|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Menjadi murid Kristus yang sejati harus siap dan setia meskipun harus membayar mahal ‘ongkos’ yang harus dikeluarkan selama hidupnya di dunia ini.” |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menghitung Ongkosnya |
|
Menghitung Ongkosnya |
|
Selasa, 03 Januari 2017 |
|
|
|
|
|
Menghitung Ongkosnya |
|
Lukas 14:25-35 |
|
|
|
|
|
|
Pak Soecipto memiliki sebidang tanah seluas 200 m2 yang bakal dibangun rumah tinggal untuk keluarganya. Dari hasil tabungan selama lima tahun, pak Soecipto telah menabung sejumlah tiga ratus juta rupiah. Karena pak Soecipto bukan seorang insinyur tetapi seorang karyawan biasa, maka pak Soecipto minta tolong pak Gatot, teman sekolah SMA yang sekarang menjadi seorang pemborong pembangunan rumah tinggal. Pemikiran pak Soecipto sederhana sekali. Kepada pak Gatot, dia bertanya, “Apakah dengan uang tiga ratus juta rupiah sudah cukup untuk mendirikan rumah tinggal di atas tanah 200 m2?” Pak Soecipto tidak mau berspekulasi bahwa dengan uang yang ada sudah cukup untuk membangun sebuah rumah tinggal. Maka pak Gatot membantu membuat maket gambar sekaligus biaya yang diperlukan sebelum rumah dibangun.
Renungan hari ini berbicara tentang perjalanan Tuhan Yesus menuju salib Golgota untuk menebus dosa manusia. Hal ini disampaikan kepada para murid dan semua orang yang sedang mengikuti perjalanan-Nya menuju kota Yerusalem sebelum DIA di salibkan. Tuhan Yesus mengatakan bahwa mengikuti DIA tidak berarti sedang berjalan menuju kepada kekuasaan dan kemuliaan dunia ini, tetapi hendaknya menyadari bahwa mereka harus siap untuk setia kepada-Nya meskipun harus kehilangan hal...selengkapnya » |
Pak Soecipto memiliki sebidang tanah seluas 200 m2 yang bakal dibangun rumah tinggal untuk keluarganya. Dari hasil tabungan selama lima tahun, pak Soecipto telah menabung sejumlah tiga ratus juta rupiah. Karena pak Soecipto bukan seorang insinyur tetapi seorang karyawan biasa, maka pak Soecipto minta tolong pak Gatot, teman sekolah SMA yang sekarang menjadi seorang pemborong pembangunan rumah tinggal. Pemikiran pak Soecipto sederhana sekali. Kepada pak Gatot, dia bertanya, “Apakah dengan uang tiga ratus juta rupiah sudah cukup untuk mendirikan rumah tinggal di atas tanah 200 m2?” Pak Soecipto tidak mau berspekulasi bahwa dengan uang yang ada sudah cukup untuk membangun sebuah rumah tinggal. Maka pak Gatot membantu membuat maket gambar sekaligus biaya yang diperlukan sebelum rumah dibangun.
Renungan hari ini berbicara tentang perjalanan Tuhan Yesus menuju salib Golgota untuk menebus dosa manusia. Hal ini disampaikan kepada para murid dan semua orang yang sedang mengikuti perjalanan-Nya menuju kota Yerusalem sebelum DIA di salibkan. Tuhan Yesus mengatakan bahwa mengikuti DIA tidak berarti sedang berjalan menuju kepada kekuasaan dan kemuliaan dunia ini, tetapi hendaknya menyadari bahwa mereka harus siap untuk setia kepada-Nya meskipun harus kehilangan hal-hal yang paling berharga dan disayangi. Maka mereka harus menghitung dengan cermat berapa ‘ongkos’ yang harus dibayar agar tidak menyesal di kemudian hari. Untuk mempertegas pernyataannya, Tuhan Yesus mengumpamakan mereka yang ingin menjadi murid-Nya itu seperti seorang yang harus siap meninggalkan orang yang paling dikasihi dalam keluarganya; seperti seorang yang akan membangun menara jaga di kebun anggurnya dan juga seperti seorang raja yang akan berperang melawan Kerajaan lain yang menjadi musuhnya.
Dari Lukas 14:33 kita dapati dua pelajaran penting , yaitu: pertama, Bagi seorang Kristen apabila ingin menjadi murid Tuhan Yesus yang sejati harus memperhitungkan dengan cermat ‘ongkos’ yang harus mereka bayar, yaitu bersedia menyangkal diri dan memikul salib dengan setia. Sehingga harus siap melepaskan segala sesuatu yang paling mereka cintai di dunia ini. Kedua, Bagi seorang yang tidak siap membayar ‘ongkos’nya, maka mereka tidak layak menjadi murid Kristus yang sejati. Tentu saja upah yang bakal mereka terima di dalam kekekalan nanti akan berbeda dengan mereka yang mau membayar harga dan menjadi murid Kristus yang sejati. Dari renungan hari ini kita semua ditantang ulang untuk mengambil keputusan sebelum memasuki proses lebih lanjut dalam mempercayai Tuhan Yesus di dunia ini. Apakah kita siap membayar ‘ongkos’ dan menjadi murid Kristus sejati atau kita hanya mau menjadi pengikut saja tanpa harus menjadi murid-Nya yang sejati.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|