|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat...”
|
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Rini Handoyo |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Jangan Abaikan UndanganNya |
|
Jangan Abaikan UndanganNya |
|
Kamis, 23 Maret 2017 |
|
|
|
|
|
Jangan Abaikan UndanganNya |
|
Matius 11:28-30 |
|
|
|
|
|
|
Pagi itu ada keributan di tempat saya bekerja. Si A [sebut saja demikian] terlibat adu mulut dengan si B karena ada kesalahpahaman. Sudah bisa ditebak, beritapun dengan cepat menyebar ke semua bagian karena kebiasaan si B yang suka “konperensi pers” apabila ada masalah dengan teman sekerjanya. Hari berlalu, tapi ternyata perselisihan tidak berhenti sampai di situ. Keesokan paginya, si A mengutarakan masalah dan kekesalannya di media sosial. Dan... adu mulutpun berlanjut bukan hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya. Suasana kantor pun jadi memanas karena dua orang ini.
Saya menyesalkan keputusan teman saya, si A, yang mengunggah masalahnya di media sosial. Karena hal itu tidak menyelesaikan masalah tetapi malahan memperlebar masalah. Ada banyak di antara kita yang tidak tahu kemana harus mengadu ketika menghadapi masalah. Mereka berpikir dengan mengadukan masalah kepada teman, saudara, orangtua maupun yang banyak terjadi saat ini, di media sosial, akan membuat masalah selesai. Sebenarnya Tuhan dengan jelas sudah “mengudang” kita datang kepada-Nya di saat persoalan menghampiri kita. Matius 11:28, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Undangan-Nya sangat jelas bagi kita yang tengah leti...selengkapnya » |
Pagi itu ada keributan di tempat saya bekerja. Si A [sebut saja demikian] terlibat adu mulut dengan si B karena ada kesalahpahaman. Sudah bisa ditebak, beritapun dengan cepat menyebar ke semua bagian karena kebiasaan si B yang suka “konperensi pers” apabila ada masalah dengan teman sekerjanya. Hari berlalu, tapi ternyata perselisihan tidak berhenti sampai di situ. Keesokan paginya, si A mengutarakan masalah dan kekesalannya di media sosial. Dan... adu mulutpun berlanjut bukan hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya. Suasana kantor pun jadi memanas karena dua orang ini.
Saya menyesalkan keputusan teman saya, si A, yang mengunggah masalahnya di media sosial. Karena hal itu tidak menyelesaikan masalah tetapi malahan memperlebar masalah. Ada banyak di antara kita yang tidak tahu kemana harus mengadu ketika menghadapi masalah. Mereka berpikir dengan mengadukan masalah kepada teman, saudara, orangtua maupun yang banyak terjadi saat ini, di media sosial, akan membuat masalah selesai. Sebenarnya Tuhan dengan jelas sudah “mengudang” kita datang kepada-Nya di saat persoalan menghampiri kita. Matius 11:28, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Undangan-Nya sangat jelas bagi kita yang tengah letih lesu dan berbeban berat karena persoalan. Dia menyediakan diri-Nya. Dia siap mendengar setiap keluh kesah kita, setiap kekecewaan, kesedihan yang mungkin sedang kita rasakan. Dia tidak akan menghakimi kita, tidak menyalahkan kita. Dan sudah jelas, “kelegaan” yang akan diberikan kepada kita, bukan rasa panas hati karena masalah yang berkepanjangan.
Banyak hal positif yang kita peroleh ketika kita mengadukan masalah kita kepada-Nya. Di samping kelegaan yang kita dapat, hubungan dengan teman yang sedang bermasalah juga akan lebih baik. Perasaan benci, dendam, panas hati sudah pasti akan sirna ketika kita datang kepada-Nya. Dan sudah tentu kita bisa tetap mengerjakan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita dengan sukacita. Belajar dari teman saya, jangan jadikan media sosial sebagai tempat mengadu ketika masalah datang, tapi lihatlah Tuhan Yesus yang dengan setia menanti untuk kita datang kepada Nya. Dan Dia menyediakan kelegaan bagi kita.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|