|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Mau dikoreksi |
|
Mau dikoreksi |
|
Minggu, 12 Maret 2017 |
|
|
|
|
|
Mau dikoreksi |
|
Ayub 5:17-18 |
|
|
|
|
|
|
Mau dikoreksi
Ayub 5:17-18
Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
Kita terbantu menjadi lebih baik karena dikoreksi. Pada waktu masih kanak-kanak kita mendapatkan didikan dari orang tua berupa nasihat, teguran, bahkan kadang-kadang pukulan. Amsal 23:13-14 mengatakan: ’Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan. Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.’ Begitu juga pada waktu masih sekolah kita mengerjakan soal ujian, lalu guru kita mengoreksi jawaban-jawaban kita dan memberitahu mana jawaban yang benar dan mana yang salah. Maksudnya, setelah kita tahu itu kita tidak akan mengulang kesalahan yang sama dan dapat memberi jawaban yang benar.
Demikianlah fungsi Firman Tuhan di ...selengkapnya » |
Mau dikoreksi
Ayub 5:17-18
Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
Kita terbantu menjadi lebih baik karena dikoreksi. Pada waktu masih kanak-kanak kita mendapatkan didikan dari orang tua berupa nasihat, teguran, bahkan kadang-kadang pukulan. Amsal 23:13-14 mengatakan: ’Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan. Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.’ Begitu juga pada waktu masih sekolah kita mengerjakan soal ujian, lalu guru kita mengoreksi jawaban-jawaban kita dan memberitahu mana jawaban yang benar dan mana yang salah. Maksudnya, setelah kita tahu itu kita tidak akan mengulang kesalahan yang sama dan dapat memberi jawaban yang benar.
Demikianlah fungsi Firman Tuhan di dalam kehidupan kita. Tuhan memberikan Firman-Nya supaya kita melakukan tindakan yang benar. Kadang-kadang Firman Tuhan menegur kita dari perbuatan yang salah. 2 Timotius 3:16-17 mengatakan: ’Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.’
Sejauh mana koreksi itu bermanfaat buat kita tergantung pada bagaimana kita meresponnya. Kalau kita merespon dengan baik maka koreksi itu akan sangat bermanfaat bagi kita. Kita akan menjadi lebih baik dan level kita akan meningkat. Tetapi kalau kita menanggapinya dengan sikap curiga atau dengan tidak suka hati alias tersinggung, apalagi marah, maka koreksi itu menjadi tidak bermanfaat. Kita akan tetap dalam kesalahan yang sama dan level kita juga tidak akan meningkat.
Orang yang ingin meningkat dan bertambah maju pasti mau dikoreksi. Dia bahkan akan mencari orang yang mau membimbing [mementor] dirinya dan meminta masukan, saran atau koreksi atau apapun namanya bagi kebaikannya. Dia tidak akan tersinggung kalau dikoreksi, bahkan bagi dia koreksi merupakan sesuatu yang sangat berharga. Dan dia akan sangat berterima kasih kepada orang yang mau mengoreksinya. Itulah ciri dari murid Kristus: mau dikoreksi oleh Firman Tuhan, oleh Sang Guru Agung.
Selamat berbahagia buat orang yang mau dikoreksi. Tuhan memberkati.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|