SEPEKAN TERAKHIR
  Sabtu, 27 April 2024   -HARI INI-
  Jumat, 26 April 2024
  Kamis, 25 April 2024
  Rabu, 24 April 2024
  Selasa, 23 April 2024
  Senin, 22 April 2024
  Minggu, 21 April 2024
POKOK RENUNGAN
Sikap hati kita ketika menghadap dan berjumpa Tuhan Yesus menggambarkan penghormatan kita kepada-Nya.
DITULIS OLEH
Pdt. Denny D. Kristianto
Rohaniwan Pusat
Renungan Lain oleh Penulis:
Home  »  Renungan  »  KehadiranNya Mengancam Atau Menakjubkan ?
KehadiranNya Mengancam Atau Menakjubkan ?
Selasa, 23 Februari 2016 | Tema: Tuhan Hadir di Bait KudusNya
KehadiranNya Mengancam Atau Menakjubkan ?
Markus 11:15-18

Ditemani segelas kopi arabica hangat, sore itu Sambey tampak asik mengetik sebuah kisah yang berlatar-belakang “Yesus Menyucikan Bait Allah”. Di sampingnya duduk Benay yang terus mengamati kata demi kata yang tercipta dari imajinasi sahabatnya itu. Beberapa penggal karya Sambey adalah sebagai berikut:
“..... Hari itu tampak wajar-wajar saja. Riuh rendah terdengar dari kesibukan puluhan orang yang sedang menyiapkan lapak-lapak dagangan mereka. Harapan untuk mendapatkan bonus dari imam-imam kepala ataupun keuntungan besar terbersit jelas dari wajah-wajah mereka. Ya... hari-hari itu adalah waktu menjelang perayaan Paskah. Sebuah hari besar agama Yahudi. Dapat dipastikan akan ada banyak orang dari seluruh penjuru Yudea dan dari berbagai daerah yang akan datang ke Bait Allah. Mereka ini adalah calon-calon konsumen potensial, yang tidak boleh disia-siakan. Menjelang siang, datanglah seseorang yang agaknya mereka kenali. Kemarin Orang ini baru saja dielu-elukan oleh banyak orang ketika memasuki Yerusalem. Disambutnyalah kedatangan-Nya dengan ramah. Ditawarkanlah kepada-Nya berbagai discount, souvenir cantik sebagai bonus, dan kemudahan transaksi. Wah siapa tahu, Dia ini mau membeli barang dagangan yang mereka tawarkan. Tetapi apa mau dikata. Orang yang dikenal sebagai Si Pe...selengkapnya »
FOLLOW OUR INSTAGRAM
RENUNGAN HARIAN
27 Apr '24
27 Apr '24
27 Apr '24
Copyright © 2012 All rights reserved. Designed and Developed by GIA Dr. Cipto Semarang