|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Hiduplah sebagai orang benar yang ditandai dengan motivasi hidup yang benar |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Mengharapkan Balasan |
|
Mengharapkan Balasan |
|
Jumat, 28 Desember 2018 |
|
|
|
|
|
Mengharapkan Balasan |
|
Lukas 14:12-14 |
|
|
|
|
|
|
Sambey sedang asyik membaca buku di ruang interaksi gereja. Ia sedang menunggu Benay untuk latihan drama Natal. Tidak berapa lama Benay datang. “Sam, tolong bantu aku!” seru Benay. “Bantu apa?” tanya Sambey sambil terus membaca. “Pertama, tolong letakkan bukumu dulu.” Sambey meletakkan buku seperti yang diminta sahabatnya itu. “Kedua, tolong bantu aku mendaftar teman-teman yang akan aku undang untuk merayakan Natal sekaligus ulangtahunPak Sukary, pamanku”, katanya lebih lanjut, “Mulai dari teman-teman yang balungan gajah dulu ya?” “Apa balungan gajah itu?” tanya Sambey keheranan. “Ah…kamu ini pura-pura tidak tahu. Balungan gajah itu artinya orang-orang yang berduit!” “Wah, rupanya kamu mata duitan!” “Jangan berprasangka buruk dulu, Sam”, sanggah Benay, “Coba kamu pikir. Kalau aku mengundang teman-teman yang tidak punya duit, bukankah itu berarti kerja bakti? Malah aku dan pamanku bisa rugi besar!” “Payah kamu Ben. Natal dan ulang tahun kamu jadikan ajang cari keuntungan!” kata Sambey geram, “Padahal belum tentu teman-teman berduit yang kamu undang bakal beri sumbangan.” “Pasti akan beri, Sam. Wong diundangannya akan aku beri tulisan: malu kalau tidak memberi sumbangan!” “Wa...selengkapnya » |
Sambey sedang asyik membaca buku di ruang interaksi gereja. Ia sedang menunggu Benay untuk latihan drama Natal. Tidak berapa lama Benay datang. “Sam, tolong bantu aku!” seru Benay. “Bantu apa?” tanya Sambey sambil terus membaca. “Pertama, tolong letakkan bukumu dulu.” Sambey meletakkan buku seperti yang diminta sahabatnya itu. “Kedua, tolong bantu aku mendaftar teman-teman yang akan aku undang untuk merayakan Natal sekaligus ulangtahunPak Sukary, pamanku”, katanya lebih lanjut, “Mulai dari teman-teman yang balungan gajah dulu ya?” “Apa balungan gajah itu?” tanya Sambey keheranan. “Ah…kamu ini pura-pura tidak tahu. Balungan gajah itu artinya orang-orang yang berduit!” “Wah, rupanya kamu mata duitan!” “Jangan berprasangka buruk dulu, Sam”, sanggah Benay, “Coba kamu pikir. Kalau aku mengundang teman-teman yang tidak punya duit, bukankah itu berarti kerja bakti? Malah aku dan pamanku bisa rugi besar!” “Payah kamu Ben. Natal dan ulang tahun kamu jadikan ajang cari keuntungan!” kata Sambey geram, “Padahal belum tentu teman-teman berduit yang kamu undang bakal beri sumbangan.” “Pasti akan beri, Sam. Wong diundangannya akan aku beri tulisan: malu kalau tidak memberi sumbangan!” “Wah, tambah parah kamu Ben!” kata Sambey tersenyum dan memegang kening Benay.
Jemaat yang terkasih. Kisah Sambey dan Benay di atas mencerminkan ajaran Tuhan perihal: MENGHARAPKAN BALASAN. Melalui perumpamaan tentang siapa yang harus diundang? Tuhan menyampaikan kepada kita mengenai kelaziman pada masa itu. Perjamuan atau pesta menjadi pemandangan yang biasa. Hampir setiap hari para penguasa dan orang-orang kaya mengadakan perjamuan. Prioritas undangan mereka adalah orang-orang paling berpengaruh. Tujuannya dapat ditebak. Mereka ingin mendapatkan keuntungan dari para undangan tersebut. Entah berupa promosi untuk kenaikan jabatan atau mendapat bantuan untuk memenangkan proyek tertentu. Dalam situasi seperti ini orang-orang miskin dan orang-orang cacat tidak akan pernah diundang dalam perjamuan. Mereka dianggap kotor dan yang pasti tidak akan memberikan keuntungan kepada si empunya perjamuan. Di sinilah Tuhan Yesus memberikan pengajaran yang bertolak-belakang dengan kelaziman masa itu. Tuhan mengajarkan untuk mengundang orang-orang miskin dan orang-orang cacat sebagai tamu prioritas. Tujuannya tetap untuk mendapatkan balasan. Tetapi bukan balasan di dunia ini. Karena orang-orang miskin dan orang-orang cacat tidak akan mampu memberikan balasan. Tetapi balasan pada hari akhir. Pada hari itu orang-orang benar akan dibangkitkan dan mendapatkan balasan yang baik dari Tuhan sendiri.
Jemaat yang dikasihi Tuhan. Hiduplah sebagai orang benar yang ditandai dengan motivasi hidup yang benar. Ketika kita berbuat baik kepada orang lain, janganlah dilandasi dengan motivasi agar orang itu ganti berbuat baik yang setimpal atau lebih besar kepada kita. Dengan demikian kita dapat berbuat baik denga tulus-ikhlas kepada setiap orang, terutama kepada orang-orang miskin dan orang-orang cacat. Niscaya Bapa di sorga akan membalas perbuatan baik kita itu di dalam kekekalan sorga-Nya. Terpujilah Tuhan!
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|