|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Jangan biarkan rohmu padam, tetapi tetaplah menyala-nyala dalam hidupmu agar hidup kita selalu dalam kuasa dan kekuatan Roh Allah.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Memiliki Roh Yang Menyala |
|
Memiliki Roh Yang Menyala |
|
Senin, 02 Juni 2014 | Tema: The Burning Spirit |
|
|
|
|
|
Memiliki Roh Yang Menyala |
|
1 Korintus 15 : 58 |
|
|
|
|
|
|
Karena rumput ilalang depan rumah saya sudah mulai tinggi, maka saya bermaksud memotong dan membakarnya. Empat hari kemudian saya berniat untuk membakarnya. Tidak seperti yang saya perkirakan, ternyata ilalang itu tidak mudah terbakar dan cukup lama api itu menghabiskannya. Saya mulai curiga mengapa ilalang itu lama sekali terbakar. Setelah saya buka tumpukan ilalang yang tidak terbakar dengan kayu, ternyata bagian bawah belum begitu kering. Maka saya berniat menyiram tumpukan itu dengan air agar tidak mengeluarkan asap terlalu banyak dan apinya tidak menjalar kemana-mana karena akan saya tinggal pergi pelayanan.
Setelah api padam terkena siraman air, kemudian baru saya tinggal pergi. Saya begitu kaget ketika pulang dari pelayanan, ternyata tumpukan ilalang itu telah mengeluarkan asap dan ada api kecil yang menyala sehingga membakar sekitarnya.
Melalui pengalaman di atas saya dapat belajar tentang api itu. Roh Kudus seperti api itu, yaitu akan tetap membakar semangat iman percaya dan pelayanan kita. Jika mengalami keh...selengkapnya » |
Karena rumput ilalang depan rumah saya sudah mulai tinggi, maka saya bermaksud memotong dan membakarnya. Empat hari kemudian saya berniat untuk membakarnya. Tidak seperti yang saya perkirakan, ternyata ilalang itu tidak mudah terbakar dan cukup lama api itu menghabiskannya. Saya mulai curiga mengapa ilalang itu lama sekali terbakar. Setelah saya buka tumpukan ilalang yang tidak terbakar dengan kayu, ternyata bagian bawah belum begitu kering. Maka saya berniat menyiram tumpukan itu dengan air agar tidak mengeluarkan asap terlalu banyak dan apinya tidak menjalar kemana-mana karena akan saya tinggal pergi pelayanan.
Setelah api padam terkena siraman air, kemudian baru saya tinggal pergi. Saya begitu kaget ketika pulang dari pelayanan, ternyata tumpukan ilalang itu telah mengeluarkan asap dan ada api kecil yang menyala sehingga membakar sekitarnya.
Melalui pengalaman di atas saya dapat belajar tentang api itu. Roh Kudus seperti api itu, yaitu akan tetap membakar semangat iman percaya dan pelayanan kita. Jika mengalami kehilangan semangat (padam roh), kita tetap membuka hati terhadap Roh Allah, Dia akan memberikan spirit dalam roh kita untuk menghadapi tantangan dalam setiap kehidupan kita.
Bagaimana agar roh kita tetap menyala-nyala? Pertama, ingat dan bawa kembali semangat kasih mula-mula kita kepada TuhanYesus. Kedua, berikan”makanan” kepada roh kita.
Dengan cara kita rajin membaca Firman. Juga perlu membaca bacaan dan mendengar kata-kata yang menumbuhkan semangat sehingga hati kita dipenuhi sukacita Allah. Ketiga, gunakan talenta dan karunia dengan semangat yang berkobar (2 Timotius 1:6). Keempat, bergaulah dengan orang-orang yang ”rohnya” menyala-nyala (Amsal 13:20). Ketika kita dalam kelemahan atau patah semangat, kemudian bertemu dan bersekutu dengan orang-orang yang memiliki hidup yang dipenuhi Roh Allah, maka kitapun akan mendapatkan transfer spirit. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|