|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Menjadi ciptaan baru pada hakekatnya adalah menjadi manusia seperti yang dikehendaki oleh dan berkenan kepada Bapa serta tidak mencintai dunia sama sekali. [2 Korintus 5:9] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menjadi Ciptaan Baru |
|
Menjadi Ciptaan Baru |
|
Sabtu, 18 Februari 2017 |
|
|
|
|
|
Menjadi Ciptaan Baru |
|
2 Korintus 5:15-17 |
|
|
|
|
|
|
Sabtu, 18 Pebruari 2017
MENJADI CIPTAAN BARU
2 Korintus 5:15-17
Menjadi ciptaan baru atau hidup baru memiliki kualitas hidup yang tinggi, bukan hanya sekedar dari status non Kristen menjadi Kristen, atau dari tidak bergereja menjadi anggota gereja dan aktif ikut pelayanan rohani. Pengertian Ciptaan baru sering disederhanakan sebagai sesuatu kejadian yang instan, berlangsung dengan sendirinya secara otomatis, bahkan secara mistik, dalam waktu singkat, tanpa proses bertahap. Seakan-akan kalau kita sudah percaya karya penebusan Kristus, otomatis sudah menjadi ciptaan baru.
Bukankah kita sering menyaksikan, bahkan mungkin mengalami sendiri, sudah bertahun bahkan puluhan tahun menjadi “Kristen”, ternyata hidup belum berubah secara bermakna, dan masih buta terhadap kebenaran Injil yang murni. Hukum kehidupan yang selalu berlaku adalah Tuhan menggunakan proses bertahap [kecuali untuk suatu tujuan khusus tertentu]. Hal ini dapat dilihat dalam proses penciptaan [Kej...selengkapnya » |
Sabtu, 18 Pebruari 2017
MENJADI CIPTAAN BARU
2 Korintus 5:15-17
Menjadi ciptaan baru atau hidup baru memiliki kualitas hidup yang tinggi, bukan hanya sekedar dari status non Kristen menjadi Kristen, atau dari tidak bergereja menjadi anggota gereja dan aktif ikut pelayanan rohani. Pengertian Ciptaan baru sering disederhanakan sebagai sesuatu kejadian yang instan, berlangsung dengan sendirinya secara otomatis, bahkan secara mistik, dalam waktu singkat, tanpa proses bertahap. Seakan-akan kalau kita sudah percaya karya penebusan Kristus, otomatis sudah menjadi ciptaan baru.
Bukankah kita sering menyaksikan, bahkan mungkin mengalami sendiri, sudah bertahun bahkan puluhan tahun menjadi “Kristen”, ternyata hidup belum berubah secara bermakna, dan masih buta terhadap kebenaran Injil yang murni. Hukum kehidupan yang selalu berlaku adalah Tuhan menggunakan proses bertahap [kecuali untuk suatu tujuan khusus tertentu]. Hal ini dapat dilihat dalam proses penciptaan [Kejadian 1], kelahiran bayi dan pendewasaan pribadi manusia [tubuh dan jiwa], juga Tuhan Yesus sebagai anak manusia [Lukas 2:52].
Proses keselamatan menjadi ciptaan baru juga secara bertahap, dan diperlukan kerja-sama antara Allah dan orang percaya [Pilipi 2:12-13]. Manusia tidak bisa mencapai keselamatan yang membawa pada ciptaan baru dengan kekuatan sendiri, tetapi juga mustahil Tuhan mengerjakan semua tanpa respon manusia. Apa yang dilakukan manusia untuk mengerjakan keselamatan bukan jasa, tapi diperhitungkan sebagai respon yang menjadi tanggung jawab individu.
Orang yang benar-benar hidup baru akan tampak responnya terhadap berbagai pengaruh dunia, tidak mengadopsi pola pikir dan gaya hidup “wajar” menurut orang-orang yang mencintai dunia. Kerinduannya adalah Kerajaan Surga dan kedatangan Tuhan Yesus. [GL]
Pokok Renungan:
Menjadi ciptaan baru pada hakekatnya adalah menjadi manusia seperti yang dikehendaki oleh dan berkenan kepada Bapa serta tidak mencintai dunia sama sekali. [2 Korintus 5:9]
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|