buka jalan.
Sungguh luar biasa pertolongan Tuhan. Seminggu setalah berdoa, tiba-tiba datang seorang teman gerejanya. Temannya yang adalah seorang pemborong langsung menawarkan jasa setelah melihat kondisi rumahnya. Namun karena belum memiliki dana yang cukup, aktifis itu tidak berani menjawab. Kemudian temannya mengatakan bahwa rumahnya akan direnovasi dengan dana yang dimiliki dan kekurangannya akan dibantu oleh teman tersebut. Akhirnya rumahnya bisa direnovasi dengan baik, semua karena Tuhan membuka jalan melalui bantuan temannya.
Menjadi orang percaya bukan berati bebas dari masalah, karena masalah adalah seperti “makanan” yang wajib dinikmati oleh semua orang. Masalah datang tidak pernah pandang bulu, siapa saja baik itu orang kaya, orang miskin, orang tua, orang muda, anak-anak bahkan orang yang melayani Tuhan dengan setia sekalipun tidak akan kebal terhadap masalah. Tapi kita patut bersyukur memiliki Allah yang hidup. Sekalipun kita diizinkan mengalami masalah, namun Tuhan selalu menyertai kita.
Melalui Yesaya 43 ini kita mengerti bahwa Tuhan adalah Penolong bagi umat-Nya. Dikatakan, “Dia yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat...” [ayat 16]. Melalui ayat tersebut kita diingatkan tentang peristiwa bangsa Israel ketika dikejar-kejar oleh Firaun dan pasukannya dengan kereta kuda di tepi laut Teberau [Keluaran 14:9-10]. Situasi tersebut membuat bangsa Israel putus asa dan ketakutan luar biasa. Tetapi Tuhan adalah Allah yang mengasihi setiap umat-Nya yang tunduk kepada-Nya. Maka Allah membebaskan mereka dari ketakutan dan keputusasaan yang melanda. Dengan kuasa-Nya, laut Teberau itu terbelah dan Allah membebaskan umat-Nya.
Mungkin saat ini di antara kita sedang dilanda kecemasan, keputusasaan atau bahkan permasalahan berat. Percayakanlah semua itu kepada Allah, Dia sanggup menolong kita. Seberat apapun Allah sanggup menolong dan memberi jalan keluar saat kita tiada jalan [Filipi 4:13].
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|