Senin, 12 Januari 2015 | Tema: Lebih Baik Dari Kemarin
Kurang Apa Lagi?
Lukas 6:47-49
”Aku setia beribadah tiap Minggu, aku mendengarkan pemberitaan Firman Tuhan tanpa ribut mengobrol, aku mengajak anak-anakku ke gereja, aku bahkan terlibat di seksi-seksi yang ada di gereja. Bukankah itu sudah baik? Kurang apa lagi?”
Tentu apa yang disebutkan di atas adalah baik. Kurang apa lagi? Mari tujukan pertanyaan itu pada diri kita masing-masing. Masih adakah yang bisa kita upayakan agar menjadi lebih baik? Kalau mau jujur, tentulah banyak yang bisa dibuat lebih baik lagi.
Setia beribadah itu baik. Setia beribadah dengan santun tentu lebih baik lagi. Handphone disetel ke silent mode itu baik. Lebih baik lagi bila kita tidak bolak-balik keluar masuk ruang kebaktian setiap kali hp bergetar. Walau tak terdengar deringnya, namun dengan bolak-balik keluar itu mengalihkan perhatian saudara-saudara kita yang sedang menyimak pemberitaan Firman Tuhan.
Mengajak anak-anak beribadah sejak dini itu baik. Menjadi lebih baik lagi bila kita menyertakan mereka ke Se...selengkapnya »
”Aku setia beribadah tiap Minggu, aku mendengarkan pemberitaan Firman Tuhan tanpa ribut mengobrol, aku mengajak anak-anakku ke gereja, aku bahkan terlibat di seksi-seksi yang ada di gereja. Bukankah itu sudah baik? Kurang apa lagi?”
Tentu apa yang disebutkan di atas adalah baik. Kurang apa lagi? Mari tujukan pertanyaan itu pada diri kita masing-masing. Masih adakah yang bisa kita upayakan agar menjadi lebih baik? Kalau mau jujur, tentulah banyak yang bisa dibuat lebih baik lagi.
Setia beribadah itu baik. Setia beribadah dengan santun tentu lebih baik lagi. Handphone disetel ke silent mode itu baik. Lebih baik lagi bila kita tidak bolak-balik keluar masuk ruang kebaktian setiap kali hp bergetar. Walau tak terdengar deringnya, namun dengan bolak-balik keluar itu mengalihkan perhatian saudara-saudara kita yang sedang menyimak pemberitaan Firman Tuhan.
Mengajak anak-anak beribadah sejak dini itu baik. Menjadi lebih baik lagi bila kita menyertakan mereka ke Sekolah Minggu yang diadakan bersamaan dengan jam pemberitaan Firman Tuhan, sehingga orang tua terhindar dari kesulitan mengendalikan anak-anak yang aktif berlarian ke sana-sini di tengah-tengah jalannya ibadah.
Mendengarkan kotbah tanpa ribut mengobrol itu baik. Akan lebih baik lagi bila kita benar-benar memperhatikan tanpa mengutak-atik handphone atau gadget lain, atau mengiringi pemberitaan Firman Tuhan dengan irama dari gunting kuku kita.
Bagaimana kita hendak menjadi pelaku Firman jika tak bisa bersungguh-sungguh dalam mendengarkan?
Dan jika kita sudah bisa mendengarkan Firman Tuhan dengan baik. Mari kita jadikan lebih baik lagi dengan cara menjadi pelaku Firman. Agar iman kita serupa landasan yang kokoh, dan bukan landasan goyah yang mudah hancur.
Jangan berkecil hati bila kita merasa ada yang masih kurang. Jangan pula geram bila mendapat teguran. Menyadari kekurangan diri adalah tanda bahwa hati nurani kita lebih sehat daripada merasa diri sudah baik semua padahal kenyataannya tidak. Apa yang sudah baik marilah kita tingkatkan menjadi lebih baik. Mari jadikan kehidupan kita tahun ini menjadi lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Tuhan beserta kita.