|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tetaplah kerjakan kebaikan di manapun kita berada, maka kita akan menuai kebaikan juga.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Memberi Saat Kekurangan |
|
Memberi Saat Kekurangan |
|
Selasa, 03 Maret 2015 | Tema: Menebar Benih Kebaikan |
|
|
|
|
|
Memberi Saat Kekurangan |
|
2 Korintus 9:6 |
|
|
|
|
|
|
Di sebuah film menceritakan, ada seorang bapak tua hidup dengan hanya satu kaki. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dia bekerja mencari barang-barang bekas di tempat sampah dan tinggal seorang diri di sebuah gubuh yang kecil penuh dengan barang bekas yang kotor. Di dalam setiap perjalanannya mencari rongsokan, sering sekali mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari orang-orang yang membuang sampah sembarangan.
Suatu hari ia bertemu dengan seorang biksu yang memohon persembahan kepada setiap orang yang ditemuinya. Sementara orang-orang memberi bunga dan lain-lainnya dari sebagian kekayaannya, orang tua ini memberi sekeping uang logam dari hasil kerjanya meskipun dia sendiri kekurangan. Dalam perjalanan selanjutnya dia melihat anak-anak sekolah sedang membeli es krim, tetapi ada seorang anak perempuan hanya bisa melihat teman-temannya memakan es krim karena tidak mempunyai uang untuk membelinya. Bapak tua ini dengan penuh ketulusan memberi uang kepada anak ini sehingga bisa membeli dan menikmati es krim bersama teman-temannya.
Tidak berselang lama ketika bapak tua itu sedang menyeberang jalan, dia tertabrak sepeda motor. Dari kejauhan anak yang diberi uang me...selengkapnya » |
Di sebuah film menceritakan, ada seorang bapak tua hidup dengan hanya satu kaki. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dia bekerja mencari barang-barang bekas di tempat sampah dan tinggal seorang diri di sebuah gubuh yang kecil penuh dengan barang bekas yang kotor. Di dalam setiap perjalanannya mencari rongsokan, sering sekali mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari orang-orang yang membuang sampah sembarangan.
Suatu hari ia bertemu dengan seorang biksu yang memohon persembahan kepada setiap orang yang ditemuinya. Sementara orang-orang memberi bunga dan lain-lainnya dari sebagian kekayaannya, orang tua ini memberi sekeping uang logam dari hasil kerjanya meskipun dia sendiri kekurangan. Dalam perjalanan selanjutnya dia melihat anak-anak sekolah sedang membeli es krim, tetapi ada seorang anak perempuan hanya bisa melihat teman-temannya memakan es krim karena tidak mempunyai uang untuk membelinya. Bapak tua ini dengan penuh ketulusan memberi uang kepada anak ini sehingga bisa membeli dan menikmati es krim bersama teman-temannya.
Tidak berselang lama ketika bapak tua itu sedang menyeberang jalan, dia tertabrak sepeda motor. Dari kejauhan anak yang diberi uang melihatnya, tetapi ia tidak bisa menolong karena orang banyak mengerubutinya. Dan bapak tua itu dituduh menjambret karena ada tas yang dibuang oleh si penabrak di depannya. Akibatnya bapak tua tersebut ditahan di kepolisian. Bapak tua itu seperti sudah putus harapan karena tidak ada lagi ada pertolongan, kaki palsunya pun sudah hilang entah ke mana, dan dia tidak bisa apa-apa lagi. Dalam keputusasaannya, datanglah anak itu beserta keluarga untuk membebaskan dan menolongnya.
Dari cerita ini kita melihat sebuah gambaran bahwa kebaikan tidak akan lenyap. Suatu saat akan kembali kepada kita. Hanya kapan kembalinya, Tuhan yang mengaturnya. Barangsiapa berbuat baik, maka akan menuai kebaikan juga. Tetapi barangsiapa menabur kejahatan, maka akan menui kejahatan juga [Amsal 22:8]. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah [Galatia 6:9]. Tetaplah kita berbuat kebaikan di manapun kita berada karena dengan pada saatnya nanti kita akan menuainya. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|