|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Mati Bagi Dosa, Hidup Bagi Allah |
|
Mati Bagi Dosa, Hidup Bagi Allah |
|
Minggu, 15 Mei 2016 | Tema: Umat Yang Kudus |
|
|
|
|
|
Mati Bagi Dosa, Hidup Bagi Allah |
|
Roma 6:1-14 |
|
|
|
|
|
|
Kematian pada umumnya adalah sesuatu yang ditakuti. Tapi kematian itu diperlukan untuk terjadinya suatu perubahan dan sebuah permulaan yang baru. Sebagai contoh, biji yang ditanam di dalam tanah tidak akan berubah menjadi tunas/tanaman yang baru jika tidak mengalami kematian terlebih dahulu. Demikian juga kehidupan kita tidak akan mengalami perubahan menjadi manusia yang baru jika manusia lama kita tidak mengalami kematian terlebih dahulu.
Banyak orang yang ingin berubah hidupnya. Mereka sadar bahwa kehidupan di dalam dosa telah menjerumuskan mereka ke dalam penderitaan dan kehancuran. Mereka datang ke gereja, mengikuti acara-acara ibadah, mendengarkan Firman Tuhan, berdoa dan membaca Alkitab. Mereka bisa berhenti dari kebiasaan melakukan perbuatan dosa mereka. Namun beberapa waktu kemudian mereka kembali lagi kepada kehidupan lama mereka. Rupanya manusia lama mereka belum benar-benar mati, tapi pingsan untuk sesaat, kemudian siuman, lalu hidup kembali.
Manusia lama kita harus benar-benar mati. Orang mengalami kematian kalau nyawanya lepas dari tubuhnya. Kristus mau melepaskan tubuh kita dari kekuasaan manusia lama kita. Karena itu kita harus rela dilepaskan dari ma...selengkapnya » |
Kematian pada umumnya adalah sesuatu yang ditakuti. Tapi kematian itu diperlukan untuk terjadinya suatu perubahan dan sebuah permulaan yang baru. Sebagai contoh, biji yang ditanam di dalam tanah tidak akan berubah menjadi tunas/tanaman yang baru jika tidak mengalami kematian terlebih dahulu. Demikian juga kehidupan kita tidak akan mengalami perubahan menjadi manusia yang baru jika manusia lama kita tidak mengalami kematian terlebih dahulu.
Banyak orang yang ingin berubah hidupnya. Mereka sadar bahwa kehidupan di dalam dosa telah menjerumuskan mereka ke dalam penderitaan dan kehancuran. Mereka datang ke gereja, mengikuti acara-acara ibadah, mendengarkan Firman Tuhan, berdoa dan membaca Alkitab. Mereka bisa berhenti dari kebiasaan melakukan perbuatan dosa mereka. Namun beberapa waktu kemudian mereka kembali lagi kepada kehidupan lama mereka. Rupanya manusia lama mereka belum benar-benar mati, tapi pingsan untuk sesaat, kemudian siuman, lalu hidup kembali.
Manusia lama kita harus benar-benar mati. Orang mengalami kematian kalau nyawanya lepas dari tubuhnya. Kristus mau melepaskan tubuh kita dari kekuasaan manusia lama kita. Karena itu kita harus rela dilepaskan dari manusia lama kita. Mengapa banyak orang begitu gampang jatuh lagi di dalam dosa? Karena mereka tidak mau dilepaskan dari manusia lama mereka. Di dalam dasar hatinya mereka masih suka dan masih ingin hidup dengan manusia lamanya. Itulah sebabnya manusia lama mereka tidak sungguh-sungguh mati, hanya pingsan beberapa saat, lalu hidup kembali. Pertobatan yang dihasilkan adalah pertobatan yang setengah-setengah.
Hidup dalam kekudusan hanya dimungkinkan jika orang telah mati bagi dosa dan hidup dalam hidup yang baru bagi Allah. Dalam hidup yang baru itu dia memiliki tujuan hidup yang baru. Kesenangannya ialah menyukakan hati Allah. Pastikan bahwa manusia lama Anda telah benar-benar mati, dan pastikan bahwa Anda telah memiliki kehidupan yang baru di dalam Kristus. Amin. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|