|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: ’Samuel! Samuel!’ Dan Samuel menjawab: ’Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.’ [ayat 10] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Mengalami Tuhan ’ 3 |
|
Mengalami Tuhan ’ 3 |
|
Minggu, 29 Januari 2017 |
|
|
|
|
|
Mengalami Tuhan ’ 3 |
|
1 Samuel 3:1-10 |
|
|
|
|
|
|
Mengalami Tuhan ’3
1 Samuel 3:1-10
Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: ’Samuel! Samuel!’ Dan Samuel menjawab: ’Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.’ [ayat 10]
Kita perlu mendengar suara Tuhan karena Dia adalah Gembala Agung kita. Domba-domba harus mendengar suara gembalanya dan dapat membedakan suara gembalanya dari suara orang lain. Samuel yang masih sangat muda belum mengenal Tuhan, sehingga tidak mengenal suara-Nya pada waktu Tuhan memanggilnya. Setelah dia diberi tahu oleh imam Eli, barulah dia tahu bahwa suara yang memanggilnya itu adalah suara Tuhan.
Rick Warren, penulis buku Purpose Driven Life, berkata: ’Kita sering tidak mendengar suara Tuhan karena kita tidak memberi perhatian.’ Kita sering tidak mendengar suara Tuhan karena pikiran kita dipenuhi dengan banyak hal lain selain Tuhan. Mungkin pikiran kita sedang dipenuhi oleh kekuatiran, atau dipenuhi oleh ketamakan akan materi, atau dipenuhi oleh ...selengkapnya » |
Mengalami Tuhan ’3
1 Samuel 3:1-10
Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: ’Samuel! Samuel!’ Dan Samuel menjawab: ’Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.’ [ayat 10]
Kita perlu mendengar suara Tuhan karena Dia adalah Gembala Agung kita. Domba-domba harus mendengar suara gembalanya dan dapat membedakan suara gembalanya dari suara orang lain. Samuel yang masih sangat muda belum mengenal Tuhan, sehingga tidak mengenal suara-Nya pada waktu Tuhan memanggilnya. Setelah dia diberi tahu oleh imam Eli, barulah dia tahu bahwa suara yang memanggilnya itu adalah suara Tuhan.
Rick Warren, penulis buku Purpose Driven Life, berkata: ’Kita sering tidak mendengar suara Tuhan karena kita tidak memberi perhatian.’ Kita sering tidak mendengar suara Tuhan karena pikiran kita dipenuhi dengan banyak hal lain selain Tuhan. Mungkin pikiran kita sedang dipenuhi oleh kekuatiran, atau dipenuhi oleh ketamakan akan materi, atau dipenuhi oleh hobi atau kesenangan kita, dan lain sebagainya. Kita tidak memberi perhatian atau menyediakan waktu untuk mendengar suara Tuhan.
Sebenarnya Tuhan ingin berkomunikasi dengan kita. Tuhan ingin sekali berbicara dengan kita. Bahkan Dia sudah menunggu kapan bisa berbicara kepada kita. Tetapi kita sulit untuk diajak bicara. Kita terlalu sibuk dengan diri kita sendiri atau dengan urusan-urusan lain yang kita anggap penting. Kita tidak menyediakan diri kita untuk Tuhan berbicara kepada kita.
Kita harus menyediakan diri kita dan berkata: ’Ini aku Tuhan. Berbicaralah. Aku siap untuk mendengar.’ Ambillah waktu untuk berdiam diri. Ambillah sikap mendengar. Nantikanlah Dia berbicara kepada kita. Seringkali Dia berbicara dengan suara yang lembut. Tapi kalau hati dan jiwa kita siap untuk mendengarnya, selembut apapun suara-Nya, kita pasti dapat mendengarnya.
Jika kita terbiasa mendengar suara Tuhan, maka kita dapat selalu mengikuti pimpinan-Nya. Kalau kita mendengar suara-Nya kita terbebas dari kekuatiran. Kalau kita mendengar suaranya kita tidak perlu takut salah jalan di dalam hidup ini. Belajarlah mendengar suara Tuhan.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|