|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Lebih baik memiliki satu sahabat yang mengerti kita daripada 1000 teman yang mementingkan dirinya sendiri.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Kekuatan Seorang Sahabat |
|
Kekuatan Seorang Sahabat |
|
Sabtu, 02 Agustus 2014 | Tema: No Fear |
|
|
|
|
|
Kekuatan Seorang Sahabat |
|
1 Samuel 20:12-42 |
|
|
|
|
|
|
Dalam novel yang berjudul “The Man Who Was Thursday” karangan G.K. Chesterton dikisahkan seorang polisi agen rahasia menyelundup ke dalam kelompok pemberontak yang ingin mengacaukan dunia. Polisi itu sangat ketakutan sampai pada akhirnya dia menemukan seorang sekutu di dalam kelompok itu. Chesterton menuliskan perasaan sang polisi ketika menemukan seorang teman: “Dalam semua pencobaan ini, akar ketakutannya adalah kesendirian. Tak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan betapa besarnya perbedaan antara sendirian dan memiliki seorang teman. Para ahli matematika mengatakan bahwa empat orang adalah dua orang ditambah dua orang. Namun bila kita mendapatkan seorang teman, kita bukan sekadar dua orang yang bersatu, melainkan bagaikan kesatuan dua ribu orang.”
Ketika Daud dikejar-kejar oleh Raja Saul yang cemburu dan kehilangan akal sehat, dia memiliki seorang sahabat yang mau mengambil risiko besar untuk mendampinginya. Yonatan, putra tunggal Saul, menyatakan kesetiaannya kepada Daud dan memberitahukan niat sang ayah untuk membunuhnya (1 Samuel 20:31-42). Kemudian saat Saul mengejar Daud ke padang gurun, “bersiaplah Yonatan ... lalu pergi kepada Daud di Koresa. Dia menguatkan...selengkapnya » |
Dalam novel yang berjudul “The Man Who Was Thursday” karangan G.K. Chesterton dikisahkan seorang polisi agen rahasia menyelundup ke dalam kelompok pemberontak yang ingin mengacaukan dunia. Polisi itu sangat ketakutan sampai pada akhirnya dia menemukan seorang sekutu di dalam kelompok itu. Chesterton menuliskan perasaan sang polisi ketika menemukan seorang teman: “Dalam semua pencobaan ini, akar ketakutannya adalah kesendirian. Tak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan betapa besarnya perbedaan antara sendirian dan memiliki seorang teman. Para ahli matematika mengatakan bahwa empat orang adalah dua orang ditambah dua orang. Namun bila kita mendapatkan seorang teman, kita bukan sekadar dua orang yang bersatu, melainkan bagaikan kesatuan dua ribu orang.”
Ketika Daud dikejar-kejar oleh Raja Saul yang cemburu dan kehilangan akal sehat, dia memiliki seorang sahabat yang mau mengambil risiko besar untuk mendampinginya. Yonatan, putra tunggal Saul, menyatakan kesetiaannya kepada Daud dan memberitahukan niat sang ayah untuk membunuhnya (1 Samuel 20:31-42). Kemudian saat Saul mengejar Daud ke padang gurun, “bersiaplah Yonatan ... lalu pergi kepada Daud di Koresa. Dia menguatkan kepercayaan Daud kepada Allah” (1 Samuel 23:16).
Betapa indahnya hadiah yang kita berikan saat kita dengan setia mendampingi seorang teman yang membutuhkan dukungan! Jangan puas hanya menjadi teman bagi orang di sekelillingmu, tetapi jadilah sahabat bagi mereka. Setiap orang sangat memerlukan arti pentingnya kehadiran seorang sahabat. Seorang sahabat ibarat setetes air yang memberi kesejukan saat kita ada dalam kekeringan. Menjadi sahabat tidak hanya tentang sekedar menjalin relasi. Menjadi sahabat tidak hanya tentang sekedar mengisi waktu luang. Menjadi sahabat berarti bersedia untuk: berkorban, berbagi, menguatkan, menghibur, menjadi pendengar yang baik, memberi nasihat, mendoakan, tertawa bersama, menangis bersama, dsb. Sudah siapkah kita menjadi sahabat bagi orang di sekeliling kita? |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|