|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Dewasa rohani hanya dimungkinkan apabila kita terbiasa menerima makanan keras dari Firman Allah bukan lagi susu, Firman Allah yang lunak-lunak, yang hanya untuk memuaskan diri kita dan tidak memuaskan hati Allah. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Jangan Lagi Minum Susu Tapi Makanan Yang Keras |
|
Jangan Lagi Minum Susu Tapi Makanan Yang Keras |
|
Jumat, 11 November 2016 | Tema: Mencapai Kedewasaan Sesusi Kepenuhan Kristus |
|
|
|
|
|
Jangan Lagi Minum Susu Tapi Makanan Yang Keras |
|
Ibrani 5:11-14 |
|
|
|
|
|
|
Ada seorang ibu yang sedih dan sudah beberapa kali bolak-balik ke dokter untuk memeriksakan anaknya, Antok, yang telah berusia 12 tahun namun makanan sehari-harinya hanya bubur, susu dan makanan yang lembek. Tubuhnya kelihatan bertumbuh normal, namun secara gizi kurang memenuhi syarat bagi anak seusianya. Mulut dan giginya tidak pernah terlatih untuk mengunyah daging, ikan maupun sayuran dan buah-buahan. Secara fisik Antok sudah dewasa, namun secara makanan dia masih anak-anak.
Hal seperti itu banyak dialami oleh anak-anak Tuhan dewasa ini. Secara lamanya menjadi orang Kristen sudah puluhan tahun, namun secara pengenalan akan Allah dan kedewasaan rohani masih kanak-kanak. Akibatnya belum bisa menerima makanan rohani yang keras. Mengapa mereka sudah menjadi orang Kristen puluhan tahun, aktif ibadah, aktif melayani namun masih anak-anak secara rohani, belum dewasa jika dibandingkan dengan usianya menjadi orang percaya. Penyebabnya antara lain:
1. Mereka tidak perna...selengkapnya » |
Ada seorang ibu yang sedih dan sudah beberapa kali bolak-balik ke dokter untuk memeriksakan anaknya, Antok, yang telah berusia 12 tahun namun makanan sehari-harinya hanya bubur, susu dan makanan yang lembek. Tubuhnya kelihatan bertumbuh normal, namun secara gizi kurang memenuhi syarat bagi anak seusianya. Mulut dan giginya tidak pernah terlatih untuk mengunyah daging, ikan maupun sayuran dan buah-buahan. Secara fisik Antok sudah dewasa, namun secara makanan dia masih anak-anak.
Hal seperti itu banyak dialami oleh anak-anak Tuhan dewasa ini. Secara lamanya menjadi orang Kristen sudah puluhan tahun, namun secara pengenalan akan Allah dan kedewasaan rohani masih kanak-kanak. Akibatnya belum bisa menerima makanan rohani yang keras. Mengapa mereka sudah menjadi orang Kristen puluhan tahun, aktif ibadah, aktif melayani namun masih anak-anak secara rohani, belum dewasa jika dibandingkan dengan usianya menjadi orang percaya. Penyebabnya antara lain:
1. Mereka tidak pernah membaca Alkitab dan merenungkan Firman dalam hidupnya.
2. Mereka ke gereja, beribadah, bahkan melayani hanya sekedar tradisi dan kegiatan rutinitas saja.
3. Mereka hanya mau melakukan Firman Allah yang ringan- ringan saja.
4. Mereka belum memiliki dasar iman Kristen yang kuat dalam hidupnya
5. Mereka masih hidup dalam dua dunia yang berbeda.
Inilah yang dimaksud Firman Allah dalam Ibrani 5:12-14, di mana ditinjau dari sisi usia mengikut Kristus seharusnya mereka sudah bertumbuh dewasa rohani, namun dalam kenyataannya mereka masih anak-anak rohani. Oleh sebab itu gereja kita menyediakan sarana untuk menumbuhkan kedewasaan rohani kita. Dan ada dua sarana yang disediakan untuk hal ini, yaitu pertama, ibadah raya termasuk ibadah doa malam dan ibadah seksi-seksi; kedua, komcil yang ada di setiap wilayah, di seksi, dan kelompok pekerja. Sarana ini merupakan tempat yang disediakan untuk kita belajar bertumbuh dewasa secara rohani.
Tumbuh dewasa dalam Kristus memang menjadi target Allah bagi hidup setiap orang percaya karena kehendak Allah bagi hidup kita sebagai orang percaya, yaitu sempurna sama seperti Bapa di Surga [Matius 5:48] dan menjadi serupa dengan Tuhan Yesus [Roma 8:29]. Marilah kita berusaha dan memotivasi diri untuk bertumbuh semakin dewasa di dalam Kristus melalui sarana yang disediakan oleh gereja kita agar kita menjadi berkat bagi orang lain dan mengalami berkat itu sendiri.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|