|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Segala masalah dan kesulitan hanyalah alat untuk memurnikan keimamatan kita untuk melayani Sang Raja. Tetaplah setia! |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Kemurnian Imamat Rajani |
|
Kemurnian Imamat Rajani |
|
Selasa, 19 April 2016 | Tema: Imamat Yang Rajani |
|
|
|
|
|
Kemurnian Imamat Rajani |
|
1 Petrus 1:3-7 |
|
|
|
|
|
|
Tahukah saudara bahwa tekanan yang secara terus menerus yang diterima oleh seseorang bisa mengakibatkan traumatis dan bisa kehilangan kepercayaan terhadap diri sendiri? Jika mengalaminya, maka secara naluriah seseorang akan mengambil langkah penyelamatan diri.
Jemaat mula-mula yang tersebar di Asia kecil adalah orang-orang Yahudi yang percaya Yesus yang sudah bangkit. Mereka menghadapi penderitaan yang hebat karena imannya kepada Yesus Kristus [ay. 6]. Siapa pun yang sedang menghadapi aniaya pasti merasakan tekanan lahir-batin dan secara naluriah akan mengambil langkah penyelamatan diri dari keadaan yang menekannya. Dalam kondisi tekanan berat tersebut bisa saja jemaat diaspora di Asia Kecil itu berpikir ulang perihal kepercayaannya kepada Yesus Kristus [tetap percaya Yesus atau tidak] karena hal itu bisa dipandangnya sebagai jalan keluar terbaik.
Ketika jemaat diaspora sedang menghadapi tekanan berat, rasul Petrus menyampaikan kebenaran Firman tentang perihal keimanan kepada Yesus Kristus. Bahwa dengan kebangkitan-Nya, maka umat Tuhan menjadi lahir baru, berpengharapan, menerima hidup kekal, dan mendapatkan pemel...selengkapnya » |
Tahukah saudara bahwa tekanan yang secara terus menerus yang diterima oleh seseorang bisa mengakibatkan traumatis dan bisa kehilangan kepercayaan terhadap diri sendiri? Jika mengalaminya, maka secara naluriah seseorang akan mengambil langkah penyelamatan diri.
Jemaat mula-mula yang tersebar di Asia kecil adalah orang-orang Yahudi yang percaya Yesus yang sudah bangkit. Mereka menghadapi penderitaan yang hebat karena imannya kepada Yesus Kristus [ay. 6]. Siapa pun yang sedang menghadapi aniaya pasti merasakan tekanan lahir-batin dan secara naluriah akan mengambil langkah penyelamatan diri dari keadaan yang menekannya. Dalam kondisi tekanan berat tersebut bisa saja jemaat diaspora di Asia Kecil itu berpikir ulang perihal kepercayaannya kepada Yesus Kristus [tetap percaya Yesus atau tidak] karena hal itu bisa dipandangnya sebagai jalan keluar terbaik.
Ketika jemaat diaspora sedang menghadapi tekanan berat, rasul Petrus menyampaikan kebenaran Firman tentang perihal keimanan kepada Yesus Kristus. Bahwa dengan kebangkitan-Nya, maka umat Tuhan menjadi lahir baru, berpengharapan, menerima hidup kekal, dan mendapatkan pemeliharaan Allah. Kunci untuk mencapai semua itu adalah IMAN dalam Kristus Yesus[ay.3-5]. Rasul Petrus juga menekankan bahwa semua penderitaan itu hanyalah ujian untuk semakin memurnikan IMAN itu [ay. 7]. Bahkan iman yang murni itu juga seharusnya dihiasi dengan segala perbuatan yang menyenangkan hati Tuhan, yaitu hidup kudus, taat dalam kebenaran, dan mengamalkan kasih persaudaraan [ay. 22].
Saudara, ketika kita ada dalam kondisi yang tidak menyenangkan apakah kita tetap setia? Mungkin saat ini ada beberapa hal yang merintangi iman kita: sakit penyakit, kesulitan ekonomi, tekanan karena konflik keluarga, konflik dengan kolega kita sendiri, dll. Ketahuilah bahwa semua itu hanyalah untuk memurnikan IMAN kita. Ketika kita ada dalam kelimpahan sudah barang tentu mudah untuk melayani Yesus Kristus sebagai Raja. Tetapi ketika dalam penderitaan , kesulitan, dan kegetiran hidup kita tetap bertahan dan setia melayani, maka keimamatan kita juga semakin murni. Segala masalah dan kesulitan dalam hidup ini hanyalah alat untuk memurnikan keimamatan kita untuk melayani Sang Raja.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|