|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Katakan Saja Sepatah Kata |
|
Katakan Saja Sepatah Kata |
|
Minggu, 02 Agustus 2015 | Tema: Bermental Prajurit Berhati Hamba |
|
|
|
|
|
Katakan Saja Sepatah Kata |
|
Matius 8:5-13 |
|
|
|
|
|
|
Matius 8:5-13
Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: ’Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. [ayat 8]
Banyak kali Tuhan Yesus melakukan perbuatan-perbuatan yang mengherankan. Kalau membaca kisah-kisah mujizat di Alkitab kita merasa heran dengan apa yang Tuhan lakukan. Tetapi kapan Tuhan Yesus sendiri merasa heran? Paling tidak ada sebuah peristiwa yang dicatat Alkitab bahwa Yesus merasa heran, yaitu kepada iman dari seorang perwira. Apa yang membuat-Nya merasa heran?
Kepedulian Perwira itu
Perwira itu mempunyai kepedulian terhadap hambanya. Apa arti seorang budak bagi seorang tuan? Jika seorang hamba sudah tidak mampu berbuat apa-apa dan tidak berguna lagi bagi tuannya, tuan itu bisa saja menyingkirkan hamba itu dari hadapannya dan mencari hamba yang lainnya. Tetapi perwira itu adalah seorang yang murah hatinya. Dia tidak membuang hambanya, bahkan mencari pertolongan untuk hamba itu. Dia peduli terh...selengkapnya » |
Matius 8:5-13
Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: ’Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. [ayat 8]
Banyak kali Tuhan Yesus melakukan perbuatan-perbuatan yang mengherankan. Kalau membaca kisah-kisah mujizat di Alkitab kita merasa heran dengan apa yang Tuhan lakukan. Tetapi kapan Tuhan Yesus sendiri merasa heran? Paling tidak ada sebuah peristiwa yang dicatat Alkitab bahwa Yesus merasa heran, yaitu kepada iman dari seorang perwira. Apa yang membuat-Nya merasa heran?
Kepedulian Perwira itu
Perwira itu mempunyai kepedulian terhadap hambanya. Apa arti seorang budak bagi seorang tuan? Jika seorang hamba sudah tidak mampu berbuat apa-apa dan tidak berguna lagi bagi tuannya, tuan itu bisa saja menyingkirkan hamba itu dari hadapannya dan mencari hamba yang lainnya. Tetapi perwira itu adalah seorang yang murah hatinya. Dia tidak membuang hambanya, bahkan mencari pertolongan untuk hamba itu. Dia peduli terhadap penderitaan yang dialami oleh hambanya. Orang seperti inilah yang imannya dikagumi oleh Yesus.
Kerendahan hati Perwira itu
Kerendahan hati perwira itu terlihat ketika dia berkata kepada Yesus: ’Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.’ Rumah perwira itu pasti bukan rumah yang sederhana, pasti rumahnya cukup bagus dan layak untuk menerima Yesus. Pasti dia mempunyai pembantu-pembantu yang membersihkan dan merapikan rumahnya setiap hari. Tapi dia sangat rendah hati, sehingga dia merasa tidak layak menerima Yesus di rumahnya.
Iman Perwira itu
Perwira itu mengenal dengan betul siapa Yesus, bahwa Yesus mempunyai kuasa. Dia berkata: ’katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.’ Dia percaya penuh bahwa kata-kata Yesus sangat berkuasa, bahwa hanya dengan kata-kata-Nya saja maka mujizat bisa terjadi.
Di dalam kata-kata [Firman] yang keluar dari mulut Tuhan ada kuasa yang membuat mujizat dapat terjadi. Di dalam kata-kata ada kuasa yang dahsyat yang sanggup membuat yang sakit jadi sembuh. Di dalam kata-kata ada kuasa yang membuat hal yang mustahil menjadi mungkin. Percayakah Anda akan kuasa dari kata-kata Tuhan Yesus itu?
Perwira itu percaya akan kuasa kata-kata Yesus. Maka terjadilah mujizat itu. Hambanya disembuhkan. Iman perwira itu membuat Yesus heran/kagum dan berkata: ’iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.’ Sungguh luar biasa iman itu sampai membuat Yesus heran.
Apakah Anda mempunyai iman seperti iman perwira itu? |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|