|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Hidup ini singkat, jangan menganggapnya panjang. Sebab itu jadilah bijak dan tetaplah berjaga-jaga agar kita siap menyambut kedatangan-Nya. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Jangan Anggap Remeh |
|
Jangan Anggap Remeh |
|
Selasa, 06 Desember 2016 | Tema: Siap Menyambut KedatanganNya |
|
|
|
|
|
Jangan Anggap Remeh |
|
2 Petrus 3:14-15 |
|
|
|
|
|
|
Suatu hari saat kami hendak berpergian ke sebuah kota, kami berencana naik kereta api. Tiket sudah ada di tangan. Sesuai hari, tanggal dan waktu yang ditentukan, kami pun berangkat menuju stasiun. Satu jam sebelumnya kami sudah sampai di stasiun. Sambil menunggu kedatangan kereta, kami ngobrol dengan sesama penumpang yang ternyata satu tujuan dengan kami. Mereka berlima. Sepasang suami istri dengan dua orang anak dan satu keponakan.
Pada saat kami bercakap-cakap, keponakan mereka pamit ke sebuah minimarket untuk mencari makanan dan minuman serta keperluan lain yang terlupa. Kurang lebih empat puluh menit ia belum kembali padahal pengumuman kepada para penumpang untuk bersiap-siap sudah diperdengarkan beberapa kali. Keluarga menelponnya berkali-kali, bahkan sampai kereta datang dan para penumpang dipersilahkan naik, ia belum kembali juga. Dengan gelisah keluarga tersebut menyampaikan kepada petugas jika ada saudaranya yang belum naik. Namun sang petugas barkata, “Maaf pak, kami tidak bisa menunggu karena kereta ini harus segera berangkat.” Betapa kecewanya keluarga tersebut. Sayup-sayup terdengar perkataan dari t...selengkapnya » |
Suatu hari saat kami hendak berpergian ke sebuah kota, kami berencana naik kereta api. Tiket sudah ada di tangan. Sesuai hari, tanggal dan waktu yang ditentukan, kami pun berangkat menuju stasiun. Satu jam sebelumnya kami sudah sampai di stasiun. Sambil menunggu kedatangan kereta, kami ngobrol dengan sesama penumpang yang ternyata satu tujuan dengan kami. Mereka berlima. Sepasang suami istri dengan dua orang anak dan satu keponakan.
Pada saat kami bercakap-cakap, keponakan mereka pamit ke sebuah minimarket untuk mencari makanan dan minuman serta keperluan lain yang terlupa. Kurang lebih empat puluh menit ia belum kembali padahal pengumuman kepada para penumpang untuk bersiap-siap sudah diperdengarkan beberapa kali. Keluarga menelponnya berkali-kali, bahkan sampai kereta datang dan para penumpang dipersilahkan naik, ia belum kembali juga. Dengan gelisah keluarga tersebut menyampaikan kepada petugas jika ada saudaranya yang belum naik. Namun sang petugas barkata, “Maaf pak, kami tidak bisa menunggu karena kereta ini harus segera berangkat.” Betapa kecewanya keluarga tersebut. Sayup-sayup terdengar perkataan dari telepon, “Paman, saya kog ditinggal. Apa bisa keretanya berhenti?”
Cerita ini mengingatkan kita bahwa hidup dalam Tuhan tidak bisa dijalani dengan santai. Juga sekaligus menekankan bahwa keberadaan kita di bumi ini harus selalu waspada dan berjaga-jaga karena baik kematian ataupun kedatangan Tuhan kedua kali, hadirnya tidak terduga. Seringkali kita menganggap perjalanan hidup kita ini masih panjang sehingga kita bersantai-santai dan mengabaikan yang prinsip. Misalnya, kita tidak setia beribadah kepada Tuhan dan lalai melakukan kebenaran Firman-Nya karena faktor kesibukan. Kita terlena dengan berkat yang Tuhan berikan sehingga kita hanya mengurusi berkat-Nya dan lupa mendekat kepada Sang Pemberi berkat. Kecenderungan inilah yang menyebabkan kita menjauhkan diri dari Tuhan, padahal Dia mengharapkan kita selalu ada bersama-Nya. Kita punya hak untuk sibuk, namun jangan lupa berjaga-jaga dan terus mencari Tuhan selagi kita ada. Sebelum jam kehidupan berhenti dan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Jangan ada penyesalan jika kita tidak masuk dalam penentuan Tuhan karena kita tidak siap sedia.
Selagi ada kesempatan, jangan terlena dan terus disibukkan dengan hal-hal yang menawan hidup ini. Teruslah lakukan pekerjaan yang baik di hadapan Tuhan, selalu menyediakan waktu bagi Dia, dan carilah Tuhan sesibuk apapun kita. Biarkan alarm kita tetap terjaga, yaitu selalu erat berkomunikasi dengan Tuhan supaya jangan sampai kita tertinggal.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|