|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Sikap hati kita ketika menghadap dan berjumpa Tuhan Yesus menggambarkan penghormatan kita kepada-Nya.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » KehadiranNya Mengancam Atau Menakjubkan ? |
|
KehadiranNya Mengancam Atau Menakjubkan ? |
|
Selasa, 23 Februari 2016 | Tema: Tuhan Hadir di Bait KudusNya |
|
|
|
|
|
KehadiranNya Mengancam Atau Menakjubkan ? |
|
Markus 11:15-18 |
|
|
|
|
|
|
Ditemani segelas kopi arabica hangat, sore itu Sambey tampak asik mengetik sebuah kisah yang berlatar-belakang “Yesus Menyucikan Bait Allah”. Di sampingnya duduk Benay yang terus mengamati kata demi kata yang tercipta dari imajinasi sahabatnya itu. Beberapa penggal karya Sambey adalah sebagai berikut:
“..... Hari itu tampak wajar-wajar saja. Riuh rendah terdengar dari kesibukan puluhan orang yang sedang menyiapkan lapak-lapak dagangan mereka. Harapan untuk mendapatkan bonus dari imam-imam kepala ataupun keuntungan besar terbersit jelas dari wajah-wajah mereka. Ya... hari-hari itu adalah waktu menjelang perayaan Paskah. Sebuah hari besar agama Yahudi. Dapat dipastikan akan ada banyak orang dari seluruh penjuru Yudea dan dari berbagai daerah yang akan datang ke Bait Allah. Mereka ini adalah calon-calon konsumen potensial, yang tidak boleh disia-siakan. Menjelang siang, datanglah seseorang yang agaknya mereka kenali. Kemarin Orang ini baru saja dielu-elukan oleh banyak orang ketika memasuki Yerusalem. Disambutnyalah kedatangan-Nya dengan ramah. Ditawarkanlah kepada-Nya berbagai discount, souvenir cantik sebagai bonus, dan kemudahan transaksi. Wah siapa tahu, Dia ini mau membeli barang dagangan yang mereka tawarkan. Tetapi apa mau dikata. Orang yang dikenal sebagai Si Pe...selengkapnya » |
Ditemani segelas kopi arabica hangat, sore itu Sambey tampak asik mengetik sebuah kisah yang berlatar-belakang “Yesus Menyucikan Bait Allah”. Di sampingnya duduk Benay yang terus mengamati kata demi kata yang tercipta dari imajinasi sahabatnya itu. Beberapa penggal karya Sambey adalah sebagai berikut:
“..... Hari itu tampak wajar-wajar saja. Riuh rendah terdengar dari kesibukan puluhan orang yang sedang menyiapkan lapak-lapak dagangan mereka. Harapan untuk mendapatkan bonus dari imam-imam kepala ataupun keuntungan besar terbersit jelas dari wajah-wajah mereka. Ya... hari-hari itu adalah waktu menjelang perayaan Paskah. Sebuah hari besar agama Yahudi. Dapat dipastikan akan ada banyak orang dari seluruh penjuru Yudea dan dari berbagai daerah yang akan datang ke Bait Allah. Mereka ini adalah calon-calon konsumen potensial, yang tidak boleh disia-siakan. Menjelang siang, datanglah seseorang yang agaknya mereka kenali. Kemarin Orang ini baru saja dielu-elukan oleh banyak orang ketika memasuki Yerusalem. Disambutnyalah kedatangan-Nya dengan ramah. Ditawarkanlah kepada-Nya berbagai discount, souvenir cantik sebagai bonus, dan kemudahan transaksi. Wah siapa tahu, Dia ini mau membeli barang dagangan yang mereka tawarkan. Tetapi apa mau dikata. Orang yang dikenal sebagai Si Penunggang Keledai ini tampaknya tidak tertarik dengan berbagai tawaran yang menggiurkan itu. Malah tatapan matanya menusuk tajam menyiratkan kegeraman yang mendalam. Tiba-tiba, tanpa ada yang menduga, Dia membalikkan meja-meja pedagang dan penukar uang. Dia menghardik dan mengusir mereka keluar dari halaman Bait Allah. Tak berapa lama peristiwa yang bak guntur di siang bolong itu sampai ke telinga imam-imam kepala. Hanya ada satu kata yang keluar dari bibir para petinggi Bait Allah itu, yaitu “trouble-maker” [pembuat masalah] telah hadir di Bait Allah dan telah mengusik kenyamanan mereka. Berbeda dengan para petinggi Bait Allah, banyak orang justru takjub akan pengajaran Orang ini. Bagi mereka, Dia bukanlah “trouble-maker” melainkan pengajar dan pelaku kebenaran yang telah memblejeti kemunafikan imam-imam kepala dan para pedagang di Bait Allah. Pengajar dan pelaku kebenaran ini bernama YESUS KRISTUS.“
“Wah, jika demikian kehadiran Yesus di Bait Allah bisa mempunyai makna yang berbeda ya, Sam?” tanya Benay setelah selesai membaca kisah yang diketik Sambey. “Benar Ben. Bagi orang-orang munafik yang tidak mau bertobat kehadiran Yesus membawa ancaman. Sebaliknya, bagi orang-orang yang haus akan pengajaran, kehadiran Yesus membawa ketakjuban karena menyingkapkan kebenaran”, jawab Sambey.
Jemaat yang terkasih. Tuhan hadir dalam setiap kehidupan kita. Dia hadir pula ketika kita beribadah di gereja. Marilah kita bersikap menyambut-Nya dengan sukacita. Terimalah kebenaran firman Tuhan, entah itu menghibur ataupun menegur, meneguhkan ataupun memperingatkan, entah lembut ataupun keras. [DDK]
Pokok renungan:
Sikap hati kita ketika menghadap dan berjumpa Tuhan Yesus menggambarkan penghormatan kita kepada-Nya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|