|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tetaplah rohmu menyala-nyala di dalam Tuhan, dan bersaksilah. Roh Kudus menyertaimu
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Memelihara Nyala Api Roh Kudus |
|
Memelihara Nyala Api Roh Kudus |
|
Rabu, 11 Juni 2014 | Tema: The Burning Spirit |
|
|
|
|
|
Memelihara Nyala Api Roh Kudus |
|
Kisah Para Rasul 4:1-10 |
|
|
|
|
|
|
Seorang pemuda yang akan purna studi harus menyelesaikan tugas akhir dengan mengadakan suatu penelitian di sebuah desa di pedalaman. Dalam melaksanakan tugasnya, pemuda itu menghadapai berbagai rintangan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Dia harus makan makanan yang tidak biasa dimakannya, minum dari air yang tidak biasa diminumnya. Kulitnya yang halus tidak terbiasa bersentuhan dengan tumbuhan atau binatang yang ada di pedalaman. Di malam hari terasa sunyi gelap. Tidak ada listrik, tidak ada hiburan, hanya nyamuk-nyamuk yang selalu mengganggu dalam tidurnya. Hanya kesepian yang setia menemaninya. Namun semua penghalang, rintangan itu dapat dilaluinya sekalipun tidak mudah. Apa rahasianya? Hanya satu spirit yang menggelora, yaitu semangat yang menyala-nyala untuk menyelesaikan studinya. Meraih cita-cita yang diimpikannya ,itulah yang mendorongnya menyelesaikan semua itu.
Saudara, Petrus dan Yohanes sedemikian luar biasa dalam mengabarkan Injil Kerajaan Allah. Bersaksi tentang Yesus yang bangkit dari antara orang mati kepada banyak orang (ayat 1-2). Bukan dengan khotbah yang panjang, atau dengan ceramah yang hebat, atau dengan program gereja yang ditopang dengan pendanaan yang memadai, tetapi cukup dengan berdialog, berdiskusi, berbincang-bincang dengan penuh...selengkapnya » |
Seorang pemuda yang akan purna studi harus menyelesaikan tugas akhir dengan mengadakan suatu penelitian di sebuah desa di pedalaman. Dalam melaksanakan tugasnya, pemuda itu menghadapai berbagai rintangan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Dia harus makan makanan yang tidak biasa dimakannya, minum dari air yang tidak biasa diminumnya. Kulitnya yang halus tidak terbiasa bersentuhan dengan tumbuhan atau binatang yang ada di pedalaman. Di malam hari terasa sunyi gelap. Tidak ada listrik, tidak ada hiburan, hanya nyamuk-nyamuk yang selalu mengganggu dalam tidurnya. Hanya kesepian yang setia menemaninya. Namun semua penghalang, rintangan itu dapat dilaluinya sekalipun tidak mudah. Apa rahasianya? Hanya satu spirit yang menggelora, yaitu semangat yang menyala-nyala untuk menyelesaikan studinya. Meraih cita-cita yang diimpikannya ,itulah yang mendorongnya menyelesaikan semua itu.
Saudara, Petrus dan Yohanes sedemikian luar biasa dalam mengabarkan Injil Kerajaan Allah. Bersaksi tentang Yesus yang bangkit dari antara orang mati kepada banyak orang (ayat 1-2). Bukan dengan khotbah yang panjang, atau dengan ceramah yang hebat, atau dengan program gereja yang ditopang dengan pendanaan yang memadai, tetapi cukup dengan berdialog, berdiskusi, berbincang-bincang dengan penuh semangat. Alhasil banyak sekali yang percaya kepada Yesus yang bangkit, sehingga pada saat itu orang-orang percaya sampai berjumlah lima ribu orang laki-laki (ayat 4).
Apa rahasianya? Rahasianya adalah Petrus dan Yohanes yang telah dibaptis Roh Kudus menjaga roh yang menyala-nyala.
Bahkan ketika Petrus dan Yohanes harus berhadapan dengan pengadilan para pemimpin agama, mereka tidak takut. Petrus dan Yohanes justru bersaksi tentang Yesus yang telah mereka bunuh, namun telah dibangkitkan oleh Allah. Apa rahasianya mereka berdua tetap bersemangat bersaksi tentang Yesus yang hidup? Karena rohnya tetap menyala-nyala di dalam Tuhan. Maukah Saudara tetap memiliki roh yang menyala-nyala? Bersaksilah, maka Roh Kudus akan membakarmu. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|