|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Lebih Dari Berperikemanusiaan |
|
Lebih Dari Berperikemanusiaan |
|
Selasa, 10 Maret 2015 | Tema: Menebar Benih Kebaikan |
|
|
|
|
|
Lebih Dari Berperikemanusiaan |
|
Amsal 12:10 |
|
|
|
|
|
|
“Walah, ISIS kejam banget! Membunuh orang-orang Kristen di Irak, Suriah, Libya seperti neplek nyamuk saja. Sungguh tidak punya perasaan!”, cetus Benay geram saat membaca berita di Koran BIBIR KOTA. Sambey yang berada di sebelahnya tertarik untuk turut membaca berita mengerikan itu. “Wah, memang mereka tidak berperikemanusiaan! Menebar teror dan ketakutan di mana-mana. Kok ada orang-orang seperti itu ya? Aku jadi gumun”, komentar Sambey. “Aku juga gumun, Sam. Namanya ISIS ‘kan harusnya bikin sejuk, bikin segar”, kata Benay. “Bikin ngantuk juga!”, kata Sambey jengkel. “ISIS kok kamu samakan artinya dalam bahasa jawa. ISIS itu kelompok ekstrem! Kelompok yang memusuhi kelompok lain yang berbeda pandangan dengan mereka! Mereka yang lebih kejam daripada hewan!” tambah Sambey. Menerima respon Sambey dengan tensi tinggi, Benay malah cekikikan. Tidak biasa sahabatnya itu emosi. “Ya..ya.. tak usah emosi. Aku kan cuma guyon”, kata Benay sambil terus cekikikan.
Jemaat yang terkasih. Tuhan mengajarkan kita hukum kasih. Kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama manusia, sama seperti kita mengasihi diri sendiri. Itu berarti Tuhan menghendaki kita menjadi pribadi yang berperikemanusiaan. Pribadi yang berperikemanusiaan menaruh kasih dan hormat pada sesama. Tidak merendahkan, apalag...selengkapnya » |
“Walah, ISIS kejam banget! Membunuh orang-orang Kristen di Irak, Suriah, Libya seperti neplek nyamuk saja. Sungguh tidak punya perasaan!”, cetus Benay geram saat membaca berita di Koran BIBIR KOTA. Sambey yang berada di sebelahnya tertarik untuk turut membaca berita mengerikan itu. “Wah, memang mereka tidak berperikemanusiaan! Menebar teror dan ketakutan di mana-mana. Kok ada orang-orang seperti itu ya? Aku jadi gumun”, komentar Sambey. “Aku juga gumun, Sam. Namanya ISIS ‘kan harusnya bikin sejuk, bikin segar”, kata Benay. “Bikin ngantuk juga!”, kata Sambey jengkel. “ISIS kok kamu samakan artinya dalam bahasa jawa. ISIS itu kelompok ekstrem! Kelompok yang memusuhi kelompok lain yang berbeda pandangan dengan mereka! Mereka yang lebih kejam daripada hewan!” tambah Sambey. Menerima respon Sambey dengan tensi tinggi, Benay malah cekikikan. Tidak biasa sahabatnya itu emosi. “Ya..ya.. tak usah emosi. Aku kan cuma guyon”, kata Benay sambil terus cekikikan.
Jemaat yang terkasih. Tuhan mengajarkan kita hukum kasih. Kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama manusia, sama seperti kita mengasihi diri sendiri. Itu berarti Tuhan menghendaki kita menjadi pribadi yang berperikemanusiaan. Pribadi yang berperikemanusiaan menaruh kasih dan hormat pada sesama. Tidak merendahkan, apalagi menganiaya sesame kita. Meskipun mereka tidak seagama dengan kita. Meskipun mereka berbeda suku atau golongan dengan kita. Malah lebih dari itu, kitab Amsal menunjukkan bahwa orang benar lebih dari sekedar berperikemanusiaan. Orang benar menaruh perhatian pada hidup hewannya. Tidak semena-mena kepada hewan dan memelihara mereka. Kalaupun harus dibunuh untuk diambil dagingnya, itu dilakukan tanpa menyiksa. Jika orang benar itu memperhatikan dan berbuat baik pada hewan, terlebih lagi kepada sesamanya manusia.
Jemaat yang terkasih, tentu di antara kita ada yang memiliki hewan piaraan atau hewan ternak. Rawatlah dan perlakukan mereka dengan baik. Tuhan berkenan kepada sikap kita yang demikian itu. Tetapi jangan lupa! Perbuatan baik kita pada hewan janganlah lebih besar dari perbuatan baik kita pada sesama. Jika kita mendandani, memberi makan, membersihkan kandang dari anjing, kucing, burung piaraan kita dengan tidak sembarangan, lebih dari itu marilah kita memperhatikan dan berbuat baik kepada sesama kita yang membutuhkan sandang-pangan-papan. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|