|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Merespon Anugerah tidak tergantung pada Tuhan, tetapi harus digerakkan dan dikobarkan oleh diri sendiri melalui perjuangan sepanjang hidup. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Membayar Harga Menjadi Anak Allah |
|
Membayar Harga Menjadi Anak Allah |
|
Kamis, 02 Maret 2017 |
|
|
|
|
|
Membayar Harga Menjadi Anak Allah |
|
Yohanes 1:12; Roma 8:12 |
|
|
|
|
|
|
Tidak ada makan siang gratis. Ungkapan tersebut menggambarkan bahwa segala sesuatu ada harga yang harus dibayar. Ada pertanggung-jawaban yang harus diberikan di akhir kehidupan ini [Roma 14:12, 2 Korintus 5:9-10]. Sejak awal penciptaan, Adam dan Hawa diberi mandat yang harus ditunaikan, yaitu mengelola dan menaklukkan bumi, tentunya termasuk menaklukkan Lusifer, musuh Allah [Kejadian 1:28]. Sayangnya mereka gagal karena tidak mau membayar harga untuk taat mutlak kepada Allah.
Banyak orang percaya berpikir menyimpang, bahwa karya penebusan Tuhan Yesus menghindarkan manusia dari tanggung jawab dan membuat kehidupan serba gratis. Sebetulnya justru anugerah membawa manusia pada tanggung jawab yang berat [Lukas 12:48]. Anugerah memberikan hak istimewa supaya orang percaya bisa dibentuk dan hidup sebagai anak-anak Allah yang harus sempurna seperti Bapa [Yohanes 1:12; Matius 5:48].
Rasul Paulus menegaskan bahwa orang percaya berhutang untuk hidup bukan menurut daging, melain...selengkapnya » |
Tidak ada makan siang gratis. Ungkapan tersebut menggambarkan bahwa segala sesuatu ada harga yang harus dibayar. Ada pertanggung-jawaban yang harus diberikan di akhir kehidupan ini [Roma 14:12, 2 Korintus 5:9-10]. Sejak awal penciptaan, Adam dan Hawa diberi mandat yang harus ditunaikan, yaitu mengelola dan menaklukkan bumi, tentunya termasuk menaklukkan Lusifer, musuh Allah [Kejadian 1:28]. Sayangnya mereka gagal karena tidak mau membayar harga untuk taat mutlak kepada Allah.
Banyak orang percaya berpikir menyimpang, bahwa karya penebusan Tuhan Yesus menghindarkan manusia dari tanggung jawab dan membuat kehidupan serba gratis. Sebetulnya justru anugerah membawa manusia pada tanggung jawab yang berat [Lukas 12:48]. Anugerah memberikan hak istimewa supaya orang percaya bisa dibentuk dan hidup sebagai anak-anak Allah yang harus sempurna seperti Bapa [Yohanes 1:12; Matius 5:48].
Rasul Paulus menegaskan bahwa orang percaya berhutang untuk hidup bukan menurut daging, melainkan menurut roh [Roma 8:12]. Hidup menurut roh artinya segala sesuatu yang dilakukan sesuai dengan kehendak Bapa, supaya hidup umat tebusan memberi buah kehidupan [Yohanes 15:16]. Buah kehidupan adalah menjadi pribadi yang berkodrat ilahi seperti yang diinginkan oleh Bapa, hidup berkenan dan menyenangkan hati-Nya. Tuhan sudah memberikan kesempatan kepada masing-masing orang percaya.
Anugerah untuk menjadi anak-anak Allah telah disediakan gratis oleh Allah Bapa, tetapi orang percaya harus memberi respon/”membayar harga” untuk bisa mengalami anugerah tersebut dan benar-benar berkeadaan sebagai anak Allah.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|