|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kerajaan Allah datang bukan secara verbal [kata-kata] saja, tetapi direalisasikan dalam perbuatan nyata, mendahulukan mereka yang menderita dan tertindas. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Mendahulukan Yang Menderita |
|
Mendahulukan Yang Menderita |
|
Selasa, 26 Januari 2016 | Tema: KerajaanMu Datanglah |
|
|
|
|
|
Mendahulukan Yang Menderita |
|
Lukas 4:17-21 |
|
|
|
|
|
|
Ketika kita membaca Alkitab, khususnya Perjanjian Baru, di sana kita menjumpai Yesus melakukan pelayanan pembebasan kepada orang-orang yang menderita secara fisik, mental dan sebagai tawanan dosa. Mereka adalah orang-orang yang menderita sakit atau cacat yang sifatnya permanen. Juga menderita karena akibat kesalahan sendiri sebagai tawanan dosa. Semua itu menyebabkan mereka tidak memiliki pengharapan. Yang ada adalah penderitaan dan penyesalan hidup.
Penderitaan fisik dan mental yang sangat hebat tentu saja merambat dan mempengaruhi situasi kerohanian mereka, sehingga konsep atau pemahaman mereka terhadap Allah telah larut bersama dalam rasa sakit dan penderitaan mereka. Gambaran Allah dalam hidupnya mengalami kekaburan yang amat sangat. Singkatnya orang yang menderita hebat adalah mereka yang secara fisik, psikis dan roh mengalami gangguan.
Saudara, Kerajaan Allah telah datang dan Yesus sebagai pelaksana pemerintahan itu berfirman, “...Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” Kerajaan Allah datang bukan secara verbal [kata-kata] saja, tetapi telah dinyatakan dalam perbuatan di dalam kuasa Yesus. Yang cacat fisik dipulihkan, yang tertindas dan sebagai tawanan dosa dibebaskan. Semua yang menjadi sumber kemiskinan dipulihkan dan difungsikan lagi...selengkapnya » |
Ketika kita membaca Alkitab, khususnya Perjanjian Baru, di sana kita menjumpai Yesus melakukan pelayanan pembebasan kepada orang-orang yang menderita secara fisik, mental dan sebagai tawanan dosa. Mereka adalah orang-orang yang menderita sakit atau cacat yang sifatnya permanen. Juga menderita karena akibat kesalahan sendiri sebagai tawanan dosa. Semua itu menyebabkan mereka tidak memiliki pengharapan. Yang ada adalah penderitaan dan penyesalan hidup.
Penderitaan fisik dan mental yang sangat hebat tentu saja merambat dan mempengaruhi situasi kerohanian mereka, sehingga konsep atau pemahaman mereka terhadap Allah telah larut bersama dalam rasa sakit dan penderitaan mereka. Gambaran Allah dalam hidupnya mengalami kekaburan yang amat sangat. Singkatnya orang yang menderita hebat adalah mereka yang secara fisik, psikis dan roh mengalami gangguan.
Saudara, Kerajaan Allah telah datang dan Yesus sebagai pelaksana pemerintahan itu berfirman, “...Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” Kerajaan Allah datang bukan secara verbal [kata-kata] saja, tetapi telah dinyatakan dalam perbuatan di dalam kuasa Yesus. Yang cacat fisik dipulihkan, yang tertindas dan sebagai tawanan dosa dibebaskan. Semua yang menjadi sumber kemiskinan dipulihkan dan difungsikan lagi sebagaimana mestinya. Satu hal yang terpenting adalah menumbuhkan kembali spirit atau semangat hidup yang berpengharapan.
Saudara, Kerajaan Allah datang mendahulukan mereka yang tidak memiliki semangat hidup dan yang tak berpengharapan. Ketika di antara kita ada yang mengalami kepenatan hidup, seolah hidup ini tiada artinya, hidup hanya persoalan dan persoalan tiada gairah, masa depan suram... mungkin malah gelap, rasanya mau mati saja, saatnya sekarang untuk mengenal Yesus. Undang Yesus. Biarkan Dia menjamah, menjawab, membebaskan dan mendahulukan saudara. Gereja sebagai duta Kristus, maka demikianlah seharusnya bersikap terhadap yang menderita. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|