|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Janganlah berpuas diri dengan apa yang telah diraih di dalam Tuhan. Teruslah maju dan menjadi lebih baik dari sebelumnya |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Kejarlah Sampai Mendapatkan |
|
Kejarlah Sampai Mendapatkan |
|
Jumat, 16 Januari 2015 | Tema: Lebih Baik Dari Kemarin |
|
|
|
|
|
Kejarlah Sampai Mendapatkan |
|
Ibrani 12:2 |
|
|
|
|
|
|
Adi adalah seorang murid SD yang pandai. Hampir setiap tahun ia mendapat rangking satu di sekolahnya. Karena prestasi tersebut, ia sering mendapatkan hadiah dan penghargaan dari sekolah dan orangtuanya. Tetapi perubahan terjadi ketika dia menginjak kelas 6.
Dari awal semester para guru berulangkali memberi semangat kepara murid kelas 6 untuk rajin belajar agar lulus ujian. Semua teman Adi belajar dengan keras, namun berbeda dengan si Adi. Dia justru santai dan banyak menggunakan waktunya untuk bermain PS dan HP. Setiap kali ditanya oleh ibunya apa dia sudah belajar, Adi selalu menjawab, “Sudah, Bu. Kan soal ujiannya hanya pengulangan, Adi pasti bisa kerjakan. Jadi ibu tenang aja.“
Ketika ujian selesai dan hasilnya dibagikan, semua sangat kaget dan tidak percaya dengan hasil yang diperoleh Adi. Dia mendapatkan nilai paling rendah. Adi sangat kecewa dan malu, sebab ia dikenal sebagai bintang kelas namun sekarang menjadi juru kunci dalam nilai.
Kisah si Adi menunjukkan kecenderungan berpuas diri dengan pencapaian yang telah diraih, sehingga sering melupakan yang namanya evaluasi dan meningkatkan kemampuan lebih dari...selengkapnya » |
Adi adalah seorang murid SD yang pandai. Hampir setiap tahun ia mendapat rangking satu di sekolahnya. Karena prestasi tersebut, ia sering mendapatkan hadiah dan penghargaan dari sekolah dan orangtuanya. Tetapi perubahan terjadi ketika dia menginjak kelas 6.
Dari awal semester para guru berulangkali memberi semangat kepara murid kelas 6 untuk rajin belajar agar lulus ujian. Semua teman Adi belajar dengan keras, namun berbeda dengan si Adi. Dia justru santai dan banyak menggunakan waktunya untuk bermain PS dan HP. Setiap kali ditanya oleh ibunya apa dia sudah belajar, Adi selalu menjawab, “Sudah, Bu. Kan soal ujiannya hanya pengulangan, Adi pasti bisa kerjakan. Jadi ibu tenang aja.“
Ketika ujian selesai dan hasilnya dibagikan, semua sangat kaget dan tidak percaya dengan hasil yang diperoleh Adi. Dia mendapatkan nilai paling rendah. Adi sangat kecewa dan malu, sebab ia dikenal sebagai bintang kelas namun sekarang menjadi juru kunci dalam nilai.
Kisah si Adi menunjukkan kecenderungan berpuas diri dengan pencapaian yang telah diraih, sehingga sering melupakan yang namanya evaluasi dan meningkatkan kemampuan lebih dari sebelumnya. Hal inilah yang yang disebut keenakan dalam zona nyaman. Ketika kita tidak mau keluar dari zona nyaman, maka kita akan menjadi orang yang tertinggal. Ketika kita hanya bertahan sebagai orang Kristen yang hanya rajin ke gereja setiap minggunya, maka kita hanya akan menjadi jemaat yang ketinggalan. Sebagai murid kristus kita harus berbuah dan mau diubahkan ke arah Kristus, yaitu melakukan kehendak Tuhan dengan rajin merenungkan firman Tuhan, berdoa, melayani, dan bahkan bisa mengajar. Jangan hanya puas menjadi orang Kristen, tetapi teruslah bertumbuh dan semakin produktif.
Oleh karena itu, jadikan kekristenan kita lebih bermakna. Jangan kita berpuas dengan berkat-berkat Tuhan saja, namun jadilah semakin berbuah. Dan tentunya semakin disempurnakan seperti Kristus. Kiranya Tuhan Yesus menolong kita. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|