|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Cinta akan Firman membuahkan berkat dan kekuatan yang lebih baik. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menderita Karena Cinta |
|
Menderita Karena Cinta |
|
Rabu, 02 November 2016 | Tema: Mencapai Kedewasaan Sesusi Kepenuhan Kristus |
|
|
|
|
|
Menderita Karena Cinta |
|
2 Timotius 2:9-10 |
|
|
|
|
|
|
Lima tahun yang lalu saya diundang seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Salatiga. Ketika saya ke rumahnya, dia ternyata berkeinginan memberikan salah satu anak anjing kesayangannya yang baru berumur 4 bulan. Dengan senang hati anak anjing itu saya bawa pulang. Saya merawatnya hingga anak anjing itu bertumbuh menjadi seekor anjing dewasa yang lucu, dekat dengan kami sebagai pemiliknya. Dari kecil kami biasa memberinya makan dengan satu wadah yang tidak pernah kami ganti dengan wadah lainnya sehingga ketika ada makanan di tempat lain, anjing saya ini tidak pernah mau memakannya. Cara ini membuahkan hasil yang baik. Buktinya, ketika anjing saya akan diracun orang dengan diberi makanan, anjing saya ini tidak mau memakannya. Malah yang memakan anjing tetangga sehingga mati.
Namun ketaatan anjing saya ini teruji. Terjadi ketika anjing ini baru beranak satu bulan, mungkin anjing membutuhkan banyak makanan karena menyusui 5 anaknya. Saya kaget sekali ketika pagi itu saya lihat anjing ini sekarat akan mati sambil menyusui anaknya. Ternyata anjing ini keracunan karena semalam keluar rumah, mungkin telah memakan makan...selengkapnya » |
Lima tahun yang lalu saya diundang seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Salatiga. Ketika saya ke rumahnya, dia ternyata berkeinginan memberikan salah satu anak anjing kesayangannya yang baru berumur 4 bulan. Dengan senang hati anak anjing itu saya bawa pulang. Saya merawatnya hingga anak anjing itu bertumbuh menjadi seekor anjing dewasa yang lucu, dekat dengan kami sebagai pemiliknya. Dari kecil kami biasa memberinya makan dengan satu wadah yang tidak pernah kami ganti dengan wadah lainnya sehingga ketika ada makanan di tempat lain, anjing saya ini tidak pernah mau memakannya. Cara ini membuahkan hasil yang baik. Buktinya, ketika anjing saya akan diracun orang dengan diberi makanan, anjing saya ini tidak mau memakannya. Malah yang memakan anjing tetangga sehingga mati.
Namun ketaatan anjing saya ini teruji. Terjadi ketika anjing ini baru beranak satu bulan, mungkin anjing membutuhkan banyak makanan karena menyusui 5 anaknya. Saya kaget sekali ketika pagi itu saya lihat anjing ini sekarat akan mati sambil menyusui anaknya. Ternyata anjing ini keracunan karena semalam keluar rumah, mungkin telah memakan makanan yang diberi racun oleh seseorang yang akan mencuri anjing saya.
Cerita di atas mengingatkan saya akan penderitaan yang Paulus alami seperti yang diceritakannya kepada Timotius. Demi pertumbuhan iman orang-orang percaya termasuk Timotius dan juga demi berlangsungnya pemberitaan Injil, Paulus siap menderita [ayat 9-10]. Paulus percaya dan mengajarkan bahwa jika kita tetap bertekun dalam penderitaan yang kita alami, upahnya adalah ikut memerintah bersama Kristus [ayat 11-12]. Kalau tetap setia, Diapun setia kepada kepada kita [ayat 13].
Untuk mencintai harus mau berkorban. Seperti anjing saya tadi, karena mencintai anak-anaknya sebagai induk yang harus menyusui dia makan makanan yang tidak seharusnya dimakan. Maksudnya, demi cinta kita kepada Allah dan Firman-Nya, kita harus sedia menghadapi setiap ujian dan pencobaan yang kita alami. Bahkan kita harus selalu siap menghadapi ujian yang akan datang sehingga iman kita semakin bertumbuh kuat.
Apakah Saudara saat ini menderita karena Saudara berjuang melakukan firman dan terlibat dalam pemberitaan firman, sementara Saudara hidup di lingkungan yang mungkin tidak peduli dengan firman? Atau mungkin kita berada pada posisi mengambil ancang-ancang melangkah keluar dari jalan hidup yang mencintai firman karena enggan menderita? Firman Tuhan mengingatkan kita untuk tinggal dalam kebenaran sebagai wujud kecintaan kita akan firman itu kendatipun harus menderita, karena upahnya adalah kehidupan yang jauh lebih baik, yaitu memerintah bersama Kristus.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|