|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Jadilah imam-imam yang baik dan benar di hadapan Tuhan dalam setiap pelayanan yang Tuhan percayakan.”
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menjadi Imam Dalam Masyarakat |
|
Menjadi Imam Dalam Masyarakat |
|
Senin, 11 April 2016 | Tema: Imamat Yang Rajani |
|
|
|
|
|
Menjadi Imam Dalam Masyarakat |
|
Wahyu 1:5b-6; 5:10 |
|
|
|
|
|
|
Suatu sore sepulang pelayanan, saya bertemu seorang jemaat yang sedang bersama-sama warga melakukan kerja bakti pemasangan paving di sebuah lorong gang dekat dengan rumahnya. Setelah kami saling bertegur sapa dan basa-basi, jemaat tersebut bersyukur bahwa kehadirannya bersama dengan keluarga di kampung itu cukup menjadi berkat bagi warga kampung tersebut. Ia menambahkan bahwa sudah 1,5 tahun ia dipercaya menjadi ketua RT, bahkan dalam beberapa kesempatan ia dipercaya mengelola dana pembangunan infrastruktur desa, baik yang disalurkan dari pemerintah Kodya maupun dari partai politik. Ia menunjukkan perkembangan pembangunan infrastruktur desa yang sudah selesai dikerjakannya. Beberapa di antaranya adalah betonisasi jalan depan pasar sepanjang 700 meter, pembuatan gorong-gorong, perbaikan jalan-jalan RT, dan pemavingan lorong-lorong seperti yang mereka sedang kerjakan saat itu. Dan yang membuat ia kagum akan karya Tuhan adalah meskipun usianya masih muda [berusia 43 tahun] tetapi menjadi panutan masyarakat. Bahkan tua-tua masyarakat menghormati otoritas dan memperhitungkan suara serta keberadaannya, meskipun secara agama ia minoritas di desa itu.
Beberapa ayat yang ditulis oleh rasul Yohanes di Pulau Patmos memberikan gambaran yang jelas kepada kita bahwa selain kita d...selengkapnya » |
Suatu sore sepulang pelayanan, saya bertemu seorang jemaat yang sedang bersama-sama warga melakukan kerja bakti pemasangan paving di sebuah lorong gang dekat dengan rumahnya. Setelah kami saling bertegur sapa dan basa-basi, jemaat tersebut bersyukur bahwa kehadirannya bersama dengan keluarga di kampung itu cukup menjadi berkat bagi warga kampung tersebut. Ia menambahkan bahwa sudah 1,5 tahun ia dipercaya menjadi ketua RT, bahkan dalam beberapa kesempatan ia dipercaya mengelola dana pembangunan infrastruktur desa, baik yang disalurkan dari pemerintah Kodya maupun dari partai politik. Ia menunjukkan perkembangan pembangunan infrastruktur desa yang sudah selesai dikerjakannya. Beberapa di antaranya adalah betonisasi jalan depan pasar sepanjang 700 meter, pembuatan gorong-gorong, perbaikan jalan-jalan RT, dan pemavingan lorong-lorong seperti yang mereka sedang kerjakan saat itu. Dan yang membuat ia kagum akan karya Tuhan adalah meskipun usianya masih muda [berusia 43 tahun] tetapi menjadi panutan masyarakat. Bahkan tua-tua masyarakat menghormati otoritas dan memperhitungkan suara serta keberadaannya, meskipun secara agama ia minoritas di desa itu.
Beberapa ayat yang ditulis oleh rasul Yohanes di Pulau Patmos memberikan gambaran yang jelas kepada kita bahwa selain kita dimerdekakan dari dosa oleh darah-Nya, kita semua dikumpulkan ‘secara rohani’ menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam bagi Allah [Wahyu 1:5b-6]. Ditambahkan pula dalam Wahyu 5:10 bahwa “Engkau [Tuhan sendiri] telah membuat mereka [orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus] menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.’
Setelah mendengarkan kesaksian jemaat tersebut saya berkata, “Pak, Anda termasuk imam-imam yang Tuhan telah pilih dan utus menjadi pelayanan-Nya di desa ini. Jabatan anda mungkin tidak setinggi dan sepenting kepala desa, camat, walikota, gubernur, apalagi presiden. Tapi Anda telah melakukan fungsi keimamam dalam masyarakat dengan baik, seperti yang Tuhan sudah ajarkan”. Saya kemudian melanjutkan, “Teruskan pelayananmu, Pak. Jadilah teladan dan jagalah kepercayaan yang Tuhan sudah berikan sebagai orang-orang yang dipilih menjadi imam-imam Tuhan melalui pelayananmu di masyarakat”. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|