|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Jangan biarkan keraguan terus menerpa karena selalu ada pertolongan saat kita percaya dan berserah. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Ketika Keraguan Menghinggapi |
|
Ketika Keraguan Menghinggapi |
|
Senin, 24 April 2017 |
|
|
|
|
|
Ketika Keraguan Menghinggapi |
|
Yohanes 20:24-29 |
|
|
|
|
|
|
Salah seorang murid Yesus yang bernama Didimus atau Tomas bukanlah murid yang banyak dikenal. Jika dibandingkan dengan Petrus, Andreas, Yohanes atau bahkan Yudas Iskariot, Tomas kelihatannya kurang begitu menonjol. Namanya tidak banyak dituliskan dalam kitab Injil. Dalam dunia film ia ibarat seorang pemain figuran bukan pemain utamanya. Dalam pelayan gereja, ia ibarat seorang pelayan yang di belakang layar atau yang tidak kelihatan di hadapan jemaat umum. Barangkali pelayanannya seumpama di bidang pendoa firman, bukan sebagai pemimpin pujian, pemain musik atapun juga penyampai firman.
Nama Tomas hanya dicatat oleh pengarang Injil Sinoptik dalam daftar para murid Yesus saja. Hanya Yohanes yang menulis dengan porsi yang lebih banyak tentang Tomas, yaitu ada empat peristiwa menarik tentang Tomas yang diceritakan Yohanes. Pertama, siap menemani Yesus pergi ke kubur Lazarus, dia mengatakan untuk mati bersama, karena akan bertemu orang Yahudi dan jatuh ke tangan orang Yahudi [Yohanes 11:16]. Kedua, Tomas dengan jujur mengaku tidak mengatahui ke mana Yesus hendak pergi tatkala Yesus mempersiapkan murid-murid-Nya perihal kepergian-Nya yang akan datang [Yohanes 14:5]. Ketiga, peristiwa Tomas yang tidak percaya. Ia menginginkan bukti nyata pada tubuh Yesus karena Tomas ti...selengkapnya » |
Salah seorang murid Yesus yang bernama Didimus atau Tomas bukanlah murid yang banyak dikenal. Jika dibandingkan dengan Petrus, Andreas, Yohanes atau bahkan Yudas Iskariot, Tomas kelihatannya kurang begitu menonjol. Namanya tidak banyak dituliskan dalam kitab Injil. Dalam dunia film ia ibarat seorang pemain figuran bukan pemain utamanya. Dalam pelayan gereja, ia ibarat seorang pelayan yang di belakang layar atau yang tidak kelihatan di hadapan jemaat umum. Barangkali pelayanannya seumpama di bidang pendoa firman, bukan sebagai pemimpin pujian, pemain musik atapun juga penyampai firman.
Nama Tomas hanya dicatat oleh pengarang Injil Sinoptik dalam daftar para murid Yesus saja. Hanya Yohanes yang menulis dengan porsi yang lebih banyak tentang Tomas, yaitu ada empat peristiwa menarik tentang Tomas yang diceritakan Yohanes. Pertama, siap menemani Yesus pergi ke kubur Lazarus, dia mengatakan untuk mati bersama, karena akan bertemu orang Yahudi dan jatuh ke tangan orang Yahudi [Yohanes 11:16]. Kedua, Tomas dengan jujur mengaku tidak mengatahui ke mana Yesus hendak pergi tatkala Yesus mempersiapkan murid-murid-Nya perihal kepergian-Nya yang akan datang [Yohanes 14:5]. Ketiga, peristiwa Tomas yang tidak percaya. Ia menginginkan bukti nyata pada tubuh Yesus karena Tomas tidak bersama dengan para murid ketika Yesus menampakkan diri [Yohanes 20:24-25]. Keempat, seminggu kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid termasuk Tomas untuk menyaksikan kebangkitan-Nya sehingga akhirnya Tomas mengaku, ’Tuhanku dan Allah-ku’ [Yohanes 20:28]. Di sinilah muncul penyataan mengejutkan dari Tomas akan jati diri Yesus. Tomas dengan jelas menyaksikan tubuh kebangkitan Yesus dan mengakui bahwa Yesus adalah Allahnya yang telah bangkit.
Dari peristiwa Tomas yang ditulis oleh Yohanes ini kita dapat belajar melalui kehidupannya. Pertama, di saat Tomas mengalami ketakutan dalam hidupnya, ia memiliki keberanian yang luar biasa untuk menghadapi setiap tantangan walaupun maut yang dihadapi, yaitu seperti saat peritiswa kubur Lazarus. Dan apa yang kemudian dilihatnya? Yaitu karya mujizat Yesus. Kedua, saat Tomas mengalami keraguan, justru ia menemukan kebenaran siapa Yesus yang telah bangkit. Kesungguhan Tomas untuk berjumpa Yesus sebagai bukti kesungguhan cintanya kepada Yesus yang sebenarnya. Hendaklah kita meneladani Tomas saat kita mengalami ketakutan. Kesulitan yang kita hadapi sehubungan dengan iman dan hidup kita, hendaknya kita percaya bahwa hanya di dalam Yesus ada pertolongan. Di saat kita dihadapkan dengan keraguan, hanya dengan percaya Yesus sebagai Tuhan yang hidup akan ada pengharapan. Marilah kita tetap berpegang teguh bahwa Yesus adalah “Tuhanku dan Allahku” yang benar-benar telah bangkit dan hidup.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|