SEPEKAN TERAKHIR
  Jumat, 26 April 2024   -HARI INI-
  Kamis, 25 April 2024
  Rabu, 24 April 2024
  Selasa, 23 April 2024
  Senin, 22 April 2024
  Minggu, 21 April 2024
  Sabtu, 20 April 2024
POKOK RENUNGAN
Lebih baik menyuarakan kehendak Tuhan meskipun resikonya dibenci manusia daripada menyuarakan sesuatu yang menyenangkan telinga manusia tetapi dibenci oleh Tuhan.
DITULIS OLEH
Pdt. Denny D. Kristianto
Rohaniwan Pusat
Renungan Lain oleh Penulis:
Home  »  Renungan  »  Ketika Kenyamanan Dipertaruhkan
Ketika Kenyamanan Dipertaruhkan
Selasa, 12 Agustus 2014 | Tema: No Fear
Ketika Kenyamanan Dipertaruhkan
Yeremia 28:1-17
“Jika kamu melakukan kebenaran, meskipun karenanya orang tidak menyukaimu, biarlah hatimu tetap damai,” kata Pdt. Andrey kepada Sambey yang sedang galau. Ya, hari-hari ini Sambey gelisah luar biasa. Betapa tidak, Pak Rabiny, pamannya yang berusia 65 tahun berencana akan berpoligami. “Lha, wong Abraham, Daud, Salomo, punya istri lebih dari satu. Masak aku tidak boleh?” ujar Pak Rabiny kepada Sambey pada suatu kesempatan. Sambey ingin melarang pamannya menduakan cinta bibinya yang selama ini begitu setia, tetapi ia sungkan. Ia takut pamannya marah. Apalagi studinya selama ini dibiayai oleh pamannya itu. Sebaliknya jika ia berdiam diri mencari aman, hatinya tidak dapat tenang membiarkan kesalahan terjadi di depan matanya. Setidaknya nasihat Pdt. Andrey membantu Sambey untuk menentukan pilihan. Sore hari itu, Sambey ingin bertemu dan berbicara dari hati ke hati dengan pamannya. Ia telah siap menanggung risiko terburuk dari tindakan benar yang akan dilakukannya itu.

Jemaat yang terkasih. Dalam pemerintahan Raja Zedekia di Yehuda ada dua orang nabi yang bernubuat berbeda. Nabi Hananya bernubuat bahwa Allah akan memulihkan Yehuda dengan menghancurkan Babel (ayat 1-4). Sebaliknya Nabi Yeremia bernubuat bahwa oleh kehendak Allah justru Yehuda yang akan ditaklukkan oleh Babel ...selengkapnya »
FOLLOW OUR INSTAGRAM
RENUNGAN HARIAN
26 Apr '24
26 Apr '24
26 Apr '24
Copyright © 2012 All rights reserved. Designed and Developed by GIA Dr. Cipto Semarang