|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Hidup sesuai kehendak Allah adalah sasaran utama bagi semua orang yang mengasihi Tuhan Yesus, meskipun untuk melakukannya harus memikul salib.”
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Lakukan Kehendak Allah |
|
Lakukan Kehendak Allah |
|
Selasa, 19 Mei 2015 | Tema: Generasi Yang Melakukan Kehendak Allah |
|
|
|
|
|
Lakukan Kehendak Allah |
|
2 Timotius 2:1-13 |
|
|
|
|
|
|
Adi seorang insinyur teknik sipil yang kariernya cemerlang. Baru bekerja beberapa waktu, perusahaan tempatnya bekerja telah kebanjiran tender pembangunan gedung dan gudang baik milik perorangan maupun milik suatu perusahaan. Karena Adi dipercaya oleh pimpinan sebagai pelaksana proyek di lapangan, maka semuanya dikerjakan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan petunjuk yang ada. Ketika pihak pimpinan memanggilnya dan bertanya tentang rahasia keberhasilan hidupnya, dengan santai Adi menjawab, karena ortu mengajarkan kejujuran hidup sejak kecil dan hidup mengamalkan iman dengan sungguh-sungguh dan mempercayai bahwa Allah adalah sumber segala kehidupan dan rejeki.
Renungan pagi ini berkisah tentang seorang murid Rasul Paulus yang bernama Timotius yang harus hidup dan melayani di tengah kehidupan masyarakat sebagaimana tertulis dalam 2 Timotius 3:1-9. Dia harus menghadapi orang-orang yang selalu membuat masalah bagi dirinya [2 Timotius 2:1-26].
Orang-orang yang mementingkan diri sendiri dan tidak gampang untuk diubah m...selengkapnya » |
Adi seorang insinyur teknik sipil yang kariernya cemerlang. Baru bekerja beberapa waktu, perusahaan tempatnya bekerja telah kebanjiran tender pembangunan gedung dan gudang baik milik perorangan maupun milik suatu perusahaan. Karena Adi dipercaya oleh pimpinan sebagai pelaksana proyek di lapangan, maka semuanya dikerjakan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan petunjuk yang ada. Ketika pihak pimpinan memanggilnya dan bertanya tentang rahasia keberhasilan hidupnya, dengan santai Adi menjawab, karena ortu mengajarkan kejujuran hidup sejak kecil dan hidup mengamalkan iman dengan sungguh-sungguh dan mempercayai bahwa Allah adalah sumber segala kehidupan dan rejeki.
Renungan pagi ini berkisah tentang seorang murid Rasul Paulus yang bernama Timotius yang harus hidup dan melayani di tengah kehidupan masyarakat sebagaimana tertulis dalam 2 Timotius 3:1-9. Dia harus menghadapi orang-orang yang selalu membuat masalah bagi dirinya [2 Timotius 2:1-26].
Orang-orang yang mementingkan diri sendiri dan tidak gampang untuk diubah menjadi pribadi yang mengutamakan kehendak Allah. Namun Timotius tetap bisa hidup sejalan dengan kehendak Allah meskipun harus hidup dalam situasi seperti itu, karena:
1. Penanaman iman yang benar dari orangtuanya [2 Timotius 1:5-7].
2. Bersedia meneladani kehidupan Rasul Paulus sebagai mentornya [2 Timotius 1:11-13].
3. Komitmen terhadap tugas panggilannya [2 Timotius 2:1-2].
Timotius telah menjadi generasi yang tetap melakukan kehendak Allah meskipun situasi dan lingkungannya kurang mendukung. Demikian pula dengan kehidupan dan situasi kita saat ini, di mana keadaan sekeliling kita sudah sedemikian merosot baik dalam hal moral, etika dan spiritual. Sebagai murid Kristus yang telah menikmati hubungan yang intim dengan-Nya dan memiliki Firman Allah sebagai dasar kehidupan kita, maka menjalankan kehendak Allah, itu ibarat menjadi mercusuar bagi Kerajaan Allah di dunia ini. Hal itu harus kita lakukan sebagai wujud kesaksian kita di tengah-tengah dunia ini.
Tidak peduli apa tugas dan jabatan kita saat ini, yang penting adalah bagaimana kita bisa tetap hidup sesuai dengan kehendak Allah dan menjadi berkat bagi orang lain. Sama seperti Timotius yang tidak ikut larut dengan lingkungan sekitarnya, namun tetap hidup menurut kehendak Allah sesuai dengan panggilannya. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|