|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Seseorang yang diperkenan Tuhan adalah mereka yang melakukan kehendak Bapa. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Melakukan Kehendak Bapa |
|
Melakukan Kehendak Bapa |
|
Rabu, 15 April 2015 | Tema: Berkenan Di Hati Tuhan |
|
|
|
|
|
Melakukan Kehendak Bapa |
|
Matius 21:28-31 |
|
|
|
|
|
|
Tuhan Yesus memberikan sebuah perumpamaan tentang dua orang anak. Dikisahkan bahwa sang ayah menyuruh anak sulungnya untuk pergi bekerja di kebun anggur. Si sulung menjawab, “Baik, Bapa.” Tetapi kenyataannya si sulung tidak menjalankan perintah bapanya, dia tidak pergi. Sang ayah juga menghampiri anak kedua dan menyuruhnya pula untuk bekerja di kebun anggur. Anak kedua itu berkata, “Aku tidak mau.” Tetapi ia segera menyesal akan sikapnya itu, dan akhirnya anak kedua mengambil keputusan pergi ke kebun anggur dan bekerja. Dari kisah perumpamaan itu Yesus bertanya kepada imam-imam dan tua-tua bangsa Yahudi, “Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Mereka menjawab, “Yang terakhir.”
Saudara yang kekasih, berbicara mengenai “berkenan di hati Tuhan” adalah bicara tentang ketaatan melakukan perintah Tuhan dan segala kebenaran-Nya. Yang benar-benar taat melakukan kehendak Tuhan itulah yang diperkenan Tuhan. Jika demikian apakah semua orang Kristen pasti diperkenan Tuhan? Jawabnya adalah “tergantung.” Artinya, setiap orang Kristen yang setiap hari taat melakukan kehendak Tuhan melalui Firman-Nya, maka mereka berkenan di hati Tuhan. Tetapi sekalipun orang mengatakan dirinya Kristen namun ternyata masih hidup dalam keduniawian, bertentangan ...selengkapnya » |
Tuhan Yesus memberikan sebuah perumpamaan tentang dua orang anak. Dikisahkan bahwa sang ayah menyuruh anak sulungnya untuk pergi bekerja di kebun anggur. Si sulung menjawab, “Baik, Bapa.” Tetapi kenyataannya si sulung tidak menjalankan perintah bapanya, dia tidak pergi. Sang ayah juga menghampiri anak kedua dan menyuruhnya pula untuk bekerja di kebun anggur. Anak kedua itu berkata, “Aku tidak mau.” Tetapi ia segera menyesal akan sikapnya itu, dan akhirnya anak kedua mengambil keputusan pergi ke kebun anggur dan bekerja. Dari kisah perumpamaan itu Yesus bertanya kepada imam-imam dan tua-tua bangsa Yahudi, “Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Mereka menjawab, “Yang terakhir.”
Saudara yang kekasih, berbicara mengenai “berkenan di hati Tuhan” adalah bicara tentang ketaatan melakukan perintah Tuhan dan segala kebenaran-Nya. Yang benar-benar taat melakukan kehendak Tuhan itulah yang diperkenan Tuhan. Jika demikian apakah semua orang Kristen pasti diperkenan Tuhan? Jawabnya adalah “tergantung.” Artinya, setiap orang Kristen yang setiap hari taat melakukan kehendak Tuhan melalui Firman-Nya, maka mereka berkenan di hati Tuhan. Tetapi sekalipun orang mengatakan dirinya Kristen namun ternyata masih hidup dalam keduniawian, bertentangan dengan firman Tuhan, dan tidak sedikitpun mencerminkan ketaatan kepada Tuhan, masih mengikuti kemauan egonya, tentu orang ini belum diperkenan Tuhan.
Saudara kekasih, di dalam Injil Matius 7:21 mengatakan “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga.” Bagaimana kita bisa melakukan kehendak Tuhan? Setidaknya ada 3 hal penting yang dilakukan Yesus sebagai teladan bagi kita: pertama, menyangkal diri [Yohanes 12:24, 25], mematikan ego kita dan hanya mengikuti Firman Tuhan. Kedua, taat kepada Bapa [Yohanes 12:26], apa yang dikehendaki-Nya kita ikuti. Ketiga, berani menghadapi tantangan [Yohanes 12:27], ketaatan membutuhkan keberanian, seperti Yesus, untuk diuji sejauh mana ketaatan kepada Bapa. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|