|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Tuhan telah mengubah kita menjadi serupa dan segambar dengan Allah, namun sebagai ‘anak-anak Allah’ kita harus menjaga keserupaan yang sudah kita terima itu.”
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Jati Diri Gereja Berarti Segambar Dan Serupa Dengan Allah |
|
Jati Diri Gereja Berarti Segambar Dan Serupa Dengan Allah |
|
Kamis, 02 Oktober 2014 | Tema: Goodness and Generousity |
|
|
|
|
|
Jati Diri Gereja Berarti Segambar Dan Serupa Dengan Allah |
|
2 Korintus 3:18 |
|
|
|
|
|
|
Awal tahun ini, saat saya mengikuti Traning Centre di Sinode GIA, saya berkenalan dengan seorang hamba Tuhan yang juga melayani di salah satu gereja GIA di kota Semarang Barat. Ciri-ciri yang dapat saya sebutkan dari fisik hamba Tuhan ini adalah: berbadan gemuk, tinggi, berkulit hitam, dengan wajah bulatnya ia memiliki senyum dan gaya tertawa yang khas. Beberapa hari kemudian setelah perkenalan itu, saya melihat foto-foto keluarganya dalam account FB. Bagi saya yang cukup unik dan familiar dari anggota keluarganya adalah foto-foto dari kedua anaknya. Bentuk wajah, bentuk tubuh, tinggi badan, warna kulit, dan mungkin yang lainya, semuanya mirip dengan bapaknya. Dengan demikian saya dengan mudah dapat menebak bahwa kedua anak itu sudah pasti adalah anak kandung dari teman saya itu.
Sebagai anak-anak Allah hidup kita telah diubahkan sehingga kita menjadi serupa dan segambar dengan Allah. Keserupaan itu diberikan oleh Allah karena penebusan Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib sehingga setiap orang yang percaya kepada Yesus, wajah kemuliaannya dipulihkan kembali dari kerusakannya akibat kejatuhan manusia pertama dalam dosa. Dampak dari penebusan tersebut kita mengalami p...selengkapnya » |
Awal tahun ini, saat saya mengikuti Traning Centre di Sinode GIA, saya berkenalan dengan seorang hamba Tuhan yang juga melayani di salah satu gereja GIA di kota Semarang Barat. Ciri-ciri yang dapat saya sebutkan dari fisik hamba Tuhan ini adalah: berbadan gemuk, tinggi, berkulit hitam, dengan wajah bulatnya ia memiliki senyum dan gaya tertawa yang khas. Beberapa hari kemudian setelah perkenalan itu, saya melihat foto-foto keluarganya dalam account FB. Bagi saya yang cukup unik dan familiar dari anggota keluarganya adalah foto-foto dari kedua anaknya. Bentuk wajah, bentuk tubuh, tinggi badan, warna kulit, dan mungkin yang lainya, semuanya mirip dengan bapaknya. Dengan demikian saya dengan mudah dapat menebak bahwa kedua anak itu sudah pasti adalah anak kandung dari teman saya itu.
Sebagai anak-anak Allah hidup kita telah diubahkan sehingga kita menjadi serupa dan segambar dengan Allah. Keserupaan itu diberikan oleh Allah karena penebusan Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib sehingga setiap orang yang percaya kepada Yesus, wajah kemuliaannya dipulihkan kembali dari kerusakannya akibat kejatuhan manusia pertama dalam dosa. Dampak dari penebusan tersebut kita mengalami pemulihan, yaitu kemuliaan gambar Allah yang ada dalam diri kita dipulihkan.
Sebagai anak-anak Allah yang telah dipulihkan menjadi segambar dan serupa dengan Allah, tentunya kita harus menjaga gambar Allah yang telah pulih dalam diri kita. Bukan secara lahiriah yang kemudian kita harus mengikuti model pakaian Tuhan Yesus, bentuk potongan rambut, janggut, ataupun model sendal yang digunakan Tuhan Yesus. Tetapi menjadi serupa dan segambar dengan Allah berbicara tentang hal-hal rohaniah: karakter, gaya hidup, visi dan misi, hati, pikiran, perkataan, dan lain-lainnya yang ada dalam diri Tuhan Yesus (Filipi 2:2). |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|