|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Dan di atas semua itu, kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Rini Handoyo |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Mencari Kambing Hitam |
|
Mencari Kambing Hitam |
|
Senin, 20 Juni 2016 | Tema: Kesatuan Tubuh Kristus |
|
|
|
|
|
Mencari Kambing Hitam |
|
Kolose 3:5-17 |
|
|
|
|
|
|
Suasana rapat pimpinan di perusahaan itu semakin memanas seperti yang sudah saya duga. Bagaimana tidak, rapat yang diharapkan bisa menelurkan ide-ide yang cemerlang untuk meningkatkan penjualan, malah menjadi ajang saling menyalahkan antar manager dan mengkritik kebijakan perusahaan. Alhasil, tidak ada kesepakatan yang dicapai, tidak jalan keluar yang didapat dari hasil rapat itu. Dan masing-masing peserta keluar dengan wajah yang kuyu karena kelelahan berdebat. Sungguh sangat disayangkan. Hanya membuang waktu, tenaga dan pikiran, tanpa mendapatkan hal yang positif.
Mencari kambing hitam, itu hal yang biasa dilakukan segelintir orang ketika dihadapkan pada masalah/persoalan. Bukan berusaha memikirkan jalan keluar agar masalah bisa diatasi, tetapi hanya berkutat dengan penyebab masalah itu. Hal ini tentu saja memicu perpecahan dalam sebuah komunitas seperti keluarga, perusahaan, maupun gereja. Sifat mencari kambing hitam adalah sifat dari manusia lama yang belum diubahkan. Sebagai orang yang sudah menerima Yesus, sudah seharusnya kita meninggalkan manusia lama dan menjadi manusia baru dengan sifat dan karakter yang baru [ayat 5-11]. Dengan begitu ketika kita menyadari bahwa kita adalah bagian dari tubuh Kristus dalam gereja, kita mampu memelihara dan mewujudkan kes...selengkapnya » |
Suasana rapat pimpinan di perusahaan itu semakin memanas seperti yang sudah saya duga. Bagaimana tidak, rapat yang diharapkan bisa menelurkan ide-ide yang cemerlang untuk meningkatkan penjualan, malah menjadi ajang saling menyalahkan antar manager dan mengkritik kebijakan perusahaan. Alhasil, tidak ada kesepakatan yang dicapai, tidak jalan keluar yang didapat dari hasil rapat itu. Dan masing-masing peserta keluar dengan wajah yang kuyu karena kelelahan berdebat. Sungguh sangat disayangkan. Hanya membuang waktu, tenaga dan pikiran, tanpa mendapatkan hal yang positif.
Mencari kambing hitam, itu hal yang biasa dilakukan segelintir orang ketika dihadapkan pada masalah/persoalan. Bukan berusaha memikirkan jalan keluar agar masalah bisa diatasi, tetapi hanya berkutat dengan penyebab masalah itu. Hal ini tentu saja memicu perpecahan dalam sebuah komunitas seperti keluarga, perusahaan, maupun gereja. Sifat mencari kambing hitam adalah sifat dari manusia lama yang belum diubahkan. Sebagai orang yang sudah menerima Yesus, sudah seharusnya kita meninggalkan manusia lama dan menjadi manusia baru dengan sifat dan karakter yang baru [ayat 5-11]. Dengan begitu ketika kita menyadari bahwa kita adalah bagian dari tubuh Kristus dalam gereja, kita mampu memelihara dan mewujudkan kesatuan. Dan suatu waktu ketika diperhadapkan dengan masalah/persoalan, kita tidak mencari kambing hitam lagi, karena dasar pemikiran kita adalah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah lembutan dan kesabaran [ayat 12-13]. Damai sejahtera Kristus yang memerintah dalam hati kita akan mendatangkan hikmat baik dalam pikiran maupun ucapan saat kita duduk bersama menyelesaikan masalah yang ada.
Masalah/persoalan akan selalu ada, datang silih berganti, tetapi jangan lagi mencari kambing hitam. Carilah kasih yang sanggup mengikat dan mempersatukan dengan sempurna. Belajarlah memelihara dan mewujudkan kesatuan dalam hidup bergereja dengan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|