|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Di tahun yang baru, mari kita mengambil komitmen untuk menjadi berkat bagi orang lain, dengan menjadikan hidup kita sebagai pembangun kehidupan bagi orang lain! |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menjadi Pembangun Kehidupan |
|
Menjadi Pembangun Kehidupan |
|
Selasa, 01 Januari 2019 |
|
|
|
|
|
Menjadi Pembangun Kehidupan |
|
Matius 22:34-40; Matius 28:19-20 |
|
|
|
|
|
|
Hari ini, kita memasuki tahun yang baru. Pasti ada harapan-harapan baru yang ingin dicapai dalam memasuki tahun yang baru. Di antara harapan-harapan tersebut, mungkin ada kerinduan kita untuk bisa menjadi berkat bagi orang lain. Untuk menjadi berkat bagi orang lain, maka kita perlu menjadi seorang pembangun kehidupan, sesuai dengan potensi yang Tuhan telah berikan bagi kita.
Pembangun kehidupan adalah seseorang yang dengan sadar dan sengaja menginvestasikan hidup sepenuhnya, energinya, pemikirannya, waktunya bahkan keuangannya agar orang lain bisa mengenal Kristus, menjadi murid Kristus Yesus yang dewasa dan serta menggenapi panggilan Allah dalam hidupnya.
Tuhan tidak mau kita hanya membangun monumen, tetapi Tuhan mau kita membangun hubungan, dengan tujuan menjadi berkat bagi orang lain. Sebagai pembangun kehidupan, kita perlu meninggalkan hal-hal baik kepada orang lain, sehingga orang tersebut nantinya juga menjadi seorang yang luar biasa untuk menjadi berkat bagi orang lainnya. Seorang pembangun kehidupan, tidak egois/mementingkan dirinya sendiri, namun mementingkan juga orang lain. Yesus memilih orang-orang y...selengkapnya » |
Hari ini, kita memasuki tahun yang baru. Pasti ada harapan-harapan baru yang ingin dicapai dalam memasuki tahun yang baru. Di antara harapan-harapan tersebut, mungkin ada kerinduan kita untuk bisa menjadi berkat bagi orang lain. Untuk menjadi berkat bagi orang lain, maka kita perlu menjadi seorang pembangun kehidupan, sesuai dengan potensi yang Tuhan telah berikan bagi kita.
Pembangun kehidupan adalah seseorang yang dengan sadar dan sengaja menginvestasikan hidup sepenuhnya, energinya, pemikirannya, waktunya bahkan keuangannya agar orang lain bisa mengenal Kristus, menjadi murid Kristus Yesus yang dewasa dan serta menggenapi panggilan Allah dalam hidupnya.
Tuhan tidak mau kita hanya membangun monumen, tetapi Tuhan mau kita membangun hubungan, dengan tujuan menjadi berkat bagi orang lain. Sebagai pembangun kehidupan, kita perlu meninggalkan hal-hal baik kepada orang lain, sehingga orang tersebut nantinya juga menjadi seorang yang luar biasa untuk menjadi berkat bagi orang lainnya. Seorang pembangun kehidupan, tidak egois/mementingkan dirinya sendiri, namun mementingkan juga orang lain. Yesus memilih orang-orang yang tidak di pandang dunia untuk memuridkan mereka dan menjadikan mereka sebagai murid-Nya, dengan tujuan agar mereka memberi/menjadi dampak bagi setiap orang. Seorang murid adalah seseorang yang menerima, menghidupi dan menyebarkan pengajaran dari Yesus Kristus. Melalui kehidupan, perkataan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain, seorang murid adalah seseorang yang membangun kehidupan orang lain. Siapa dan seperti apa orang-orang yang Yesus panggil menjadi murid-murid-Nya? Kalau melihat murid-murid Yesus dari nama dan latar belakang mereka, secara manusia menurut budaya orang Yahudi atau Yunani mereka semua tidak bisa menjadi murid dari seorang Rabbi atau Guru Besar [1 Korintus 1:27-29]. Menurut budaya Yahudi, seharusnya murid mencari guru bukan guru yang mencari murid. Namun apa yang di lakukan Yesus berbeda, karena Yesus tidak menutup diri, namun membuka diri untuk setiap orang. Karena Yesus adalah Guru yang hebat yang mengubah kehidupan melalui nilai-nilai kehidupan.
Adapun inti pengajaranYesus yang perlu dihidupi sebagai murid-murid-Nya adalah: Pertama, Matius 22:34-40, Yesus mengajarkan dan member teladan untuk mengasihi Tuhan dan juga sesame manusia. Karena kasih itu tidak akan berkesudahan dan sifatnya kekal [ 1 kor 13:1-8]. Kedua, Matius 28:19-20, Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk melaksanakan Amanat Agung, seperti yang telah Yesus ajarkan dan hidupi, yakni pergi, untuk memuridkan semua bangsa. Salah satunya adalah dengan cara memberkati orang lain, membaptis dan mengajar untuk taat pada firman Tuhan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|