|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Jangan Ragu Menjadi Berkat |
|
Jangan Ragu Menjadi Berkat |
|
Minggu, 12 Juli 2015 | Tema: Diberkati Untuk Menjadi Berkat |
|
|
|
|
|
Jangan Ragu Menjadi Berkat |
|
Pengkotbah 11:1-6 |
|
|
|
|
|
|
Pengkotbah 11:1-6
Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu. [ayat 1]
Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ada seorang pemuda sebaya dengan dia sedang terjebak dalam lumpur yang semakin menenggelamkannya. Pemuda yang pertama tadi menghampirinya dan dengan sekuat tenaga memberikan pertolongan. Akhirnya dengan susah payah pemuda yang terperosok itu dapat diselamatkan. Pemuda yang pertama memapah pemuda yang terperosok ini pulang ke rumahnya. Ternyata rumah si pemuda kedua sangat bagus, besar, megah, dan mewah...Ayah pemuda ini sangat berterima kasih atas pertolongan yang diberikan kepada anaknya, dan hendak memberikan uang, tetapi pemuda yang pertama itu menolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesama manusia menolong orang lain yang dalam kesusahan.
Sejak kejadian itu mereka menjalin persahabatan. Pemuda pertama adalah seorang yan...selengkapnya » |
Pengkotbah 11:1-6
Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu. [ayat 1]
Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ada seorang pemuda sebaya dengan dia sedang terjebak dalam lumpur yang semakin menenggelamkannya. Pemuda yang pertama tadi menghampirinya dan dengan sekuat tenaga memberikan pertolongan. Akhirnya dengan susah payah pemuda yang terperosok itu dapat diselamatkan. Pemuda yang pertama memapah pemuda yang terperosok ini pulang ke rumahnya. Ternyata rumah si pemuda kedua sangat bagus, besar, megah, dan mewah...Ayah pemuda ini sangat berterima kasih atas pertolongan yang diberikan kepada anaknya, dan hendak memberikan uang, tetapi pemuda yang pertama itu menolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesama manusia menolong orang lain yang dalam kesusahan.
Sejak kejadian itu mereka menjalin persahabatan. Pemuda pertama adalah seorang yang miskin, sedangkan pemuda kedua adalah anak seorang yang kaya raya. Si pemuda yang miskin ini mempunyai cita-cita untuk menjadi dokter, namun ia tidak mempunyai biaya untuk kuliah. Maka ayah dari pemuda yang kaya itu memberinya beasiswa sampai akhirnya meraih gelar dokter. Tahukah saudara nama pemuda miskin yang jadi dokter ini? Namanya Alexander Fleming, yang kemudian menemukan obat Penisilin.
Si pemuda yang kaya masuk dinas militer dan dalam suatu tugas di medan perang, ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi. Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi serupa itu. Para dokter mendengar tentang penisilin penemuan Dr. Fleming dan mereka menyuntik dengan penisilin yang merupakan obat penemuan baru. Lalu berangsur-angsur demam akibat infeksi itu reda dan si pemuda akhirnya sembuh. Tahukah saudara siapa nama pemuda itu? Dia adalah Winston Churchil, PM Inggris yang terkenal karena kepahlawanannya dalam melawan Nazi Jerman di perang dunia kedua.
Kisah di atas menggambarkan tentang siklus menjadi berkat dan diberkati. Keduanya tak terpisahkan. Orang yang menjadi berkat akan menerima berkat. Orang yang menerima berkat harusnya menjadi berkat. Ini merupakan hukum yang berlaku di dalam kehidupan ini.
Ketika kita hendak menjadi berkat, mungkin kita merasa yang kita lakukan seolah-olah seperti ’membuang roti ke air’, melakukan pekerjaan yang sia-sia. Tapi sebenarnya yang kita lakukan bukan sesuatu yang sia-sia. Karena kebenaran Firman menyatakan: ’Engkau akan mendapatnya kembali lama sesudah itu.’
Karena itu janganlah ragu untuk menjadi berkat. Karena dengan menjadi berkat sebenarnya kita sedang membuka jalan berkat buat diri kita sendiri. Amin. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|