|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Kata-kata yang Memberkati |
|
Kata-kata yang Memberkati |
|
Minggu, 26 Juli 2015 | Tema: Diberkati Untuk Menjadi Berkat |
|
|
|
|
|
Kata-kata yang Memberkati |
|
Kolose 4:5-6 |
|
|
|
|
|
|
Kolose 4:5-6
Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. [ayat 6]
Sekarang banyak orang menggemari tayangan Master Chef di televisi. Orang-orang juga banyak yang gemar dengan kuliner, bahkan ada yang punya hobi wisata kuliner. Pada umumnya orang menyukai cita rasa yang sedap dari makanan. Masakan yang dibuat dengan profesional akan menghasilkan cita rasa yang enak. Tetapi masakan yang dibuat dengan terburu-buru dan sembarangan akan menghasilkan cita rasa yang tidak enak.
Kata-kata yang kita ucapkan itu seperti masakan. Firman Tuhan berkata: Hendaklah kata-katamu penuh kasih, jangan hambar. Pernahkah Anda merasakan masakan yang dibuat dengan terburu-buru, sehingga lupa diberi garam? Pasti rasanya hambar. Ada juga masakan yang terlalu asin atau terlalu pedas. Kita tidak ingin menyantap masakan seperti itu. Kata-kata yang tidak hambar artinya adalah kata-kata yang bisa dinikmati. ...selengkapnya » |
Kolose 4:5-6
Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. [ayat 6]
Sekarang banyak orang menggemari tayangan Master Chef di televisi. Orang-orang juga banyak yang gemar dengan kuliner, bahkan ada yang punya hobi wisata kuliner. Pada umumnya orang menyukai cita rasa yang sedap dari makanan. Masakan yang dibuat dengan profesional akan menghasilkan cita rasa yang enak. Tetapi masakan yang dibuat dengan terburu-buru dan sembarangan akan menghasilkan cita rasa yang tidak enak.
Kata-kata yang kita ucapkan itu seperti masakan. Firman Tuhan berkata: Hendaklah kata-katamu penuh kasih, jangan hambar. Pernahkah Anda merasakan masakan yang dibuat dengan terburu-buru, sehingga lupa diberi garam? Pasti rasanya hambar. Ada juga masakan yang terlalu asin atau terlalu pedas. Kita tidak ingin menyantap masakan seperti itu. Kata-kata yang tidak hambar artinya adalah kata-kata yang bisa dinikmati. Menjadi berkat bisa diwujudkan dalam bentuk kata-kata yang penuh kasih. Dalam terjemahan bahasa Inggris ’full of grace,’ penuh anugerah. Seperti kita telah menerima anugerah dari Tuhan Yesus, yaitu pengampunan dan berkat, maka kata-kata kita juga harusnya penuh dengan pengampunan dan berkat.
Kita tahu bahwa kata-kata kita itu mempunyai kuasa. Kata-kata yang baik, yang berisi berkat, punya kuasa untuk membangun hidup orang lain, dan diri kita sendiri. Tetapi kata-kata yang berisi kutukan juga punya kuasa untuk meruntuhkan hidup orang lain. Jika kita ingin menjadi berkat, bangunlah hidup orang lain melalui kata-kata yang penuh dengan anugerah.
Agar supaya kata-kata kita penuh anugerah, terlebih dahulu hati kita harus penuh dengan anugerah dari Tuhan Yesus. Yesus berkata: ’Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.’ [Lukas 6:45] Kata-kata kita meluap dari hati kita. Kalau hati kita dipenuhi oleh anugerah Allah, maka kata-kata kita juga akan penuh dengan anugerah. Tetapi kalau hati kita dipenuhi dengan kutukan, maka kata-kata yang muncul dari mulut kita juga akan penuh dengan kutukan. Karena itu perlu kita memeriksa hati kita, apakah hati kita telah dibaharui dan dipenuhi oleh anugerah dari Tuhan Yesus? Pastikan bahwa hati kita dipenuhi oleh anugerah dari Tuhan Yesus. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|