|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Jika kita ingin ambil bagian dalam kebangkitan itu dan memerintah bersama dengan Kristus kita harus menjadi imam bagi Dia. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Keimaman Orang Percaya |
|
Keimaman Orang Percaya |
|
Minggu, 03 April 2016 | Tema: Imamat Yang Rajani |
|
|
|
|
|
Keimaman Orang Percaya |
|
Keluaran 19:1-6 |
|
|
|
|
|
|
Keluaran 19:1-6
Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel. [Ayat 6]
Imam biasanya diartikan sebagai golongan orang tertentu yang dikhususkan dan dikuduskan untuk melakukan pekerjaan pelayanan di dalam Kemah atau Bait Suci. Tugas mereka sehari-hari ada di Bait Allah, yaitu mempersembahkan korban, menaikkan doa syafaat, dan mengucapkan berkat untuk umat. Mereka bukan orang sembarangan dan tidak boleh hidup sembarangan. Hidup mereka kudus untuk Tuhan.
Tetapi di dalam ayat di atas dikatakan bahwa Tuhan akan menjadikan umat-Nya [seluruh umat-Nya] sebagai imam-imam. Berarti tidak ada pemilahan atau pembedaan antara golongan imam dan umat biasa [awam, yang bukan imam]. Ternyata sebenarnya Allah menghendaki semua umat-Nya menjadi imam. Imam di sini bukan sebuah profesi atau pekerjaan, tapi kedudukan dan fungsi.
Apa maksudnya?
Pertama, Gereja mempunyai posisi yang istimewa di hadapan Tuh...selengkapnya » |
Keluaran 19:1-6
Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel. [Ayat 6]
Imam biasanya diartikan sebagai golongan orang tertentu yang dikhususkan dan dikuduskan untuk melakukan pekerjaan pelayanan di dalam Kemah atau Bait Suci. Tugas mereka sehari-hari ada di Bait Allah, yaitu mempersembahkan korban, menaikkan doa syafaat, dan mengucapkan berkat untuk umat. Mereka bukan orang sembarangan dan tidak boleh hidup sembarangan. Hidup mereka kudus untuk Tuhan.
Tetapi di dalam ayat di atas dikatakan bahwa Tuhan akan menjadikan umat-Nya [seluruh umat-Nya] sebagai imam-imam. Berarti tidak ada pemilahan atau pembedaan antara golongan imam dan umat biasa [awam, yang bukan imam]. Ternyata sebenarnya Allah menghendaki semua umat-Nya menjadi imam. Imam di sini bukan sebuah profesi atau pekerjaan, tapi kedudukan dan fungsi.
Apa maksudnya?
Pertama, Gereja mempunyai posisi yang istimewa di hadapan Tuhan. Gereja adalah umat yang kudus oleh karena telah disucikan oleh darah Kristus. Seperti imam yang diperbolehkan untuk menghadap hadirat Tuhan dengan membawa persembahan, gereja diperkenan oleh Tuhan untuk datang ke hadirat-Nya tanpa rasa takut [Ibrani 10:22]. Pakailah kesempatan yang luar biasa ini untuk selalu datang mendekat kepada-Nya, mencari hadirat-Nya dan menyembah Dia.
Kedua, Gereja mempunyai tugas keimaman di bumi ini. Surat Ibrani berkata: �Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.� [13:15-16]. Tugas gereja sebagai imam adalah mempersembahkan korban syukur kepada Allah. Yang dimaksud dengan korban syukur itu ialah:
[1] Ucapan bibir yang memuliakan Allah. Mulut kita adalah alat untuk memuliakan nama-Nya melalui perkataan yang membangun dan melalui puji-pujian kepada Allah.
[2] Perbuatan baik dengan cara memberi bantuan. Pada zaman Perjanjian Baru ini kita mempersembahkan korban kepada Allah bukan lagi dengan menyembelih dan membakar hewan korban, tetapi dengan melakukan perbuatan baik, memberi bantuan kepada orang-orang yang kekurangan.
Pada akhir zaman nanti, orang-orang yang dibangkitkan dan ikut memerintah bersama dengan Kristus adalah mereka yang disebut sebagai imam-imam [Wahyu 20:6]. Jika kita ingin ambil bagian dalam kebangkitan itu dan memerintah bersama dengan Kristus kita harus menjadi imam bagi Dia.
Tuhan Yesus memberkati.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|