|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Hendaklah setiap kita melihat bahwa karunia-karunia yang kita miliki semata-mata karya Allah untuk menyatakan bahwa Dialah satu-satu-Nya, Tuhan bagi umat-Nya. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Kita Diciptakan Untuk Melayani |
|
Kita Diciptakan Untuk Melayani |
|
Kamis, 14 Juli 2016 | Tema: Melayani Sesusi Dengan Karunia |
|
|
|
|
|
Kita Diciptakan Untuk Melayani |
|
1 Korintus 12:4-11 |
|
|
|
|
|
|
Allah menciptakan setiap mahluk di bumi ini dengan kekhususannya. Ada yang berenang, ada yang lompat, ada yang melata, ada yang terbang, dsb. Masing-masing memiliki peranan yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah Allah tetapkan bagi mereka. Demikian pula dengan manusia, setiap kita secara unik diciptakan oleh Allah untuk melakukan sesuatu yang khusus. Dia merancangkan dengan tepat bagaimana harus melayani-Nya. Lalu Ia membentuk kita untuk tugas tersebut. Kapanpun Allah memberikan tugas untuk dikerjakan, Ia selalu melengkapi kita dengan apa yang kita perlukan, yaitu kelengkapan karunia-karunia rohani yang diberikan kepada masing-masing kita.
Namun karunia-karunia Roh yang diberikan Allah kepada orang percaya berfungsi untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama. Ada rupa-rupa karunia, tetapi tidak dimaksudkan untuk berdiri sendiri-sendiri. Semuanya saling melengkapi bagi kebaikan bersama. Bagaikan jaring laba-laba, saling terkait satu dengan yang lain dan tidak terpisahkan, saling memberikan keuntungan dan saling melengkapi.
Setiap orang percaya yang telah menyadari karunia tertentu yang diterimanya dari Tuhan h...selengkapnya » |
Allah menciptakan setiap mahluk di bumi ini dengan kekhususannya. Ada yang berenang, ada yang lompat, ada yang melata, ada yang terbang, dsb. Masing-masing memiliki peranan yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah Allah tetapkan bagi mereka. Demikian pula dengan manusia, setiap kita secara unik diciptakan oleh Allah untuk melakukan sesuatu yang khusus. Dia merancangkan dengan tepat bagaimana harus melayani-Nya. Lalu Ia membentuk kita untuk tugas tersebut. Kapanpun Allah memberikan tugas untuk dikerjakan, Ia selalu melengkapi kita dengan apa yang kita perlukan, yaitu kelengkapan karunia-karunia rohani yang diberikan kepada masing-masing kita.
Namun karunia-karunia Roh yang diberikan Allah kepada orang percaya berfungsi untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama. Ada rupa-rupa karunia, tetapi tidak dimaksudkan untuk berdiri sendiri-sendiri. Semuanya saling melengkapi bagi kebaikan bersama. Bagaikan jaring laba-laba, saling terkait satu dengan yang lain dan tidak terpisahkan, saling memberikan keuntungan dan saling melengkapi.
Setiap orang percaya yang telah menyadari karunia tertentu yang diterimanya dari Tuhan hendaknya mengembangkannya terus menerus. Namun kita juga perlu menolong sesama yang belum menyadari karunia yang dianugerahkan kepadanya supaya mereka pun dapat mempersembahkannya bagi kepentingan bersama. Rupa-rupa karunia bukan untuk disombongkan apalagi untuk merendahkan orang lain. Sikap sombong dan merendahkan karunia lain yang dimiliki sesama sama halnya dengan merendahkan Allah, Sang Pemberi karunia.
Seperti halnya beberapa jemaat di Korintus yang memiliki karunia-karunia khusus dari Tuhan, rupanya menjadi jumawa dan tinggi hati. Sikap mereka yang merasa diri lebih hebat dari anggota jemaat yang lain telah mengganggu persekutuan yang ada. Kebanggaan inilah yang dikritik oleh Rasul Paulus dengan mengatakan bahwa yang berkarya melalui perkara-perkara istimewa yang manusia lakukan adalah Tuhan [ayat 6, 11]. Dan melalui perkara-perkara itu Tuhan menyatakan pelayanan yang membangun kehidupan iman jemaat [ayat 5] untuk kemuliaan-Nya. Karunia Rohani adalah wujud kuasa dan anugerah Allah, bukan kekebalan manusia. Maka praktek karunia rohani seharusnya terfokus untuk melayani Tuhan dan meninggikan-Nya dalam segala maksud kekal-Nya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|