|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Pelayanan yang kita lakukan dengan segenap hati untuk Tuhan adalah sebuah kehormatan yang tidak dapat diukur dengan apapun.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Loyalitas Tinggi |
|
Loyalitas Tinggi |
|
Jumat, 22 Mei 2015 | Tema: Generasi Yang Melakukan Kehendak Allah |
|
|
|
|
|
Loyalitas Tinggi |
|
Kolose 3:23 |
|
|
|
|
|
|
Beda pelayan restoran dengan abdi dalem Ngayogjokarto terletak pada loyalitas mereka. Seorang pelayan restoran melayani pelanggan dengan ramah dan baik karena upah yang mereka terima. Semakin tinggi upah yang mereka terima, maka semakin ramah pula pelayanan yang mereka kerjakan. Namun tidak jarang dari mereka mengeluh dan malu dengan apa yang mereka lakukan sebab mereka melakukan berdasarkan aturan. Bahkan tidak jarang dari mereka melakukan dengan tidak segenap hati ketika mendapatkan tamu yang kurang menyenangkan.
Hal ini berbeda dengan abdi dalem dari keraton Ngayogjokarto. Secara upah mereka mendapatkan sangat minim sekali, bahkan dibilang tidak ada artinya buat kehidupan sehari-hari. Namun mereka melakukan dengan penuh tanggung jawab dan semangat yang begitu luar biasa. Sebab bagi mereka melayani sebagai abdi dalem merupakan suatu kehormatan dan kesempatan yang langka meskipun secara kebutuhan tidak mencukupi. Mereka puas dengan pengabdian yang mereka kerjakan. Mereka melakukan yang terbaik, dengan segenap hati, dan tulus ikhlas sebagai pelayanan kepada raja dan keluarganya.
Bagi abdi dalem keraton Ngayogjokarto, melayani manusia [raja dan keluarga] yang diang...selengkapnya » |
Beda pelayan restoran dengan abdi dalem Ngayogjokarto terletak pada loyalitas mereka. Seorang pelayan restoran melayani pelanggan dengan ramah dan baik karena upah yang mereka terima. Semakin tinggi upah yang mereka terima, maka semakin ramah pula pelayanan yang mereka kerjakan. Namun tidak jarang dari mereka mengeluh dan malu dengan apa yang mereka lakukan sebab mereka melakukan berdasarkan aturan. Bahkan tidak jarang dari mereka melakukan dengan tidak segenap hati ketika mendapatkan tamu yang kurang menyenangkan.
Hal ini berbeda dengan abdi dalem dari keraton Ngayogjokarto. Secara upah mereka mendapatkan sangat minim sekali, bahkan dibilang tidak ada artinya buat kehidupan sehari-hari. Namun mereka melakukan dengan penuh tanggung jawab dan semangat yang begitu luar biasa. Sebab bagi mereka melayani sebagai abdi dalem merupakan suatu kehormatan dan kesempatan yang langka meskipun secara kebutuhan tidak mencukupi. Mereka puas dengan pengabdian yang mereka kerjakan. Mereka melakukan yang terbaik, dengan segenap hati, dan tulus ikhlas sebagai pelayanan kepada raja dan keluarganya.
Bagi abdi dalem keraton Ngayogjokarto, melayani manusia [raja dan keluarga] yang dianggap lebih tinggi merupakan suatu kehormatan. Seharusnya kita sebagai orang percaya lebih dari itu sebab kita melayani Tuhan yang menjadikan segala-galanya. sebagai orang yang telah ditebus, hendaknya kita melakukan pelayanan kepada Tuhan bukan dengan pamrih atau mendapatkan pujian atau memilih-milih pelayanan berdasarkan yang kita suka. Semua pelayanan yang kita lakukan kepada Tuhan adalah sebuah kehormatan dan bukanlah sesuatu yang memalukan. Pelayanan tidak hanya di altar atau yang menonjol. Pelayanan bisa dikerjakan berdasarkan kemampuan kita dan apa yang bisa kita lakukan untuk pekerjaan Tuhan. Bisa dengan harta, tenaga, kecerdasan, keahlian atau apapun yang dapat mendukung kemajuan gereja.
Oleh karenanya ketika kita melayani, sesungguhnya banyak cara kita bisa melakukannya. Yang penting nama Tuhan dimuliakan dan kita tidak mencuri kemuliaan-Nya. Biarlah kita melakukan bukan karena pamrih, namun kita melakukan dengan pemahaman bahwa melayani Tuhan adalah sebuah kehormatan. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|