|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kita hidup dalam pemerintahan Allah sementara di bumi ini untuk mempersiapkan diri masuk ke dalam Kerajaan Allah secara fisik di Langit Baru dan Bumi Baru. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menghadirkan Kerajaan Allah |
|
Menghadirkan Kerajaan Allah |
|
Selasa, 19 Januari 2016 | Tema: KerajaanMu Datanglah |
|
|
|
|
|
Menghadirkan Kerajaan Allah |
|
Matius 6:10, 33; Roma 14:17 |
|
|
|
|
|
|
Rasul Petrus menjelaskan bahwa umat percaya adalah bangsa yang berkerajaan [1 Petrus 2:9]. Jadi kita adalah anggota suatu Kerajaan dan Tuhan Yesus sebagai Rajanya. Dalam “Doa Bapa kami”, Tuhan Yesus mengajarkan kita berdoa supaya Kerajaan Allah hadir dalam hidup kita. Formula doa ini pada hakekatnya bukan sekadar suatu permohonan, tetapi suatu gaya hidup orang percaya. Supaya kita dapat menghadirkan Kerajaan Allah, perlu dipahami kebenaran sebagai berikut:
1. Menghadirkan Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi berarti kita hanya hidup di bawah pemerintahan Allah. sebagai anggota Kerajaan kita harus menaati kehendak Sang Raja. Kita harus meninggalkan kerajaan kita sendiri [kerajaan kegelapan] di mana yang diutamakan adalah keinginan sendiri, berupa: kemuliaan sendiri, kesenangan sendiri, cita-cita sendiri, kesuksesan sendiri. Untuk itu kita harus terus belajar kebenaran yang dibawa, diajarkan oleh Tuhan Yesus.
2. Hindari pemahaman yang salah terhadap apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 6:33. Ayat ini BUKAN kiat [metode] supaya kita mendapat tambahan berkat jasmani apabila kita makin rajin ke gereja, aktif di pelayanan rohani, memberi dukungan dana, d...selengkapnya » |
Rasul Petrus menjelaskan bahwa umat percaya adalah bangsa yang berkerajaan [1 Petrus 2:9]. Jadi kita adalah anggota suatu Kerajaan dan Tuhan Yesus sebagai Rajanya. Dalam “Doa Bapa kami”, Tuhan Yesus mengajarkan kita berdoa supaya Kerajaan Allah hadir dalam hidup kita. Formula doa ini pada hakekatnya bukan sekadar suatu permohonan, tetapi suatu gaya hidup orang percaya. Supaya kita dapat menghadirkan Kerajaan Allah, perlu dipahami kebenaran sebagai berikut:
1. Menghadirkan Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi berarti kita hanya hidup di bawah pemerintahan Allah. sebagai anggota Kerajaan kita harus menaati kehendak Sang Raja. Kita harus meninggalkan kerajaan kita sendiri [kerajaan kegelapan] di mana yang diutamakan adalah keinginan sendiri, berupa: kemuliaan sendiri, kesenangan sendiri, cita-cita sendiri, kesuksesan sendiri. Untuk itu kita harus terus belajar kebenaran yang dibawa, diajarkan oleh Tuhan Yesus.
2. Hindari pemahaman yang salah terhadap apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 6:33. Ayat ini BUKAN kiat [metode] supaya kita mendapat tambahan berkat jasmani apabila kita makin rajin ke gereja, aktif di pelayanan rohani, memberi dukungan dana, dsb. Dalam perikop ini Tuhan Yesus mengajar tentang kekuatiran terhadap kebutuhan jasmani yang menjadi fokus utama orang yang tidak mengenal Allah. Tuhan Yesus menghendaki supaya jangan sampai kekuatiran terhadap kebutuhan jasmani mengganggu perjuangan kita untuk mencari dan mengenakan kebenaran [Injil] yang mempunyai kuasa untuk merubah sikap hati dan karakter supaya makin berkenan kepada Bapa. Tentang kebutuhan jasmani, kita harus menyadari bahwa sebagai anak-Nya, Bapa tahu apa yang kita perlukan [Matius 6:32]. Tentunya asal kita bertanggung jawab dalam hidup. Jadi apabila kita mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenarannya, yang akan ditambahkan adalah “investasi kita di sorga”, yaitu perkenanan kita di hadapan Bapa, kualitas hidup kita yang makin serupa dengan Tuhan Yesus, pengabdian dan pelayanan kita kepada-Nya
3. Prinsip penting dari Kerajaan Allah [Roma 14:17]:
a. Kerajaan Allah tidak menekankan pemenuhan kebutuhan jasmani, asal ada makanan dan pakaian, cukuplah [I Timotius 6:8]. Tidak berarti harus hidup dalam kemiskinan
b. Kerajaan Allah menekankan pada kebenaran, yang berkaitan dengan sikap hati dan karakter [Matius 5:20; Roma 12:2]
c. Kerajaan Allah berkaitan dengan damai sejahtera dan sukacita yang diberikan oleh Tuhan Yesus, yang melampaui segala akal yang tidak tergantung pada kondisi lingkungan, harta benda dan kekayaan, karena kita yakin akan kasih dan kekuatan Allah [Yohanes 14:27; Pilipi 4:4-7]. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|