|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu. |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Rini Handoyo |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Mengampuni |
|
Mengampuni |
|
Rabu, 12 Juli 2017 |
|
|
|
“Pokoknya satu yang tak bisa kulakukan, ngampuni orang yang nyalahi aku, titik!” Kalimat itu saya dengar lagi dari dia setelah beberapa waktu saya tidak mendengarnya. Saya kaget juga karena saya pikir setelah sekian waktu dia sudah berubah, apalagi dengan status/jabatan yang baru di gerejanya. Teman saya ini memang dikenal keras, disiplin dan setia dalam mengikut Tuhan. Tapi satu kelemahannya, dia tidak bisa mengampuni orang yang membohonginya ataupun melakukan kesalahan terhadap dia.
Ketika kita memutuskan sekolah dan menjadi murid, sudah tentu kita wajib mengikuti semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah itu. Kita tidak bisa memilih hanya mengikuti mata pelajaran yang kita sukai dan menolak untuk mengikuti mata pelajaran yang tidak kita sukai. Kelulusan siswa pun bergantung pada semua mata pelajaran. Demikian juga ketika kita memutuskan untuk menjadi murid Kristus, semua hal yang Tuhan ajarkan harus kita taati. Kita tidak bisa taat hanya dalam masalah kejujuran tapi terbiasa mengumbar kemarahan. Atau setia dalam melayani tapi pelit dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin dalam segala hal tapi tidak memilik...selengkapnya » |
“Pokoknya satu yang tak bisa kulakukan, ngampuni orang yang nyalahi aku, titik!” Kalimat itu saya dengar lagi dari dia setelah beberapa waktu saya tidak mendengarnya. Saya kaget juga karena saya pikir setelah sekian waktu dia sudah berubah, apalagi dengan status/jabatan yang baru di gerejanya. Teman saya ini memang dikenal keras, disiplin dan setia dalam mengikut Tuhan. Tapi satu kelemahannya, dia tidak bisa mengampuni orang yang membohonginya ataupun melakukan kesalahan terhadap dia.
Ketika kita memutuskan sekolah dan menjadi murid, sudah tentu kita wajib mengikuti semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah itu. Kita tidak bisa memilih hanya mengikuti mata pelajaran yang kita sukai dan menolak untuk mengikuti mata pelajaran yang tidak kita sukai. Kelulusan siswa pun bergantung pada semua mata pelajaran. Demikian juga ketika kita memutuskan untuk menjadi murid Kristus, semua hal yang Tuhan ajarkan harus kita taati. Kita tidak bisa taat hanya dalam masalah kejujuran tapi terbiasa mengumbar kemarahan. Atau setia dalam melayani tapi pelit dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin dalam segala hal tapi tidak memiliki Kasih. Semua yang Tuhan ajarkan saling berkaitan satu dengan yang lain.
Mengampuni merupakan perintah dari Tuhan yang harus kita lakukan juga. Apapun kesalahan yang orang lain lakukan terhadap, kita harus belajar untuk mengampuni. Ketika mengampuni orang lain, maka kitapun akan diampuni oleh Tuhan [Matius 6:14, karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga]. Dan ada konsekuensi yang harus ditanggung ketika kita tidak mengampuni orang lain. [Matius 6:15, tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu].
Sama seperti mengikuti sekolah sekuler, semua pelajaran akan menentukan lulus tidaknya dalam menempuh ujian. Karena itu suka atau tidak suka, kita harus belajar untuk mengampuni. Supaya kelak Tuhan akan berkata, “Kamu lulus semua mata pelajaran, Nak.”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|