|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. (Yosua 1:8) |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Lihat Buku Panduan |
|
Lihat Buku Panduan |
|
Jumat, 23 Januari 2015 | Tema: Lebih Baik Dari Kemarin |
|
|
|
|
|
Lihat Buku Panduan |
|
Yosua 1:1-9 |
|
|
|
|
|
|
Apa yang pertama kali yang biasa dilakukan orang jika remote TV tidak berfungsi dengan baik pada saat dipakai (dipencet) untuk mengganti saluran siaran TV? Pertanyaan ini pernah saya lontarkan kepada beberapa orang dan jawabannya beraneka ragam. Ada yang menjawab, “Akan saya pencet berulang-ulang sampai bisa dipakai.” Yang lain menjawab, “Saya akan cek baterainya.” Serta ada pula yang menjawab, “Saya akan pindah tempat duduk, atau berusaha mendekat supaya remote yang saya pakai bisa berfungsi lagi.” Namun tahukah kita, jawaban terbanyak atas pertanyaan ini adalah “Jika remote TV saya tidak berfungsi dengan baik saat digunakan, maka hal yang pertama kali akan saya lakukan adalah remote tv akan saya ketok-ketokan atau saya pukul-pukulkan ke tangan atau benda lainnya.” Hmmm... jawaban terakhir ini mungkin adalah hal yang paling sering kita lakukan, bukan?
Sadarkah kita bahwa seringkali kita melakukan sebuah tindakan yang menjadi kebiasaan, namun sebenarnya tidak tepat atau salah? Seperti contoh di atas, saat remote TV kita tidak dapat berfungsi dengan baik, maka sebagian orang akan dengan segera mengetok-ketok remote tersebut. Padahal jika kita pikir-pikir secara nalar, apa pengaruhnya? Bukankah dengan memukul-mukul remote justru akan berpotensi merusak remote itu? Men...selengkapnya » |
Apa yang pertama kali yang biasa dilakukan orang jika remote TV tidak berfungsi dengan baik pada saat dipakai (dipencet) untuk mengganti saluran siaran TV? Pertanyaan ini pernah saya lontarkan kepada beberapa orang dan jawabannya beraneka ragam. Ada yang menjawab, “Akan saya pencet berulang-ulang sampai bisa dipakai.” Yang lain menjawab, “Saya akan cek baterainya.” Serta ada pula yang menjawab, “Saya akan pindah tempat duduk, atau berusaha mendekat supaya remote yang saya pakai bisa berfungsi lagi.” Namun tahukah kita, jawaban terbanyak atas pertanyaan ini adalah “Jika remote TV saya tidak berfungsi dengan baik saat digunakan, maka hal yang pertama kali akan saya lakukan adalah remote tv akan saya ketok-ketokan atau saya pukul-pukulkan ke tangan atau benda lainnya.” Hmmm... jawaban terakhir ini mungkin adalah hal yang paling sering kita lakukan, bukan?
Sadarkah kita bahwa seringkali kita melakukan sebuah tindakan yang menjadi kebiasaan, namun sebenarnya tidak tepat atau salah? Seperti contoh di atas, saat remote TV kita tidak dapat berfungsi dengan baik, maka sebagian orang akan dengan segera mengetok-ketok remote tersebut. Padahal jika kita pikir-pikir secara nalar, apa pengaruhnya? Bukankah dengan memukul-mukul remote justru akan berpotensi merusak remote itu? Mengapa hal ini sering terjadi dalam kehidupan kita? Jawabannya sederhana, karena kita tidak mau repot atau malas untuk membaca buku panduan yang telah tersedia dalam setiap pembelian barang-barang elektronik. Membaca, memahami dan menjalankan buku petunjuk sebenarnya adalah hal sederhana, namun sangat penting manfaatnya. Jika tidak dilakukan akan membuat kita kebingungan atau bahkan cenderung dapat berakibat fatal.
Hidup manusia pun juga sebenarnya sesederhana itu. Jika kita bersedia untuk membaca, memahami dan menjalankan “buku petunjuk kehidupan”, maka langkah hidup kita akan aman dan kita akan menuju ke keberhasilan. Apakah yang dimaksud dengan “buku petunjuk kehidupan” itu? “Buku petunjuk kehidupan” adalah Firman Tuhan. Alkitab yang kita miliki adalah sebuah petunjuk hidup yang luar biasa. Di dalamnya tertulis berbagai nasihat, pesan, motivasi, teguran, harapan dan bahkan langkah-langkah menuju kepada kesuksesan. Saat kita membaca, memahami dan menjalankan Firman itu, maka Tuhan akan memberi “penerangan” bagi hidup kita agar berhasil.
Yosua adalah salah satu contoh orang sukses yang melakukan hal ini. Siapakah Yosua? Yosua adalah seseorang yang diberi mandat untuk menggantikan Musa memimpin umat Israel masuk ke tanah perjanjian, yaitu tanah Kanaan. Jika dibandingkan dengan Musa, Yosua jelas “kalah jauh”. Musa adalah orang terpelajar, terdidik, dan terlatih. Wibawa Musa pun juga tidak diragukan lagi. Bangsa Israel sangat menghormati Musa. Sedangkan Yosua, dia hanyalah orang “biasa” dari kalangan bangsa Israel. Jika kita melihat perbandingan ini, kita pantas meragukan Yosua untuk memimpin bangsa Israel. Namun lihatlah janji Tuhan. Tuhan berjanji akan menjadikan Yosua pemimpin Israel dan semua tempat yang dipijaknya akan menjadi milik Israel (ayat 3, 6).
Luar biasa bukan? Semua janji itu akan diberikan jika Yosua berjalan dalam Firman Tuhan. Langkah hidupnya akan dibuat berhasil saat Yosua melakukan hal ini (ayat 7-8). Sederhana bukan? Marilah raih keberhasilan di tahun 2015 dengan cara membaca, memahami dan menjalankan Firman-Nya. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|