|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! [ayat 9] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Kecap dan Lihatlah |
|
Kecap dan Lihatlah |
|
Minggu, 19 Februari 2017 |
|
|
|
|
|
Kecap dan Lihatlah |
|
Mazmur 34:1-9 |
|
|
|
|
|
|
Kecap dan lihatlah
Mazmur 34:1-9
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! [ayat 9]
Daud mengajak kita untuk mengecap dan melihat betapa baiknya Tuhan. Ajakan itu didasarkan pada pengalamannya sendiri. Dia pernah diperhadapkan dengan situasi yang sangat sulit: dikejar-kejar dan hendak dibunuh oleh Saul, melarikan diri ke negeri orang Filistin, lalu orang-orang Filistin tahu bahwa dia adalah orang yang dulu pernah membunuh Goliat, pahlawan Filistin. Dia ditangkap dan dihadapkan pada raja orang Filistin. Dalam kondisi yang terjepit itu, Daud tiba-tiba mendapat akal, berpura-pura gila. Ternyata dengan cara itu dia terbebas dari ancaman maut. Orang-orang Filistin melepaskan dia. Itu karena pertolongan Tuhan.
Tuhan memang baik bagi orang yang berharap dan berseru kepada-Nya. Tuhan melepaskan Daud dari ancaman maut, sehingga dia terbebas dari jerat maut itu. Dia berkata: ’Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku,...selengkapnya » |
Kecap dan lihatlah
Mazmur 34:1-9
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! [ayat 9]
Daud mengajak kita untuk mengecap dan melihat betapa baiknya Tuhan. Ajakan itu didasarkan pada pengalamannya sendiri. Dia pernah diperhadapkan dengan situasi yang sangat sulit: dikejar-kejar dan hendak dibunuh oleh Saul, melarikan diri ke negeri orang Filistin, lalu orang-orang Filistin tahu bahwa dia adalah orang yang dulu pernah membunuh Goliat, pahlawan Filistin. Dia ditangkap dan dihadapkan pada raja orang Filistin. Dalam kondisi yang terjepit itu, Daud tiba-tiba mendapat akal, berpura-pura gila. Ternyata dengan cara itu dia terbebas dari ancaman maut. Orang-orang Filistin melepaskan dia. Itu karena pertolongan Tuhan.
Tuhan memang baik bagi orang yang berharap dan berseru kepada-Nya. Tuhan melepaskan Daud dari ancaman maut, sehingga dia terbebas dari jerat maut itu. Dia berkata: ’Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.’ [ayat 5].
Dari pengalamannya itu Daud meyakini bahwa dalam hidup ini ada sebuah prinsip kebenaran yaitu: Tuhan mendengar orang yang berseru kepada-Nya. Dengan inspirasi kebenaran yang telah terbukti dalam pengalaman itu, Daud menulis sebuah syair pujian yang mengatakan: ’Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka’. [ayat 7-8].
Prinsip kebenaran itu bukan hanya berlaku bagi Daud, tetapi juga bisa dialami dan dipakai oleh siapa saja yang percaya kepada Tuhan. Karena itu Daud menawarkan sebuah ajakan: ’Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!’
Alamilah sendiri betapa baiknya Tuhan.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|