|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus [Roma 5:1] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Jesus Effect |
|
Jesus Effect |
|
Kamis, 12 April 2018 |
|
|
|
|
|
Jesus Effect |
|
Kisah Para Rasul 16:25-34 |
|
|
|
|
|
|
Tahukah anda bahwa dalam proses pembuatan film The Passion Of The Christ telah membuat beberapa pemainnya mengalami perubahan untuk hidup lebih bersungguh-sungguh di dalam Yesus. Dalam kisah kesaksian yang banyak beredar, tercatat sang aktor utama, Jim Caviezel, mengalami perubahan yang luar biasa dalam hidupnya. Dia berubah dari yang semula hanya menjadi pengikut Yesus “yang biasa-biasa” saja, berubah menjadi orang yang setia, tekun dan mau melayani Yesus dengan segenap hati, pasca pembuatan film tersebut. Perubahan yang dialami Jim Caviezel terjadi saat dia mengalami betapa sulitnya memerankan adegan penyaliban. Mulai dari harus dimake-up selama 8 jam tanpa boleh bergerak dan tetap berdiri. Tulang bahu yang bergeser akibat tidak kuat memanggul salib yang dibuat menyerupai aslinya. Terkena sabetan cambuk karena sang penyambuk meleset dari sasaran. Mengalami Hypotermia [penyakit yang dapat mengakibatkan kematian, yang disebabkan oleh kedinginan yang akut], karena harus menjalani pengambilan gambar di tempat yang dingin tanpa memakai baju. Serta yang paling parah adalah hampir mati karena terkena sambaran petir, saat memerankan peristiwa penyaliban. Jim Caviezel, memahami bagaimana beratnya penderitaan yang harus dialami Yesus untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa melalui peristiwa penyaliban. Satu lagi yang lebih luar biasa adalah kisah pertobatan salah...selengkapnya » |
Tahukah anda bahwa dalam proses pembuatan film The Passion Of The Christ telah membuat beberapa pemainnya mengalami perubahan untuk hidup lebih bersungguh-sungguh di dalam Yesus. Dalam kisah kesaksian yang banyak beredar, tercatat sang aktor utama, Jim Caviezel, mengalami perubahan yang luar biasa dalam hidupnya. Dia berubah dari yang semula hanya menjadi pengikut Yesus “yang biasa-biasa” saja, berubah menjadi orang yang setia, tekun dan mau melayani Yesus dengan segenap hati, pasca pembuatan film tersebut. Perubahan yang dialami Jim Caviezel terjadi saat dia mengalami betapa sulitnya memerankan adegan penyaliban. Mulai dari harus dimake-up selama 8 jam tanpa boleh bergerak dan tetap berdiri. Tulang bahu yang bergeser akibat tidak kuat memanggul salib yang dibuat menyerupai aslinya. Terkena sabetan cambuk karena sang penyambuk meleset dari sasaran. Mengalami Hypotermia [penyakit yang dapat mengakibatkan kematian, yang disebabkan oleh kedinginan yang akut], karena harus menjalani pengambilan gambar di tempat yang dingin tanpa memakai baju. Serta yang paling parah adalah hampir mati karena terkena sambaran petir, saat memerankan peristiwa penyaliban. Jim Caviezel, memahami bagaimana beratnya penderitaan yang harus dialami Yesus untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa melalui peristiwa penyaliban. Satu lagi yang lebih luar biasa adalah kisah pertobatan salah seorang aktor yang memerankan sebagai prajurit Romawi yang mencambuki Yesus dalam adegan film tersebut. Sang aktor ini, yang semula pemeluk agama lain yang tidak percaya sama sekali Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, berubah menjadi seorang pengikut Yesus yang sejati.
Perubahan drastis yang dialami oleh para aktor ini tidak terjadi secara kebetulan. Hal ini diawali dengan adanya respon iman kepada Yesus, sebagai pribadi yang mau berkorban bagi manusia. Para aktor ini disadarkan, bahwa Tuhan telah berkorban secara luar biasa untuk manusia yang berdosa. Pengorbanan-Nya bagi manusia tidak dapat dinilai harganya. Kita dapat membuka hati dan pikiran kita untuk beriman kepada Allah sebagaimana Dia telah menyatakan diri melalui Putra-Nya, Yesus Kristus. Dosa kita dapat diampuni berkat kematian-Nya di atas kayu salib. Hal ini tidak hanya memberi kita jaminan akan kekekalan yang penuh berkat, tetapi juga membuat kehidupan kita kini dan di sini memiliki arti dan pengharapan yang tidak terukur.
Peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus bukanlah peristiwa biasa. Yesus yang sebagai “aktor utama” dalam peristiwa tersebut, memberi dampak positif bagi umat manusia. Inilah yang disebut sebagai Jesus Effect. Kematian dan kebangkitan Yesus membawa perubahan yang membawa kita keluar dari kegelapan menuju pada terang Kristus. Yohanes 8:12 berkata : ’Akulah terang dunia; siapa saja yang mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang kehidupan.’ Dengan peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya , biarlah kita tetap tinggal di dalam iman percaya kita pada Yesus, dan memberi dampak yang positif bagi lingkungan. Sebab Yesus pun datang untuk kita, dan membawa perubahan bagi manusia.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|