|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Perbuatan baik yang dilakukan dengan tidak jemu-jemu pasti akan membuahkan hasil di kemudian hari. Ladang untuk menabur kebaikan sudah disediakan Allah, tugas kita hanyalah melakukan kebaikan sesuai dengan kemampuan kita.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menabur Kebaikan Menuai Jiwa Baru |
|
Menabur Kebaikan Menuai Jiwa Baru |
|
Senin, 02 Maret 2015 | Tema: Menebar Benih Kebaikan |
|
|
|
|
|
Menabur Kebaikan Menuai Jiwa Baru |
|
Galatia 6:8-10 |
|
|
|
|
|
|
Keluarga bapak Karno berkomitmen untuk berbagi makanan kepada keluarga di sekitar rumahnya yang memang sebagian besar kurang mampu. Maka mereka membagikan makanan tersebut secara bergiliran sesuai dengan kemampuannya. Selang beberapa waktu ada beberapa keluarga yang mendatangi rumahnya ingin tahu mengapa mereka melakukan hal itu. Bahkan bukan sekedar ingin tahu, tetapi para tetangganya juga menceritakan permasalahan yang mereka alami. Keluarga Bapak Karno yang tulus hati mau menerima mereka dan memberikan nasihat, membantu, serta mendoakan mereka. Selang beberapa waktu menghasilkan tiga keluarga yang percaya kepada Tuhan Yesus, dibaptis, dan berkomunitas di salah satu gereja. Sebelumnya hal ini tidak pernah terbayangkan oleh keluarga Bapak Karno. Komitmen itu hanya mereka lakukan sebagai wujud dari ketaatan kepada Firman Allah tentang menjadi berkat bagi orang lain.
Renungan kali ini kembali membicarakan tentang berbuat baik kepada sesama. Menabur benih kebaikan merupakan salah satu tanggapan atas segala kebaikan Allah yang telah diterima oleh setiap orang percaya. Hal itu sesuai dengan nats di dalam Efesus 2:10 yang menyatakan bahwa Allah telah merancang hidup kita untuk melakukan hal-hal yang baik demi kemuliaan nama-Nya. Berbuat kebaikan dapat kita wujudkan d...selengkapnya » |
Keluarga bapak Karno berkomitmen untuk berbagi makanan kepada keluarga di sekitar rumahnya yang memang sebagian besar kurang mampu. Maka mereka membagikan makanan tersebut secara bergiliran sesuai dengan kemampuannya. Selang beberapa waktu ada beberapa keluarga yang mendatangi rumahnya ingin tahu mengapa mereka melakukan hal itu. Bahkan bukan sekedar ingin tahu, tetapi para tetangganya juga menceritakan permasalahan yang mereka alami. Keluarga Bapak Karno yang tulus hati mau menerima mereka dan memberikan nasihat, membantu, serta mendoakan mereka. Selang beberapa waktu menghasilkan tiga keluarga yang percaya kepada Tuhan Yesus, dibaptis, dan berkomunitas di salah satu gereja. Sebelumnya hal ini tidak pernah terbayangkan oleh keluarga Bapak Karno. Komitmen itu hanya mereka lakukan sebagai wujud dari ketaatan kepada Firman Allah tentang menjadi berkat bagi orang lain.
Renungan kali ini kembali membicarakan tentang berbuat baik kepada sesama. Menabur benih kebaikan merupakan salah satu tanggapan atas segala kebaikan Allah yang telah diterima oleh setiap orang percaya. Hal itu sesuai dengan nats di dalam Efesus 2:10 yang menyatakan bahwa Allah telah merancang hidup kita untuk melakukan hal-hal yang baik demi kemuliaan nama-Nya. Berbuat kebaikan dapat kita wujudkan dengan berbagai cara tergantung kepada situasi dan kondisi yang kita hadapi serta berdasarkan kemampuan yang kita miliki.
Kita tidak perlu berpikir akan hasilnya, tetapi lebih baik fokus kepada bagaimana kita melakukan kebaikan berdasarkan perintah Firman Allah. Soal menuai hasil itu merupakan pekerjaan Allah melalui Roh Kudus. Tugas dan tanggung jawab kita hanya melakukan kebaikan yang bisa kita lakukan. Itulah sebabnya lakukan mulai dari hal-hal yang kecil yang bisa kita lakukan. Misalnya: mengantar tetangga berobat ke rumah sakit, berbagi makanan, membantu orang tua menyeberang jalan, memberi tempat duduk kepada kaum lansia, dsb. Sarana untuk melakukan kebaikan sudah disediakan oleh Allah di sekitar kita. Tugas kita hanya sekedar menangkap peluang tersebut dan segera berbuat sesuatu sesuai dengan kemampuan dan yang bisa kita lakukan. Oleh sebab itu jangan jemu-jemu berbuat kebaikan meskipun sampai hari ini kita belum melihat hasilnya secara nyata. Suatu saat kita pasti akan menuai hasilnya.
Bulan ini Gereja kita mengambil tema Menebar Benih Kebaikan. Sudahkah kita melakukannya? Marilah kita berkomitmen untuk terus melakukan kebaikan agar banyak sesama yang belum seberuntung kita menikmati manfaat dari buah kebaikan kita dan nama Allah dipermuliakan. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|