|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu. [Amsal 19:17] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Memiutangi Tuhan |
|
Memiutangi Tuhan |
|
Jumat, 17 Juli 2015 | Tema: Diberkati Untuk Menjadi Berkat |
|
|
|
|
|
Memiutangi Tuhan |
|
Matius 25:34-40 |
|
|
|
|
|
|
Di tahun 1988, Indonesia dikejutkan oleh Mak Eroh seorang wanita desa, usia 50 tahun, yang mendapat penghargaan lingkungan hidup Upakarti dari Presiden Soeharto dan tahun berikutnya penghargaan lingkungan dari PBB. Desa tempat tinggal dan sekitarnya gersang sehingga penduduk, termasuk dirinya, setiap hari hanya makan singkong atau ubi. Prihatin dengan keadaan tersebut wanita sederhana ini seorang diri memapras bukit cadas dengan peralatan sederhana guna membuat saluran air sepanjang 45 meter di tengah cibiran penduduk. Saluran itu mengalirkan air dari sungai Cilutung ke sawah miliknya seluas 400 m2 dan dikerjakannya selama 47 hari. Setelah ia berhasil, 19 warga desa membantu untuk membuat saluran sepanjang 4,5 km selama 2,5 tahun. Saluran itu bisa untuk mengalirkan air ke sawah seluruh desa dan dua desa tetangga yang lain.
Yesus mengatakan, “Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukan untuk Aku.” Memberi makan orang yang lapar, memberi minum yang haus, menolong orang yang membutuhkan walaupun tidak kenal, memberi pakaian pada yang membutuhkan, menengok mereka yang sakit, mengunjungi yang di penjara. S...selengkapnya » |
Di tahun 1988, Indonesia dikejutkan oleh Mak Eroh seorang wanita desa, usia 50 tahun, yang mendapat penghargaan lingkungan hidup Upakarti dari Presiden Soeharto dan tahun berikutnya penghargaan lingkungan dari PBB. Desa tempat tinggal dan sekitarnya gersang sehingga penduduk, termasuk dirinya, setiap hari hanya makan singkong atau ubi. Prihatin dengan keadaan tersebut wanita sederhana ini seorang diri memapras bukit cadas dengan peralatan sederhana guna membuat saluran air sepanjang 45 meter di tengah cibiran penduduk. Saluran itu mengalirkan air dari sungai Cilutung ke sawah miliknya seluas 400 m2 dan dikerjakannya selama 47 hari. Setelah ia berhasil, 19 warga desa membantu untuk membuat saluran sepanjang 4,5 km selama 2,5 tahun. Saluran itu bisa untuk mengalirkan air ke sawah seluruh desa dan dua desa tetangga yang lain.
Yesus mengatakan, “Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukan untuk Aku.” Memberi makan orang yang lapar, memberi minum yang haus, menolong orang yang membutuhkan walaupun tidak kenal, memberi pakaian pada yang membutuhkan, menengok mereka yang sakit, mengunjungi yang di penjara. Semua itu merupakan suatu perbuatan yang dilakukan untuk Tuhan, artinya memiutangi Tuhan. Suatu kali kelak waktu bertemu Tuhan, Dia akan membayar dengan Kerajaan yang telah disediakan-Nya.
Sebagai orang yang telah menerima anugerah dan berkat-Nya, maka kita selayaknya memberikan perhatian kepada orang di sekitar kita. Banyak orang di sekitar kita yang membutuhkan perhatian dan bantuan kita. Kita bisa membantu mereka dengan apa yang kita miliki, seperti Mak Eroh, dengan peralatan sederhana miliknya, menolong orang sedesanya. Marilah kita memandang orang yang membutuhkan pertolongan seakan-akan kita memandang Tuhan, dengan demikan bantuan dan pertolongan kita seakan kita memiutangi Tuhan. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|