|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
’Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Melawan Ketidakadilan Dengan Pisang |
|
Melawan Ketidakadilan Dengan Pisang |
|
Selasa, 17 Maret 2015 | Tema: Menebar Benih Kebaikan |
|
|
|
|
|
Melawan Ketidakadilan Dengan Pisang |
|
Mikha 6:1-8 |
|
|
|
|
|
|
FIFA sebagai badan tertinggi sepak bola dunia, dari waktu ke waktu semakin gencar untuk memerangi rasisme di dunia sepakbola. Tindakan rasisme biasanya ditujukan kepada pemain sepakbola “berkulit hitam”, di mana mereka biasanya mendapat perlakuan negatif dan tidak layak. FIFA melakukan berbagai cara untuk menghapus perilaku rasis ini dari dunia sepak bola, mulai dari memberlakukan sanksi tegas terhadap pelaku tindakan rasis, hingga membuat slogan “Let’s Kick Racism Out of Footbal” untuk memerangi perilaku rasis tersebut.
Namun, ada cara unik yang dilakukan oleh Dani Alves dalam memerangi rasisme ini. Pemain klub Barcelona ini mendapat perlakuan rasis dari pendukung Villareal, kala Barcelona bertanding melawan Villareal pada hari Minggu, 27 April 2014 silam. Kejadian ini bermula saat Dani Alves sedang bersiap mengambil tendangan sudut dan kemudian tiba-tiba pendukung tim Villareal melemparkan pisang ke dalam lapangan hingga pisang tersebut jatuh tidak jauh dari Dani Alves. Respon yang diberikan Alves untuk memerangi tindakan rasis yang diberikan kepadanya sungguh di luar dugaan. Alves tidak spontan marah. Dia juga tidak melakukan aksi walkout bertanding, dan juga dia tidak melakukan protes berlebihan. Yang dilakukan Alves adalah dia menghampiri pisang itu, lalu dia m...selengkapnya » |
FIFA sebagai badan tertinggi sepak bola dunia, dari waktu ke waktu semakin gencar untuk memerangi rasisme di dunia sepakbola. Tindakan rasisme biasanya ditujukan kepada pemain sepakbola “berkulit hitam”, di mana mereka biasanya mendapat perlakuan negatif dan tidak layak. FIFA melakukan berbagai cara untuk menghapus perilaku rasis ini dari dunia sepak bola, mulai dari memberlakukan sanksi tegas terhadap pelaku tindakan rasis, hingga membuat slogan “Let’s Kick Racism Out of Footbal” untuk memerangi perilaku rasis tersebut.
Namun, ada cara unik yang dilakukan oleh Dani Alves dalam memerangi rasisme ini. Pemain klub Barcelona ini mendapat perlakuan rasis dari pendukung Villareal, kala Barcelona bertanding melawan Villareal pada hari Minggu, 27 April 2014 silam. Kejadian ini bermula saat Dani Alves sedang bersiap mengambil tendangan sudut dan kemudian tiba-tiba pendukung tim Villareal melemparkan pisang ke dalam lapangan hingga pisang tersebut jatuh tidak jauh dari Dani Alves. Respon yang diberikan Alves untuk memerangi tindakan rasis yang diberikan kepadanya sungguh di luar dugaan. Alves tidak spontan marah. Dia juga tidak melakukan aksi walkout bertanding, dan juga dia tidak melakukan protes berlebihan. Yang dilakukan Alves adalah dia menghampiri pisang itu, lalu dia membuka kulit pisang tersebut dan kemudian memakannya. Tindakan ini mendapat pujian dari berbagai kalangan. Bahkan setelah itu banyak orang menggelar aksi makan pisang sebagai bentuk perlawanan terhadap rasisme yang merupakan salah satu bentuk ketidakadilan.
Nabi Mikha berkata kepada orang-orang yang melukai hati Tuhan dengan keegoisan dan perlakuan mereka yang tidak adil terhadap orang lain [ayat 8], ’Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?’ Apa yang Tuhan harapkan dari kita? Dia menginginkan tindakan [’berlaku adil’], kasih [’mencintai kesetiaan’], dan kerja sama [’hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu’].
Sebagai orang Kristen, hendaknya semangat untuk menegakkan keadilan haruslah ada. Hidup sebagai pengikut Kristus tidak hanya terkait dengan ibadah semata, melainkan juga melalui sikap kita menegakkan kebenaran. Hal-hal yang besar dapat terjadi bila kita berkata, ’Di keluarga saya, di tengah masyarakat saya, di tempat kerja saya, dan dalam setiap hubungan saya dengan orang lain, biarlah keadilan saya tegakkan!’ Mari bersama-sama tebarkan benih keadilan itu, agar keadilan semakin nyata terjadi. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|