Sabtu, 14 Maret 2015 | Tema: Menebar Benih Kebaikan
Menabur Angin Menuai Badai
Ayub 4:8-9
Dalam sebuah kesempatan makan pagi bersama dua orang teman, salah seorang dari mereka mencetuskan kecemasannya akan kecenderungan manusia yang semakin kejam dan mementingkan diri sendiri di zaman ini. Bahkan orang yang tampaknya mustahil melakukan hal yang jahat, lambat laun terbawa arus juga.
Diceritakannya tentang seorang kawan yang dikenalnya dengan baik. Kawan ini bukan orang yang berkekurangan. Dia hidup dengan layak. Bahkan lebih dari cukup. Namun nafsu untuk mendapatkan lebih banyak lagi tanpa bersusah payah, telah menjerumuskannya kepada keserakahan yang membahayakan.
Suatu hari dengan bangganya kawan itu memamerkan salah satu bisnisnya kepada teman kami. Bisnis pembuatan merica bubuk. Keuntungannya sangat menjanjikan. Sekilas tak ada yang ganjil dengan bungkusan-bungkusan yang tertumpuk rapi dan siap dipasarkan. Namun pengakuan selanjutnya dari sang pemilik usaha membuat teman kami tercengang dan terguncang.Keuntungan berlipat kali ganda itu ternyata berasal daripengoplosan merica bubukdengan sisa gergajian ka...selengkapnya »
Dalam sebuah kesempatan makan pagi bersama dua orang teman, salah seorang dari mereka mencetuskan kecemasannya akan kecenderungan manusia yang semakin kejam dan mementingkan diri sendiri di zaman ini. Bahkan orang yang tampaknya mustahil melakukan hal yang jahat, lambat laun terbawa arus juga.
Diceritakannya tentang seorang kawan yang dikenalnya dengan baik. Kawan ini bukan orang yang berkekurangan. Dia hidup dengan layak. Bahkan lebih dari cukup. Namun nafsu untuk mendapatkan lebih banyak lagi tanpa bersusah payah, telah menjerumuskannya kepada keserakahan yang membahayakan.
Suatu hari dengan bangganya kawan itu memamerkan salah satu bisnisnya kepada teman kami. Bisnis pembuatan merica bubuk. Keuntungannya sangat menjanjikan. Sekilas tak ada yang ganjil dengan bungkusan-bungkusan yang tertumpuk rapi dan siap dipasarkan. Namun pengakuan selanjutnya dari sang pemilik usaha membuat teman kami tercengang dan terguncang.Keuntungan berlipat kali ganda itu ternyata berasal daripengoplosan merica bubukdengan sisa gergajian kayu yang ditumbuk halus!
Berhubung bidikannya adalah pasar tradisional maka bisa dipastikan banyak ibu rumah tangga dan pedagang kecil yang akan menyajikan masakan berbumbu merica-kayu bubuk itu kepada keluarga dan pelanggan mereka. Bukan mustahil sang produsen atau anggota keluarganya sendiri tanpa sadar selama ini telah ikut mengonsumsi bahan berbahaya itu melalui makanan yang mereka beli. Jangan pikir mereka bisa terhindar dengan cara membeli di tempat elit saja. Makanan yang tersaji di tempat elit pun banyak yang berasal dari setoran industri kecil rumahan.
Janganlah tergiur dengan cara hidup orang fasik. Sebab Amsal 11:18 telah menyatakan bahwa, “Orang fasik membuat laba yang sia-sia, tetapi siapa menabur kebenaran, mendapat pahala yang tetap.” Cepat atau lambat pemilik usaha yang tidak jujur itu akan menuai akibat dari perbuatan yang telah ditaburnya.Siapa menabur angin, ia menuai badai.