|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Karib dengan Tuhan akan merubah kehidupan kita |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Bp. Joko Puji Widodo |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Mengalami, Bertumbuh dan Berdampak |
|
Mengalami, Bertumbuh dan Berdampak |
|
Kamis, 28 Maret 2019 |
|
|
|
|
|
Mengalami, Bertumbuh dan Berdampak |
|
Yohanes 15:5b |
|
|
|
|
|
|
Saya senang dengan visi gereja kita, yakni: Mengalami Tuhan, Bertumbuh dalam Iman, dan Berdampak bagi sesama. Jika kita semua jemaat sudah mendapatkan ketiga hal tersebut, betapa luar biasanya diri kita dan gereja.
Setiap orang harus mengalami hubungan pribadi bersama Tuhan. Ketika seseorang mengalami hubungan pribadi bersama Tuhan pada saat pertama kalinya, maka terjadilah apa yang dinamakan kasih yang mula-mula. Selanjutnya seseorang akan merasa begitu dekat dengan Tuhan. Bahkan akan berdoa disetiap saat, setiap waktu,di mana pun dan kapan pun ia berada. Hadirat Tuhan begitu terasa. Bahkan pada saat menyanyikan lagu puji-pujian pun begitu terasa ada hadirat Tuhan. Hari Minggu pun, di mana hari untuk bergereja sangat dinanti-nantikan, walau hujan deras sekalipun.
Begitu dekat dengan Tuhan, maka ada dorongan rajin membaca Firman Tuhan. Iman menjadi semakin bertumbuh. Kehidupan secara kerohanian menjadi semakin kokoh dan kuat. Ibarat sebuah gelas diisi air, lama kela...selengkapnya » |
Saya senang dengan visi gereja kita, yakni: Mengalami Tuhan, Bertumbuh dalam Iman, dan Berdampak bagi sesama. Jika kita semua jemaat sudah mendapatkan ketiga hal tersebut, betapa luar biasanya diri kita dan gereja.
Setiap orang harus mengalami hubungan pribadi bersama Tuhan. Ketika seseorang mengalami hubungan pribadi bersama Tuhan pada saat pertama kalinya, maka terjadilah apa yang dinamakan kasih yang mula-mula. Selanjutnya seseorang akan merasa begitu dekat dengan Tuhan. Bahkan akan berdoa disetiap saat, setiap waktu,di mana pun dan kapan pun ia berada. Hadirat Tuhan begitu terasa. Bahkan pada saat menyanyikan lagu puji-pujian pun begitu terasa ada hadirat Tuhan. Hari Minggu pun, di mana hari untuk bergereja sangat dinanti-nantikan, walau hujan deras sekalipun.
Begitu dekat dengan Tuhan, maka ada dorongan rajin membaca Firman Tuhan. Iman menjadi semakin bertumbuh. Kehidupan secara kerohanian menjadi semakin kokoh dan kuat. Ibarat sebuah gelas diisi air, lama kelamaan akan penuh, dan meluap air tersebut. Demikian pula dengan kehidupan kita, diisi dan dipenuhi oleh Firman Tuhan. Maka, yang keluar dari bibir dan mulut kita adalah Firman Tuhan. Di mana pun kita berada, dan ketemu dengan siapa pun, apa yang kita bicarakan tentu akan kita kaitkan dengan Firman Tuhan.
Seiring dengan pertumbuhan kerohanian [pertumbuhan iman], maka terjadilah perubahan pikiran kita [hanya memikirkan hal yang kudus, yang berkenan dihadapan Allah. Bukan pikiran yang kotor atau rancangan pikiran kebencian, dll]. Demikian pula dengan perkataan kita. Dari bibir dan mulut kita akan keluar kata-kata yang jadi berkat. Bukan berupa perkataan sampah [makian, celaan, jorok, dll]. Serta terjadilah perubahan perbuatan kita pada semua orang, yakni perbuatan yang baik dan menyenangkan, serta jadi berkat bagi orang lain.
Perbuatan tersebut tanpa kita sadari menjadi berdampak bagi orang lain. Orang lain akan menghargai kita. Orang lain merasa nyaman saat bersama dengan kita. Kita menjadi saksi yang hidup bagi semua orang. Firman Tuhan mengatakan bahwa : “Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak“ [Yoh 15:5b]. Tuhan memberkati kita semua. Amin.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|