|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Melupakan Masa Lalu |
|
Melupakan Masa Lalu |
|
Minggu, 11 Januari 2015 | Tema: Lebih Baik Dari Kemarin |
|
|
|
|
|
Melupakan Masa Lalu |
|
Filipi 3:12-16 |
|
|
|
|
|
|
Filipi 3:12-16
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, (ayat 13)
Agar mempunyai hidup yang berdampak kita tidak boleh terus tinggal dalam masa lalu. Akan sulit menuju ke depan jika kita terus menoleh ke belakang. Kita tidak akan bisa mencapai tujuan hidup yang ditetapkan Allah bagi kita jika masa lalu terus membebani perjalanan kita. Paulus berketetapan untuk melupakan apa yang ada di belakangnya demi mencapai panggilan sorgawi.
Karena terikat dengan masa lalu banyak orang berhenti mengejar apa yang ada di depan. Banyak orang yang menyerah pada masa lalunya. Padahal, apapun masa lalu seseorang, ada tujuan Ilahi yang besar yang telah Tuhan tetapkan. Kita tidak bisa mengubah masa lalu. Masa lalu kita diizinkan Tuhan terjadi dalam hidup kita supaya kita dapat belajar dan dapat memperbaiki diri, bukan un...selengkapnya » |
Filipi 3:12-16
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, (ayat 13)
Agar mempunyai hidup yang berdampak kita tidak boleh terus tinggal dalam masa lalu. Akan sulit menuju ke depan jika kita terus menoleh ke belakang. Kita tidak akan bisa mencapai tujuan hidup yang ditetapkan Allah bagi kita jika masa lalu terus membebani perjalanan kita. Paulus berketetapan untuk melupakan apa yang ada di belakangnya demi mencapai panggilan sorgawi.
Karena terikat dengan masa lalu banyak orang berhenti mengejar apa yang ada di depan. Banyak orang yang menyerah pada masa lalunya. Padahal, apapun masa lalu seseorang, ada tujuan Ilahi yang besar yang telah Tuhan tetapkan. Kita tidak bisa mengubah masa lalu. Masa lalu kita diizinkan Tuhan terjadi dalam hidup kita supaya kita dapat belajar dan dapat memperbaiki diri, bukan untuk disesali, apalagi meratapinya.
Dalam mengiring Tuhan, perjalanan hidup kita akan diwarnai kegagalan dan kesuksesan. Melihat kesuksesan masa lalu adalah bentuk kesombongan yang tidak disukai Tuhan. Kita tidak boleh berkanjang kepada kesuksesan masa lalu sebab itu bisa membuat kita merasa puas dan merasa cukup dengan apa yang kita capai. Ini akan membuat kita terhenti untuk berbuat lebih lagi. Seorang yang mau hidupnya berdampak tidak akan berpuas diri dengan prestasi dan pencapaiannya sekarang. Kita memang patut mensyukuri prestasi dan keberhasilan yang pernah Tuhan berikan, tapi segeralah melangkah untuk meraih kesuksesan yang lebih besar lagi bersama Tuhan.
Untuk menjadi seorang yang berdampak, kita perlu juga melupakan kegagalan yang pernah kita alami dan memiliki pandangan yang positif mengenai kegagalan yang sudah terjadi. Lihatlah kegagalan sebagai suatu proses menuju keberhasilan. Bersyukurlah atas kegagalan yang pernah terjadi karena dengan itu kita memperoleh pengalaman dan pembelajaran hidup yang berharga. kita akan belajar untuk tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Lewat kegagalan kita bisa belajar untuk menjadi lebih kuat, lebih bijak, lebih cermat dan lebih berhati-hati.
Karena itu, apapun masa lalu kita, hari ini adalah hari yang baru, dan Tuhan ingin melakukan suatu hal yang baru dalam kehidupan kita. Tuhan menyediakan hal-hal yang besar bagi kita. Kita tidak dapat mengubah masa lalu kita, tetapi kita dapat memilih bagaimana kita menghadapi apa yang ada di depan kita. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|